Monday, 14 February 2022 00:00

Radio dan Kepercayaan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kemarin, 13 Februari 2022, diperingati sebagai Hari Radio Sedunia yang kesebelas. Hari Radio Sedunia diperkenalkan pada 3 November 2011 dalam Konferensi Umum ke-36 organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahun dan Budaya UNESCO. Peringatan Hari Radio pertama diusulkan oleh Spanyol pada 20 September 2010. UNESCO pun pada 2011, melakukan konsultasi secara luas dengan berbagai pemangku kepentingan, terkait dengan peringatan Hari Radio Sedunia. Hasilnya, 91 persen mendukung diadakannya Hari Radio Sedunia. Tanggal 13 Februari dipilih sebagai tanggal peringatan tersebut, karena pada tanggal itu di tahun 1946, Radio PBB didirikan.

Dalam lamannya, UNESCO menyebut, radio terus menjadi salah satu media yang paling terpercaya dan dapat diakses di dunia, UNESCO juga menyatakan, radio adalah media yang kuat untuk merayakan kemanusiaan dalam segala keragamannya dan merupakan platform atau panggung untuk wacana demokrasi. Di tingkat global, radio tetap menjadi media yang paling banyak dikonsumsi. Kemampuan unik untuk menjangkau khalayak seluas-luasnya membuat radio mampu membentuk pengalaman keragaman masyarakat. Sehingga dapat berdiri sebagai arena bagi semua suara untuk berbicara, diwakili, dan didengar. Di sisi lain, Stasiun radio dituntut untuk sanggup melayani komunitas yang beragam, menawarkan beragam program, sudut pandang dan konten, dan mencerminkan keragaman khalayak dalam organisasi dan operasi mereka.

Tema peringatan Hari Radio tahun ini adalah Radio dan Kepercayaan. Tema tersebut memiliki 3 subtema, yaitu pertama, Kepercayaan pada Jurnalisme Radio: Hasilkan konten yang independen dan berkualitas tinggi. Kedua, Kepercayaan dan Aksesibilitas: Jaga audiens atau pendengar . Ketiga, Kepercayaan dan Kelangsungan Hidup Stasiun Radio: Pastikan daya saing.

Ke 3 subtema tersebut rasanya cocok melihat situasi radio saat ini. Di tengah berkembangnya media sosial, internet dan beragam platform informasi dan komunikasi, radio dituntut untuk mempertahankan kekuatannya sebagai media yang dapat dipercaya. Banyaknya berita bohong atau hoax di berbagai platform informasi dan komunikasi membuat masyarakat masih membutuhkan media arus utama cetak, seperti surat kabar atau majalah, dan elektronik, seperti televisi dan radio, untuk mencari berita yang benar dan faktual.

Sesuai perkembangan zaman, stasiun radio saat ini, termasuk Voice of Indonesia terus berusaha menjangkau audiens yang lebih luas melalui berbagai platform, termasuk live streaming, website, dan media sosial seperti facebook, twitter dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan radio masih menjadi media dengan jangkauan terluas.

Read 729 times Last modified on Tuesday, 15 February 2022 07:41