Wednesday, 08 August 2018 13:30

Pemerintah Dorong Perempuan Lebih Aktif Untuk Ekonomi Lebih Inklusif

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Prasangka bahwa perempuan tidak memiliki kemampuan dalam pendidikan, sosial maupun politik tetap mengemuka dalam era pembangunan berbasis digital ekonomi. Padahal isu kesetaraan gender sangat penting, karena saat ini banyak perempuan yang bisa melaksanakan tugas dan pekerjaan formal seperti laki-laki. Demikian dikatakan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dalam seminar bertemakan "Women's Participation for Economic Inclusiveness" di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/8). Menurut Sri Mulyani, keberpihakan kepada perempuan bisa meningkatkan nilai tambah terhadap kinerja perekonomian.

Dalam kesempatan itu Sri Mulyani menjelaskan upaya pemerintah untuk mendorong tingkat kesetaraan melalui pemberian bantuan sosial bagi keluarga miskin. Bantuan sosial itu di antaranya Program Keluarga Harapan yang bisa menjamin anak-anak perempuan dari keluarga kurang mampu tetap bisa memperoleh pendidikan yang layak. Selama ini, kemiskinan menjadi alasan bagi perempuan dari keluarga kurang mampu untuk tidak bersekolah, sementara laki-laki lebih mendapatkan keutamaan.

Pembicara lain dalam seminar tersebut adalah Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Amalia Adininggar Widyasanti. Ia mengatakan, pendidikan mempunyai peranan penting untuk mendorong penguatan peran perempuan dalam era ekonomi digital.

Sementara itu Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Erwin Haryono, juga menilai teknologi digital bisa membantu peningkatan partisipasi perempuan kepada dunia ekonomi. Era perdagangan elektronik atau e-commerce bisa menjadi awal untuk memperkenalkan manfaat inklusi keuangan dan penggunaan media sosial kepada ibu rumah tangga.

Dalam seminar itu juga diungkap laporan Lembaga riset McKinsey Global Institute yang menyatakan, percepatan kesetaraan perempuan dengan laki-laki di Indonesia dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto tahunan sebesar 135 miliar dolar Amerika Serikat pada 2025. Presiden Direktur PT McKinsey Indonesia, Philia Wibowo, mengatakan, proyeksi ini sekitar sembilan persen di atas kondisi normal. Proyeksi tersebut berdasarkan kinerja Indonesia yang lebih baik dari rata-rata negara Asia Pasifik lainnya, terkait dengan kesetaraan perempuan.

Riset McKinsey Global Institute ini juga menyatakan, penggunaan teknologi digital dapat mendorong peningkatan produktivitas para wirausahawati di Indonesia. Saat ini Usaha Kecil Menengah yang dimiliki perempuan telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 9,1 persen, dengan bisnis perempuan telah menjaring 35 persen pendapatan perdagangan daring atau online. Meski demikian, masih banyak hal yang harus diupayakan untuk meningkatkan akses perempuan terhadap internet dan mendapatkan manfaat literasi digital.

 

Read 792 times