Tuesday, 03 September 2019 21:22

Waspada Risiko Resesi Ekonomi Global

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Senin, 2 September, menerima Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo A Chavez dan membahas kondisi ekonomi global saat ini. Usai pertemuan Chavez mengatakan, mereka membicarakan kondisi ekonomi yang saat ini sedang melemah. Terutama meningkatnya risiko resesi pada ekonomi global.

Menurut Chavez ada juga beberapa poin yang perlu diwaspadai Indonesia pada situasi geopolitik saat ini. Pemerintah Indonesia harus terus memantau kondisi ekonomi global dan mempersiapkan langkah mitigasi.

Chavez menambahkan, rekomendasi yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia untuk mendorong kondisi ekonomi adalah memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan dengan memperbesar penanaman modal asing. Menurut Bank Dunia cara itu paling baik untuk menambah modal, juga memperbaiki portofolio.

Chavez juga  mengatakan, pemerintah Indonesia perlu menampilkan kredibilitas yang dibutuhkan investor asing. Aturan main berbagai segi  harus jelas, stabil, serta memenuhi aspek kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

Sebenarnya, berapakah defisit neraca transaksi berjalan Indonesia saat ini? Pada bulan Agustus lalu Bank Indonesia mengeluarkan laporan bahwa pada kuartal kedua tahun ini, defisit transaksi berjalan menembus level 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau tepatnya 3,04 persen. Padahal pada kuartal pertama tahun ini, defisit transaksi berjalan hanya berada di level 2,6 persen. Secara nominal, defisit transaksi berjalan pada kuartal kedua 2019 adalah senilai 8,44 miliar dolar Amerika. Menurut bank Indonesia defisit transaksi berjalan pada kuartal kedua ini adalah yang terburuk dalam lima tahun atau sejak 2014. Angka-angka inilah yang menurut Bank Dunia harus diperbaiki jika ingin menarik investasi asing.

Chavez selanjutnya mengatakan, Bank Dunia siap memberikan pinjaman sewajarnya. Mereka siap meminjamkan 2 miliar dolar Amerika tahun depan untuk Indonesia. Inilah bentuk kepercayaan dunia bahwa ekonomi Indonesia belum membutuhkan pendanaan yang sangat besar. Kepercayaan ini pun dapat menjadi pesan bagi dunia bahwa Indonesia masih menarik untuk modal asing. Modal lainnya adalah daya saing nasional yang   sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, selain  pemerintah dan regulasinya.

Semoga sumber daya manusia dalam pemerintahan sekarang ini dapat menyiapkan langkah-langkah mitigasi. Dengan demikian ekonomi Indonesia tidak terlalu terdampak oleh resesi atau melemahnya ekonomi global.

Read 711 times