Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan pembentukan pemerintahan baru di Lebanon untuk mengatasi krisis. Menurut Macron, susunan baru pemerintahan harus disepakati secepat mungkin untuk menyelamatkan Lebanon setelah ledakan di pelabuhan Beirut yang berdampak pada keruntuhan ekonomi. Dilansir Arab News pada Selasa (1/9), Macron mengunjungi Lebanon untuk kedua kalinya untuk menegaskan perlunya perombakan sistem politik di negara tersebut. Macron mendarat di Beirut beberapa jam setelah Mustapha Adib resmi ditunjuk sebagai perdana menteri Lebanon yang baru. Pada 1 September 1920, otoritas Prancis memproklamasikan pembentukan Lebanon Raya atau Greater Lebanon yang sebagian besar terdiri dari bekas wilayah Ottoman. Lebanon merayakan peringatan berdirinya negara tersebut yang ke-100 tahun. Presiden Michel Aoun dan sekutu politiknya, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, menyatakan kesediaan untuk mengubah sistem pemerintahan Lebanon.REPUBLIKA