VOINews, Jakarta: Nusa Tenggara Timur memiliki destinasi unik yang sarat sejarah, salah satunya adalah Gua Liang Bua terletak di daerah perbukitan karst di wilayah Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Nama “Liang Bua” berasal dari Bahasa Manggarai-Flores, “Liang” memiliki arti gua dan “bua” berarti dingin, jadi Liang Bua dapat diartikan “gua yang dingin”.
Gua ini dikenal dunia berkat penemuan fosil Homo floresiensis, atau yang sering disebut "Hobbit," pada tahun 2003. Penemuan ini mengungkap kehidupan manusia purba yang tinggal di kawasan ini sekitar 60.000–100.000 tahun lalu.
Selain fosil manusia purba, para ilmuwan juga menemukan fosil hewan purba, seperti stegodon (gajah kerdil), biawak besar, dan burung raksasa, yang menjadikan gua ini salah satu situs arkeologi paling penting di dunia.
gua Liang Bua tidak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga keindahan yang luar biasa. Gua ini memiliki ukuran yang megah, dengan panjang sekitar 50 meter, lebar 40 meter, dan tinggi langit-langit mencapai 25 meter.
Stalaktit dan stalagmit menghiasi dinding gua yang terbuat dari batu kapur, menciptakan suasana yang memukau.
Bagi anda yang menyukai fotografi, pencahayaan alami di dalam gua menawarkan momen yang tidak bisa dilewatkan.
perjalanan menuju Gua Liang Bua sangat mudah. Gua ini berjarak sekitar 14 kilometer dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, dan dapat ditempuh dalam waktu 45 menit dengan kendaraan. Di lokasi, tersedia pemandu lokal yang siap menjelaskan berbagai cerita menarik tentang sejarah gua.
Bagi anda yang ingin berkunjung, waktu terbaik adalah pagi hari untuk menikmati suasana asri dan tenang gua ini. Gua Liang Bua menawarkan pengalaman wisata yang memadukan edukasi, sejarah, dan keindahan alam.