Minggu ini ada satu peringatan penting bagi media massa di Indonesia, yaitu Hari Pers Nasional. Pembukaan Hari Pers Nasional 2022 sudah dilaksanakan pada Minggu (6/2) di Kendari Sulawesi Tenggara. Direncanakan Presiden Joko Widodo akan memberikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional pada 9 Februari.
Semula, Presiden menyatakan akan hadir langsung di Kendari. Tetapi, meningkatnya jumlah yang terpapar Covid-19, membuat semua agenda tatap muka Presiden Joko Widodo dihentikan sementara. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada awak media menjelaskan, mulai Minggu (6/2) semua kegiatan akan diikuti Kepala Negara secara daring.
Sesungguhnya, kehadiran Presiden Joko Widodo secara daring ini, justru telah menjawab keinginan Forum Pemimpin Redaksi Indonesia. Mengutip laporan Kantor Berita Antara pada 28 Januari 2022, Forum Pemimpin Redaksi Indonesia meminta pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, serta swasta untuk memperbanyak acara dalam bentuk virtual demi mengantisipasi penularan Covid-19 pada jurnalis. Ketua Forum Arifin Asydhad mengatakan, menurut data, sejauh ini beberapa jurnalis dan pekerja media dari berbagai media massa sudah tertular COVID-19. Bahkan, jumlahnya terus bertambah setiap hari.
Di tengah pandemi Covid-19, jurnalis merupakan salah satu profesi di garda terdepan. Pers melaksanakan tugasnya untuk menerangkan secara jelas tentang Covid 19. Mulai dari kondisi terkini dari sebaran Virus Covid 19 dengan segala variannya, hingga langkah antisipasi yang harus dilakukan masyarakat agar tidak terpapar. Pers juga menjalankan peran penting untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan dan kesadaran untuk melakukan vaksinasi. Selain itu, yang tak kalah pentingnya, pers juga memerangi berita palsu yang banyak beredar tentang Covid-19.
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, tak jarang para wartawan harus turun ke lapangan. Seperti antara lain, melaporkan kondisi sebenarnya di rumah-rumah sakit penanganan Covid-19. Untuk itu, wartawan berisiko tinggi terpapar, bahkan meninggal karena Covid-19. Menurut laporan organisasi non-pemerintah dengan status konsultatif khusus dari PBB, Press Emblem Campaign, hingga awal Januari, hampir dua ribu jurnalis di 94 negara meninggal karena Covid 19.
Peringatan Hari Pers Nasional bisa menjadi momentum untuk menyadarkan semua pihak di Indonesia tentang tugas dan peran yang sudah dilakukan para jurnalis dalam mengatasi pandemi Covid 19. Salah satunya mengingatkan kepada semua pihak untuk mengedepankan penyelenggaraan acara atau konferensi pers secara virtual atau daring. Sehingga informasi-informasi penting dan benar tentang Covid, bisa segera sampai ke masyarakat, namun dengan meminimalisasi risiko wartawan terpapar Covid- 19.