Wednesday, 03 June 2020 09:34

Apakah Tentara Dapat Meredam Unjuk Rasa Kematian Geroge Floyd ?

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Belum usai menghadapi pandemi Covid 19, Amerika Serikat diguncang unjuk rasa besar besaran. Jika Covid 19, diatasi dengan lockdown, maka unjuk rasa di negeri itu dibatasi antara lain dengan jam malam, menyusul menyebar dan meluasnya aksi massa  di berbagai negara bagian.

Unjuk rasa memprotes tindakan oknum polisi, yang menyebabkan tewasnya warga negara berkulit hitam, George Floyd, telah meledak menjadi kerusuhan dan penjarahan. Protes  yang semula berlangsung damai, di berbagai kota berubah menjadi bentrokan dengan aparat kepolisian dan diwarnai tindakan kekerasan. Pengunjuk rasa bahkan membakar mobil polisi, merusak sarana umum serta menjarah toko-toko. Untuk membantu polisi, pemerintah pusat telah mengerahkan sedikitnya 5000 pasukan garda nasional untuk mengamankan keadaan di 15 negara bagian  dan Washington DC.

Mengapa unjuk rasa atas kematian George Floyd cepat meluas dan diwarnai kekerasan? Unjuk rasa adalah suatu hal yang biasa di negara demokrasi, apalagi di Amerika Serikat. Kebebasan berpendapat di jamin Undang Undang. Namun cepat meluasnya unjuk rasa tersebut, dapat menjadi penanda persepsi negatif terhadap polisi AS yang dipandang  tidak adil dalam menangani warga kulit hitam.  Perlakuan brutal anggota polisi tarhadap George Floyd yang menyebar luas melalui media sosial, telah membangkitkan solidaritas dan rasa sepenanggungan. Upaya mengatasi unjuk rasa dengan menggunakan berbagai cara seperti  gas air mata dan semprotan air, bisa jadi justru menggugah perlawanan.

Solidaritas yang didasari kesadaran adanya hubungan buruk antara polisi dan komunitas kulit hitam, menyebabkan warga non kulit hitam ikut turun berunjuk rasa.  Pengerahan garda nasional, penggunaan peluru karet, gas air mata dan semprotan air, nampaknya tidak menyurutkan semangat berunjuk rasa yang telah merebak bahkan mendekati Gedung Putih.

Menanggapi masifnya unjuk rasa dan terjadinya kekerasan dan penjarahan, Presiden Donald Trump kepada wartawan menyatakan akan menurunkan ribuan tentara bersenjata lengkap. Apakah langkah Trump akan segera meredakan dan mengakhiri unjuk rasa, atau justru dapat meningkatkan skala demontarasi, masih harus ditunggu dalam beberapa hari.

Read 693 times