Print this page
Thursday, 03 May 2018 11:26

Hari Kebebasan Pers Internasional

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Di tahun 1993 tepatnya dibulan Mei tanggal 3 ada suatu peristiwa besar namun penting untuk dikaji bersama khususnya pada orang orang pers atau insan insan media. Tepat pada tanggal dan tahun itu, Resolusi PBB tentang Hari Kebebasan Pers Dunia diresmikan. Peristiwa ini untuk memperingati Declaration of Windhoek hampir 30 tahun lalu, dimana sejumlah jurnalis Afrika bertemu di Namibia untuk mendeklarasikan pers yang bebas dan independen. Karena tepat tanggal 3 itu diperingatinya prinsip dasar kemerdekaan pers demi mempertahankan kebebasan media atau independensi dan memberikan penghormatan kepada para insan pers yang gugur dalam menjalankan profesinya. Dan pada tanggal ini pula menjadikan momentum komunitas pers dunia akan mempromosikan prinsip prinsip dasar kebebasan pers.

Bagaimana dengan Indonesia yang masyarakatnya majemuk dan beragam, dengan segala problematiknya? Apalagi dunia menganggap bahwa Indonesia adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, dan memegang komitmen menjamin kebebasan pers dan kebebasan berekspresi.

Tahun ini dan tahun depan Indonesia tengah menjalani masanya tahun politik, banyak elit politik, tokoh masyarakat dan pimpinan partai politik seringkali membuat manuver manuver yang membiaskan antara kepentingan politik praktisnya dengan kepedulian terhadap rakyatnya. Sering kali muncul ujaran ujaran kebencian, pertentangan, ajakan untuk membuat anarkis karena ingin menarik suara terbanyak dan kemenangan sesaat. Belum lagi penyebaran informasi yang salah atau hoax masih saja muncul kepermukaan.

Disinilah peran media sebagai penengah bagaimana mengimbangi memberikan informasi yang benar bukan hoax dan menyeimbangkan antara kepentingan partai politik, lawan politik dan masyarakatnya, janganlah justru menjadi pemicu keributan sehingga masayarakat terprovokasi akibatnya munculah keributan, dan pergolakan disana sini.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa pemegang saham terbesar atau pemilik media massa adalah mereka yang berkecimpung di dunia perpolitikan. Bisa saja dalam menyajikan informasi disisipi ajakan ajakan untuk mengikuti faham politiknya.

Di hari kebebasan pers internasional inilah saatnya insan media di Indonesia harus belajar dari sejarah, adanya pergolakan memperjuangkan kebebasan pers, baik di dalam negeri maupun peristiwa pers di luar negeri, karena banyak hikmah yang di dapat dalam rangka pendewasaan pers memberikan informasi, dan mengajak atau mengedukasikan masyarakat sehingga bijak menerima informasi yang didapat dan tidak menimbulkan keresahan dan berlanjut anarkis.

Read 919 times
Daniel

Latest from Daniel