Wednesday, 16 May 2018 06:40

Indonesia Pimpin Pertemuan Internasional Pembangunan dan Kekayaan Intelektual.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, terpilih sebagai Ketua Committee on Development and Intellectual Property (CDIP), World Intellectual Property Organization (WIPO) sesi ke-21 dan ke-22 periode tahun 2018.Pertemuan pertama yakni sesi CDIP ke-21 berlangsung 14 – 18 Mei 2018 bertempat di Markas Besar WIPO di Jenewa, Swiss, dengan dihadiri oleh delegasi dari 191 negara anggota WIPO.Kunci daya saing di perekonomian global saat ini adalah melalui nilai tambah, hampir seluruh negara dapat memproduksi produk apapun di era globalisasi. Tanpa nilai tambah yang dihasilkan melalui kekayaan intelektual seperti merek, desain, hak cipta, paten, dan rahasia dagang, akan sangat sulit untuk bersaing secara internasional. Hal tersebut dikatakan Wakil Tetap RI, Duta Besar Hasan Kleib,​ dalam sambutan pembukaannya sebagai Ketua. Dikatakannya, di bawah kepemimpinan Indonesia, CDIP ke-21 akan memulai pembahasan agenda IP and Development. Hal ini merupakan momen penting, mengingat agenda IP and Development baru akan dibahas untuk pertama kalinya, setelah negosiasi panjang antara negara maju dan negara berkembang sejak CDIP pertama pada tahun 2007. Indonesia juga akan memimpin pembahasan integrasi Sustainable Development Goals (SDGs) dengan sistem kekayaan intelektual Internasional.

Duta Besar Hasan Kleib juga menegaskan bahwa kepemimpinan Indonesia di CDIP akan difokuskan untuk mendukung salah satu program prioritas Pemerintah untuk mendorong ekonomi Indonesia yang berbasis inovasi dan kreativitas.

Jumpai Komunitas Bisnis Provinsi Bursa, Dorong Peningkatan Hubungan Dagang RI-Turki.

Sebagai bagian dari upaya penguatan diplomasi ekonomi Indonesia di Turki,  Konjen RI Istanbul Herry Sudradjat kembali melakukan reach-out ke komunitas bisnis Turki di luar Istanbul pada tanggal 18-19 Mei 2018. Kali ini perusahaan yang ditemui adalah di Provinsi Bursa. Provinsi tersebut dikenal sebagai salah satu sentra utama industri Turki.

Terkait hal tersebut, agenda kunjungan ke Bursa adalah pertemuan dengan empat perusahaan masing-masing Luxev produsen furnitur, Super Fresh dari sektor makanan, Elart produsen home textile dan Emre Makina di sektor otomotif.

Disamping dalam rangka promosi ekspor RI, Konjen Herry Sudradjat  juga mengajak Turki untuk meningkatkan penjualannya ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat pertemuan dengan Asosiasi Eksportir Bursa.

Sebelum kembali ke Istanbul Konjen Herry Sudradjat  menemui masyarakat Indonesia termasuk  pelajar di Bursa. Disamping sebagai ajang silaturahmi dan pembinaan kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Konjen RI untuk menyampaikan hasil kegiatan diplomasi ekonomi KJRI Istanbul di Bursa serta beberapa masukan terkait kekonsuleran serta persiapan Pemilu 2019.

7 Perguruan Tinggi Indonesia Jalin Kerjasama dengan Universitas di Uzbekistan.

Bertempat di Tashkent State University of Economics (TSUE) (08/05/2018) di Tashkent, Uzbekistan telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama pendidikan antara TSUE dengan 7 (tujuh) lembaga pendidikan Indonesia (Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Aisyiyah, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STI&K Jakarta, Sekolah Tinggi Teknik Cendikia, Sekolah Tinggi Ekonomi Nusa Megarkencana, Akademi Komunikasi Media Radio dan TV Jakarta, serta Management College of Banking and Finance Nitro). Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor TSUE, Professor Bakhodir Khodiev dengan perwakilan dari masing-masing lembaga pendidikan tinggi Indonesia tersebut dengan disaksikan pula oleh Dubes RI Tashkent. Berdasarkan MoU tersebut, disebutkan bentuk-bentuk kerjasama kedua belah pihak: pertukaran pelajar dan tenaga pengajar, joint conferences, riset dan publikasi, pertukaran materi akademis, serta bentuk kerjasama lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.Penandatanganan MoU Kerjasama Pendidikan antara perguruan tinggi di Indonesia dan Uzbekistan tersebut tidak saja akan semakin meningkatkan kerjasama pendidikan antar lembaga pendidikan tinggi, namun juga memberikan kontribusi bagi peningkatan hubungan persahabatan serta people to people contact antara Indonesia dan Uzbekistan, kata Dubes RI.

Read 975 times