Tuesday, 25 September 2018 14:01

Palestina Galang Dukungan Jelang Sidang Umum PBB

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dijadwalkan akan menyampaikan pidatonya dalam Sidang Umum PBB di New York, Kamis, 27 September 2018 mendatang. Kedutaan Besar Palestina di Indonesia menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat di Indonesia yang terdiri dari perwakilan lintas agama, lembaga kemanusiaan, serta pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI). Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun di Jakarta, Senin (24/9) mengatakan, dukungan internasional khususnya Indonesia merupakan sebuah hal mendasar yang sangat penting bagi Palestina serta stabilitas global.

‘’Mengekspresikan sikap prinsip anda (rakyat Indonesia) terhadap permasalahan Palestina yang  mengalami tekanan-tekanan dan konspirasi-konspirasi terburuk, maka sikap anda dalam menghadapi tantangan dan dukungan bagi legitimasi Palestina, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Mahmoud Abbas dalam menghadapi konspirasi ini adalah sumber kebanggaan bagi Palestina. Kami mengajak anda hari ini saudara-saudaraku untuk mendukung pidato Palestina di PBB untuk menggagalkan kesepakatan itu. Seperti kami juga mengajak bangsa Arab, umat Islam dan Kristen untuk mendukung pidato ini. Dukungan internasional bagi permasalahan Palestina sangat penting. Ini adalah waktu yg tepat untuk mendukung Palestina’’.  

Dua tahun lalu, Presiden Mahmoud Abbas meminta peserta Sidang Umum PBB 2016 untuk membuat 2017 sebagai tahun untuk mengakhiri penjajahan Palestina oleh Israel. Pada tahun 2017, Donald Trump muncul sebagai presiden Amerika Serikat (AS), yang dipandang oleh Ramallah sebagai pemimpin paling pro-Israel semakin melemahkan impian Palestina untuk merdeka dan membentuk negara berdaulat. Langkah Trump yang memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem dipandang oleh Palestina sebagai sebuah pengkhianatan dan tak mencerminkan sikap sebagai juru damai Palestina-Israel. Sudah lebih dari satu tahun menjabat, pemerintahan Trump pun belum juga mengeluarkan nota kesepakatan perdamaian seperti yang telah dijanjikan. Selain itu, pembangunan pemukiman Israel terus tak tertandingi di Tepi Barat yang diduduki, badan PBB untuk pengungsi Palestina sekarang tak lagi menerima pendanaan dari AS. meninggalkan organisasi itu dalam kondisi defisit dan di ambang krisis. Semua kontak diplomatik publik antara Washington dan Ramallah telah memburuk, menyusul langkah Washington yang menutup Kantor Perwakilan Palestine Liberation Organization (PLO) untuk AS. VOI/Rezha

Read 452 times Last modified on Wednesday, 26 September 2018 13:35