Saturday, 12 January 2019 07:09

Industri Manufaktur Nasional Sumbang PDB Tertinggi Di Asean

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Lembaga penelitian ekonomi Trading Economics melansir, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang berasal dari industri manufaktur pada kuartal III tahun 2018 sebesar 39,7 miliar dolar Amerika Serikat. Angka ini merupakan yang terbesar di kawasan Asean. Thailand berada di posisi kedua, diikuti Malaysia dan Singapur.

Ketidakpastian global ini berdampak tidak hanya pada Indonesia, tetapi juga negara-negara lain. Namun demikian, kinerja industri dan ekonomi nasional masih mencatatkan kinerja positif. Demikian dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Kementerian Perindustrian juga mencatat, sektor industri pengolahan nonmigas periode tahun 2015-2018 mengalami kinerja positif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,87 persen. Sektor ini masih menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB nasional sebesar 17,66 persen pada tahun 2018. Ngakan Timur Antara mengatakan, dengan konsistensi kontribusi yang tertinggi tersebut, pemerintah berkomitmen untuk lebih memacu pengembangan industri manufaktur melalui pelaksanaan peta jalan Making Indonesia 4.0. Ia menambahkan, aspirasi besar dari petan jalan itu, menjadikan Indonesia diproyeksikan masuk jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

Ngakan Timur Antara merujuk pada proyeksi jangka panjang yang dirilis oleh Standard Chartered Plc. Indonesiadiproyeksikan mampu masuk menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia tahun 2030, dengan Produk Domestik Bruto mencapai 10,1 triliun dolar Amerika Serikat. Posisi pertama ditempati Tiongkok dengan nominal PDB 64,2 triliun dolar Amerika, disusul India 46,3 triliun dolar Amerika dan Amerika Serikat 31 triliun dolar Amerika Serikat.

Dalam peringkat proyeksi ini Indonesia mampu melampaui Turki, Brasil, Mesir, Rusia, bahkan Jepang dan Jerman. Peringkat tersebut didasarkan pada nominal produk domestik bruto berdasarkan purchasing power parity atau  paritas daya beli. Seorang ekonom Standard Chartered mengatakan, proyeksi jangka panjang mereka didasarkan pada satu prinsip penting, yaitu porsi negara terhadap PDB dunia pada akhirnya harus menyatu dengan porsi mereka terhadap populasi dunia, didorong oleh konvergensi PDB per kapita antara negara maju dan berkembang.

Pada tahun 2018 lalu, porsi Asia terhadap PDB dunia mencapai 28 persen, naik dibandingkan 20 persen pada tahun 2010. Akan tetapi, angka ini diprediksi kembali melonjak menjadi 35 persen pada tahun 2030.

Read 790 times