Monday, 11 June 2018 00:00

Makna Tongkonan di Tanah Toroja

Written by 
Rate this item
(10 votes)

Pada Warna Warni edisi kali ini akan mengajak Anda untuk mengetahui makna rumah adat tongkonan di tanah toraja. Negeri orang mati, itulah sebutan bagi tanah toraja. Namun jika Anda datang mengunjunginya, tempat ini tidak semisterius sebutannya. Selain terkenal akan tradisi rambu solok nya, tanah toraja juga populer dengan rumah adatnya yang unik. Tongkonan itulah namanya.

Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu dimana kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau. Atapnya rumah tongkonan dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung persis seperti perahu telungkup dengan buritan. Ada juga yang mengatakan bentuknya seperti tanduk kerbau. Sekilas mirip bangunan rumah gadang  di Minang atau Batak. Semua rumah tongkonan yang berdiri berjejer akan mengarah ke utara. Arah tongkonan yang menghadap ke utara serta ujung atap yang runcing ke atas melambangkan leluhur mereka yang berasal dari utara. Ketika nanti meninggal mereka akan berkumpul bersama arwah leluhurnya di utara.

kata “tongkonan” berasal dari bahasa Toraja yang berarti tongkon atau ”duduk”. Selain sebagai tempat tinggal, Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja. Ritual yang berhubungan dengan rumah adat ini sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja. Oleh karena itu semua anggota keluarga diharuskan ikut serta karena melambangan hubungan mereka dengan leluhur mereka. Menurut cerita rakyat Toraja, Tongkonan pertama dibangun di surga dengan empat tiang. Ketika leluhur suku Toraja turun ke bumi, dia meniru rumah tersebut dan menggelar upacara yang .Ada tiga jenis tongkonan yang pertama adalah Tongkonan layuk yang merupakan tempat kekuasaan tertinggi. Digunakan sebagai pusat “pemerintahan”. Yang kedua adalah Tongkonan pekamberan milik anggota keluarga yang memiliki wewenang tertentu dalam adat dan tradisi lokal. Sedangkan anggota keluarga biasa tinggal di tongkonan batu. Jadi tongkonan bagi masyarakat Toraja lebih dari sekadar rumah adat. Dan setiap tongkonan terdiri dari Tongkonan (rumah) dan Alang (lumbung) yang dianggap pasangan suami-istri. Deretan Tongkonan dan Alang saling berhadapan. Tongkonan menghadap ke utara dan Alang ke selatan.

Rumah adat tongkonan akan terus dibangun dan didekorasi ulang oleh masyarakat Toraja. Hal itu bukan karena alasan perbaikan tetapi lebih untuk menjaga gengsi dan pengaruh dari kaum bangsawan. Pembangunan kembali rumah tongkonan akan disertai upacara rumit yang melibatkan seluruh warga dan tidak jauh berbeda dengan upacara pemakaman. Anda dapat menemukan rumah mengagumkan ini di Rantepao, Toraja Utara, tepatnya di desa Kete Kesu dan di desa Lemo.

demikian informasi mengenai makna rumah adat tongkonan tanah toraja.

Read 5049 times