Thursday, 19 April 2018 10:29

Geopark Ciletuh Ditetapkan Sebagai UNESCO Geopark Global

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Geopark Ciletuh-Palabuhanratu resmi ditetapkan menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG). Ini merupakan sejarah baru bagi dunia pariwisata di Jawa Barat.

Kabar ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) di acara Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Fun Day Towards Unesco Global Geopark di Pantai Palangpang, Kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Minggu (15/4).

Ahmad Heryawan mengatakan, selain Ciletuh, UNESCO juga mengesahkan 12 geopark dari 11 negara sebagai Unesco Global Geopark. Pengesahan dilaksanakan dalam sidang Executive Board UNESCO ke 204, Komisi Programme and External Relations, Kamis (12/4) lalu di Paris, Perancis. Dua diantaranya dari Indonesia, yaitu Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dan Geopark Rinjani di provinsi Nusa Tenggara Barat. Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya mendapatkan kabar tersebut dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Budiman, selaku perwakilan Jawa Barat di sidang tersebut.

Dikatakannya, proses penetapan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi jaringan geopark global UNESCO (UGG) terbilang cepat dan biasanya proses yang ditempuh sepuluh tahun setelah penetapan geopark nasional. Ahmad Heryawan mengatakan, tiga tahun lalu Geopark Ciletuh-Palabuhanratu ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Pemerintah Pusat dan langsung  diajukan ke UNESCO sebagai Unesco Global Geopark, dan ternyata diterima.

Dikatakannya, penyerahan sertifikat Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai Unesco Global Geopark - UGG akan dilakukan pada September 2018. Karena keputusannya sudah ada, dan sertifikatnya akan diberikan secara bersama-sama di Portugal. Ahmad Heryawan mengatakan, hal ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang berkomitmen untuk terus mengembangkan destinasi wisata di Jawa Barat.

Untuk itu, Ahmad Heryawan meminta komitmen semua pihak, baik itu aparat pemerintah provinsi/kabupaten, stakeholder, serta masyarakat agar memelihara destinasi wisata yang telah ada. Terlebih syarat utama sebuah geopark internasional adalah pelestarian geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity. Dikatakannya, untuk infrastruktur jalan penghubung Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Pemerintah provinsi Jawa Barat sudah mengeluarkan anggaran 96 miliar rupiah pada 2016 untuk ruas jalan dari pintu masuk Waluran ke geopark dan pada 2017 dibangun juga ruas jalan dari pintu masuk Loji ke geopark yang menelan anggaran 217 miliar rupiah.

Ahmad Heryawan mengatakan, tahun ini pemerintah Jawa Barat menambah lagi 90 miliar rupiah untuk membangun jalan menuju kawasn geopark tersebut dari arah Paltiga. Ia mengatakan, pemerintah pusat juga sudah menyiapkan pembangunan bandara di Sukabumi, karena salah satu syarat geopark internasional itu, harus ada bandara dekat geopark dengan jarak tempuh maksimal tiga jam perjalanan.

Read 1592 times Last modified on Sunday, 22 April 2018 17:23