Wednesday, 11 April 2018 14:03

Upaya Damai Di Suriah Makin Menjauh

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Rakyat Suriah, masih masih akan mengalami derita akibat perang di negaranya yang berkepanjangan. Harapan akan  menyurutnya pemboman  di sebagian wilayah, dengan adanya ketentuan gencatan senjata, belum juga mewujud.

Kembali terjadi serangan bom di salah satu pangkalan udara Suriah yaitu di  Tiyas yang diperkirakan merupakan pangkalan yang digunakan Rusia, sekutu pemerintah Suriah.  Pemerintah Suriah menyatakan, serangan bom yang dijatuhkan pesawat tempur tersebut, dilakukan Amerika Serikat. Sekutu lain, yaitu Iran, juga menyatakan serangan itu dilakukan Amerika Serikat. Washington tidak mengakui tuduhan itu. Namun sekutu AS, Israel, entah sudah berkoordinasi atau belum, melakukan gempuran ke sebuah pangkalan udara Suriah di dekat kota Homs dan menewaskan sekurangnya 7 orang.

Dalam suatu pernyataannya, pemerintah Iran mengatakan bahwa serangan itu didasari alasan yang tidak sesuai fakta. Minggu lalu beredar kabar bahwa pemerintah Suriah melancaran serangan dengan menggunakan zat kimia.

Sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi menyatakan   Amerika Serikat dan negara-negara Barat menjadikan dugaan adanya serangan gas kimia alasan untuk melakukan tindakan militer terhadap Damaskus.  Bahram Qasemi menegaskan bahwa tuduhan tersebut  tidak benar. Iran adalah pendukung Presiden Suriah Bashar Al-Assad dalam perang melawan pihak pemberontak yang didukung Amerika Serikat dan sekutunya.  

Negara pendukung penentang pemerintahan Bashar Al Assad mengecam penggunaan senjata kimia di Douma, kota yang menjadi basis pertahanan mereka. Dari Berlin juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert menyatakan bahwa pemerintahnya mengutuk penggunaan gas beracun. Jerman  menegaskan bahwa  pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pemerintah Bashar sendiri menolak tuduhan serangan dengan senjata kimia di provinsi yang dikuasai para pembangkan rezim Bashar.

Isu serangan kimia yang disusul dengan serangan udara ke wilayah Suriah membuktikan bahwa kemelut di Suriah masih  sulit untuk diselesaikan. Perseteruan di dalam negeri telah melibatkan beberapa negara lain dan saling bertemali. Akibatnya adalah  perang yang tak kunjung usai dan  telah menewaskan banyak warga sipil.  Ujung-ujungnya, rakyat Suriah yang menanggung akibatnya. 

Read 901 times Last modified on Tuesday, 01 May 2018 16:09