Daniel

Daniel

29
March

 

Para pemuka dari berbagai agama sepakat dalam masa wabah COVID-19 ini mengimbau umatnya agar menghindari kerumunan, termasuk dalam beribadah, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran dan menanggulangi penyakit tersebut.Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Asrorun Niam Sholeh dalam konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (28/3/2020) mengatakan, hindari kerumunan sekalipun itu atas nama ibadah.

Asrorun mengemukakan MUI telah mengeluarkan Fatwa No.14/2020 tentang pedoman pelaksanaan ibadah, yang isinya antara lain ibadah yang dijalankan dengan cara kerumunan agar seminimal mungkin dilarang dan dihindari.Senada, Sekretaris Umum Pendeta Persekutuan Gerja-Gereja di Indonesia (PGI) Jacklevyn F. Manuputty, mengatakan telah mengeluarkan imbauan sejak tanggal 13 Maret agar seluruh umat menjaga jarak dan menghindari ibadah-ibadah yang sifatnya kerumunan.Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyatakan kontak dekat sebagai faktor utama pertambahan jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air.(rri)

29
March

 

Memperketat penjagaan pintu masuk dinilai sangat penting dalam mengantisipasi dan mencegah penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid-19) dalam wilayah Provinsi Bengkulu. Meskipun demikian peran aktif dari masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota, terutama yang berbatasan langsung dengan Provinsi tetangga sangat diharapkan. 

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang telah mengunjungi Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang sekaligus pos wilayah perbatasan dengan Lubuk Linggau Sabtu mengatakan,  perintah Kabupaten/Kota beserta jajaran Forum koordinasi pimpinan daerah dapat fokus melakukan penanggulangan wabah Covid-19 di wilayah masing-masing. Apalagi Pemerintah Kabupaten/Kota yang berbatasan langsung dengan Provinsi tetangga.Ditegaskan, salah satu upaya yang harus dilakukan dengan memperketat penjagaan pintu masuk ke Provinsi Bengkulu, baik itu yang melalui jalur udara, darat, dan laut. (ant)

29
March

 

Memperketat penjagaan pintu masuk dinilai sangat penting dalam mengantisipasi dan mencegah penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid-19) dalam wilayah Provinsi Bengkulu. Meskipun demikian peran aktif dari masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota, terutama yang berbatasan langsung dengan Provinsi tetangga sangat diharapkan. 

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang telah mengunjungi Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang sekaligus pos wilayah perbatasan dengan Lubuk Linggau Sabtu mengatakan,  perintah Kabupaten/Kota beserta jajaran Forum koordinasi pimpinan daerah dapat fokus melakukan penanggulangan wabah Covid-19 di wilayah masing-masing. Apalagi Pemerintah Kabupaten/Kota yang berbatasan langsung dengan Provinsi tetangga.Ditegaskan, salah satu upaya yang harus dilakukan dengan memperketat penjagaan pintu masuk ke Provinsi Bengkulu, baik itu yang melalui jalur udara, darat, dan laut. (ant)

30
March

Wabah virus corona belum diketahui kapan akan berakhir. Hingga kini sudah lebih dari seribu masyarakat Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona [Covid-19]. Tak sedikit pihak yang ragu pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai target 5 persen jika wabah Covid-19 tak kunjung mereda. Oleh karena itu, berbagai macam cara dilakukan pemerintah untuk menjaga perekonomian nasional. Mulai dari menjaga daya beli hingga menjaga ketersediaan pangan.

Untuk menekan penyebaran yang lebih luas Covid-19, pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk berdiam diri di rumah, termasuk dalam beraktivitas seperti melakukan pekerjaan, belajar dan beribadah. Khawatir dengan sebaran virus corona yang semakin meluas, sejumlah kota dan provinsi di Indonesia bahkan sudah ada yang menerapkan lockdown lokal, seperti di Kota Tegal dan Provinsi Papua. Kebijakan Pemerintah lokal ini bertujuan untuk menangkal dan memutus penyebaran wabah Covid-19 antarmanusia.

Namun di sisi lain, himbauan pemerintah agar masyarakat mengurangi aktivitas, atau tidak melakukan kegiatan di luar rumah apabila memang tidak penting, telah mengurangi daya beli masyarakat. Hal ini sangat terasa terutama pada mereka yang bekerja di sektor informal. Untuk meredam dampak ekonomi terhadap rumah tangga serta menjaga daya beli masyarakat di tengah pelemahan ekonomi akibat penyebaran virus corona, pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sasarannya adalah sekitar 29.3 juta masyarakat yang masuk ke dalam kelompok 40 persen termiskin di Indonesia. Selain itu bantuan juga diberikan kepada   para kelompok pekerja informal seperti buruh harian, pengusaha warung, pedagang kecil serta pengemudi transportasi online.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, Bantuan Langsung Tunai- BLT dapat menjadi pengganti sementara penghasilan masyarakat di sektor informal. Diharapkan, dengan mendapat BLT masyarakat bisa lebih disiplin mengikuti pedoman pemerintah dalam menangani pandemi corona. Artinya, untuk sementara para penerima bantuan tidak perlu keluar rumah mencari uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dengan demikian himbauan untuk tidak keluar rumah, berkerumun dan menjaga jarak fisik (physical distancing) dapat lebih dipatuhi.