Wednesday, 24 April 2019 06:18

Duka di Sri Lanka

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Lima pekan yang lalu terjadi serangan yang mengejutkan di rumah ibadah nun jauh di belahan selatan dunia, Selandia Baru. Tetapi lagi-lagi dunia dikejutkan pada peristiwa pemboman yang terjadi pada rumah ibadah dan hotel pada hari minggu ( 21 April 2019 ) di Kolombo, ibukota Sri Lanka dan beberapa kota lain. Peristiwa itu menghilangkan nyawa 321 orang diantaranya 38 orang warga asing. Peristiwa ini terjadi hampir bersamaan dimana beberapa orang meledakkan bom bunuh diri.

Pihak yang berwenang di Kolombo menuding peristiwa ini didalangi sebuah kelompok lokal yang mengaku berafiliasi pada agama tertentu. Tetapi segera muncul pernyataan bertanggung jawab dari kelompok yang berafiliasi pada ISIS. Pihak kepolisian menangkap setidaknya 40 orang setelah terjadinya peristiwa tersebut. Para penyelidik masih mendalami apakah ada keterkaitan kelompok teroris lokal dengan jaringan global. Pihak yang bertanggung jawab atas serangan menyatakan peristiwa ini ada kaitannya dengan peristiwa di Selandia Baru.

Sri Lanka adalah sebuah negeri yang pernah mengalami konflik lebih dari 25 tahun. Perang saudara terjadi antara pemerintah Sri Lanka dengan pemberontak macan Tamil yang menguasai kawasan timur laut Sri Lanka. Pemberontakan itu sendiri kemudian dapat diakhiri tahun 2009. Baru 10 tahun Sri Lanka merasakan hidup tanpa konflik berarti meskipun ada friksi antara mayoritas yang budhis dengan pemeluk agama hindu dan muslim.

Serangan kemarin sudah diindikasikan oleh jaringan intelijen asing. Namun sayangnya informasi itu tidak sampai kepada pemegang kebijakan pemerintahan karena hubungan kurang harmonis antara Presiden Maithripala Sirisena dengan Perdana Menteri Wickremesinghe.

Kita selalu menaruh harapan tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini. Korbannya adalah penduduk sipil. Ini bukan peperangan tetapi pembantaian. Kepercayaan apapun tidak mengajarkan perbuatan keji seperti ini. Semoga peristiwa ini membuat setiap negara lebih waspada lagi menjaga keamanan, karena peristiwa ini dapat saja terjadi di belahan manapun di dunia ini.

Read 824 times