Saturday, 21 July 2018 09:54

Indonesia Ajak Brunei Darussalam Investasi di Ten New Bali

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto : VOI Foto : VOI

 

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan II Brunei Darussalam, Erywan Yusof di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. Pada pertemuan yang digelar dalam koridor Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral ke-4 atau the 4th Joint Comission for Bilateral Cooperation (JCBC) tersebut, dalam pernyataan pers bersama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pertemuan kali ini kembali membahas peningkatan kerjasama pariwisata, terutama investasi di Ten New Bali atau Sepuluh Bali Baru yang sebelumnya telah dibahas oleh Presiden RI Joko Widodo dan Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah pada pertemuan bilateral yang digelar pada bulan Mei lalu.

“Mengenai Tourism, kita juga bicara bagaimana Indonesia dan Brunei dapat meningkatkan kerjasama di bidang tourism tidak saja menyangkut destinasi tetapi juga investasi – investasi terutama untuk New Ten Bali. Hal ini sudah di bahas antara Sultan dan Presiden dan ini akan terus kita tindak lanjuti.”

Ten New Bali atau Sepuluh Bali Baru merupakan proyek destinasi wisata baru yang digagas oleh Presiden RI Joko Widodo. Sepuluh destinasi tersebut antara lain Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Lesung di Banten, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, Mandalika dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, terakhir Morotai di Maluku Utara. Sebelumnya, Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI, Denny Abdi menjelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri RI dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) sendiri telah mempersiapkan Tanjung Lesung, Banten sebagai destinasi yang ditawarkan kepada investor asal Brunei Darussalam.  Saat ini, ia memaparkan bahwa Pemerintah Indonesia tengah gencar membangun kawasan tersebut sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan sejumlah fasilitas dan infrastruktur penunjang agar bisa lebih menarik investor untuk menanamkan modal di sana. (VOI/Rezha)

Read 474 times Last modified on Saturday, 21 July 2018 11:19