Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun ini fokus merehabilitasi Pulau Jawa melalui program Perhutanan Sosial. Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Supriyanto mengatakan, dalam upaya rehabilitasi ini, nantinya akan ada penambahan Peta Indikatif dan Areal Perhutanan Sosial untuk Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial di Pulau Jawa. Bambang Supriyanto di Jakarta, Senin (13/1), mengatakan, degradasi hutan di pulau Jawa di bawah 10 persen, dan lokasinya sudah dipetakan dan itu menjadi lokasi untuk Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial.
Adapun pada revisi ketiga Peta Indikatif dan Areal Perhutanan Sosial, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencadangkan areal untuk perhutanan sosial seluas 13,8 juta hektare. Sementara tambahannya untuk Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial di Pulau Jawa nantinya sekitar 326.000 hektare, mencakup wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten. Lokasinya berada di 44 kabupaten 74 kecamatan.
Bambang mengatakan, realisasi program Perhutanan Sosial hingga 31 Desember 2019 tercatat telah memberi akses kelola kepada 818.457 kepala keluarga dengan jumlah izin/hak kelola sebanyak 6.411 atau total seluas 4,048 juta hektare.
Dikatakannya, setelah Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial Pulau Jawa disetujui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pendampingan dari penyuluh kehutanan akan langsung dilakukan. Mereka akan mendampingi pra hingga pascaizin, menyusun rencana kerja, dan menentukan tanaman atau pola agroforestri apa yang cocok untuk area yang sudah ditentukan.
Bambang menyebutkan, pihaknya ingin menambah jumlah pendamping namun mengurangi target luasan Perhutanan Sosial pada 2020. Hal ini dilakukan karena Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ingin membenahi akses pendampingan supaya kelompok usaha perhutanan sosial yang sudah berjalan sebelumnya berkualitas dan naik kelas.
Hingga November 2019, telah terbentuk 5.208 kelompok usaha perhutanan sosial dalam program Perhutanan Sosial yang tersebar di 33 provinsi.
Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menyepakati 16 kerja sama dalam berbagai bidang, yang terdiri dari 5 perjanjian kerja sama antara dua pemerintah dan 11 lainnya antara pelaku usaha di kedua negara. Indonesia dan UAE sepakat bekerja sama dalam projek senilai 22,89 miliar dolar Amerika Serikat, dan UEA akan berpartisipasi berkisar 30 persen di antaranya atau sekitar 6,8 miliar dolar Amerika. Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed Bin Zayed menyaksikan ditandatanganinya kerja sama tersebut.
Demikian hasil kunjungan Presiden Republik Indoneisa, Joko Widodo ke Uni Emirat Arab, Minggu 12 Januari. Usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam serangkaian acara kenegaraan selama di Abu Dhabi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada media di Abu Dhabi, Minggu mengungkapkan hal itu .
Keterangan pers digelar setelah semua agenda kenegaraan Presiden Jokowi di Istana Qasr Al Watan Abu Dhabi selesai. Retno Marsudi menggelar keterangan pers bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Badan Usaha Milik Negara-BUMN Erick Tohir, dan Duta Besar RepubliK Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis.
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, tak hanya menghasilkan kesepakatan bisnis. Ada juga sejumlah kesepakatan non bisnis yang disepakati oleh kedua negara. Seperti dikutip dari siaran pers kepresidenan, sejumlah kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed. Adapun 5 perjanjian kerjasama antar pemerintah yang bersifat non bisnis, yakni di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, Indonesia ingin menjadikan UEA sebagai mitra dalam pendidikan Islam yang modern, moderat dan penuh toleran. Hal ini sangat penting artinya bagi upaya mencegah ektremisme dan terorisme. Kerja sama untuk mempromosikan konsep-konsep moderasi beragama, nilai toleransi dan peningkatan kesadaran publik atas bahaya ekstremisme menjadi salah satu poin yang disepakati dalam pertemuan bilateral.
Sementara itu Putra Mahkota Mohamed bin Zayed mengatakan, Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Menurutnya, Islam di Indonesia dapat menjadi contoh Islam yang damai.
Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menyepakati 16 kerja sama dalam berbagai bidang, yang terdiri dari 5 perjanjian kerja sama antara dua pemerintah dan 11 lainnya antara pelaku usaha di kedua negara. Indonesia dan UAE sepakat bekerja sama dalam projek senilai 22,89 miliar dolar Amerika Serikat, dan UEA akan berpartisipasi berkisar 30 persen di antaranya atau sekitar 6,8 miliar dolar Amerika. Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed Bin Zayed menyaksikan ditandatanganinya kerja sama tersebut.
Demikian hasil kunjungan Presiden Republik Indoneisa, Joko Widodo ke Uni Emirat Arab, Minggu 12 Januari. Usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam serangkaian acara kenegaraan selama di Abu Dhabi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada media di Abu Dhabi, Minggu mengungkapkan hal itu .
Keterangan pers digelar setelah semua agenda kenegaraan Presiden Jokowi di Istana Qasr Al Watan Abu Dhabi selesai. Retno Marsudi menggelar keterangan pers bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Badan Usaha Milik Negara-BUMN Erick Tohir, dan Duta Besar RepubliK Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis.
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, tak hanya menghasilkan kesepakatan bisnis. Ada juga sejumlah kesepakatan non bisnis yang disepakati oleh kedua negara. Seperti dikutip dari siaran pers kepresidenan, sejumlah kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed. Adapun 5 perjanjian kerjasama antar pemerintah yang bersifat non bisnis, yakni di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, Indonesia ingin menjadikan UEA sebagai mitra dalam pendidikan Islam yang modern, moderat dan penuh toleran. Hal ini sangat penting artinya bagi upaya mencegah ektremisme dan terorisme. Kerja sama untuk mempromosikan konsep-konsep moderasi beragama, nilai toleransi dan peningkatan kesadaran publik atas bahaya ekstremisme menjadi salah satu poin yang disepakati dalam pertemuan bilateral.
Sementara itu Putra Mahkota Mohamed bin Zayed mengatakan, Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Menurutnya, Islam di Indonesia dapat menjadi contoh Islam yang damai.
Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Motegi Toshimitsu di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat 10 Januari. Pertemuan tersebut menghasilkan penguatan kerja sama di beberapa sektor strategis, salah satunya kerja sama ekonomi di wilayah pulau-pulau terluar Indonesia, termasuk Natuna. Kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di bidang pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT).
Sebelumnya Menlu Motegi Toshimitsu telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo mengajak Jepang untuk berinvestasi di Natuna, Kepualauan Riau. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan apresiasinya atas kerja sama Jepang dalam membangun Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu atau SKPT fase pertama. Ia berharap Jepang dapat menindaklanjuti usulan memberikan pendanaan pembangunan SKPT Natuna fase kedua. Jepang merupakan salah satu mitra utama Indonesia.
Usai pertemuan dengan Toshimitsu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, Jepang juga berkomitmen untuk memperluas investasi di Indonesia dan mendukung modernisasi industri dan keinginan Indonesia menjadi hub re-ekspor produk manufaktur Jepang di kawasan. Selain kerja sama di Natuna dan pulau terluar, pihaknya juga sepakat membentuk mekanisme dialog pada tingkat wakil Menteri Luar Negeri guna membahas penguatan kerja sama sektor-sektor strategis. Menurut Retno Marsudi, pihaknya sepakat memperkuat kerjasama trilateral Indonesia, Jepang, dan Timor Leste.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu menyampaikan kesiapan negaranya mendukung program prioritas Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul. Jepang siap memberikan dukungan untuk pengembangan pelatihan vokasi dan pelatihan Bahasa Jepang, termasuk bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kerja terampil Indonesia yang akan dikirim ke Jepang. Guna membahas penguatan kerjasama di sektor-sektor strategis, kedua Menlu sepakat membentuk mekanisme dialog di tingkat Wakil Menteri Luar Negeri.
Selain bertemu dengan Menlu Retno Marsudi, menlu Motegi Toshimitsu juga bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan guna membahas lebih jauh rencana investasi Jepang ke Indonesia. Menurut Luhut, Jepang berencana menanamkan modalnya di Natuna, di sektor perikanan dan pariwisata serta ikut memperkuat Badan Keamanan Laut. Luhut menyebut yang akan menanamkan modal di Natuna bukan hanya Jepang tetapi juga Amerika Serikat melalui US International Development Finance Corporation (DFC) atau Bank Pembangunan Amerika.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung pelaksanaan diplomasi ekonomi yang digagas Kementerian Luar Negeri, melalui penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama membangun sinergi peningkatan perdagangan dan investasi. MoU yang pernah ditandatangani pada 2011 itu diperpanjang dan diperbarui oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sela-sela acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI 2020 di Jakarta, Rabu. Rosan melalui keterangan tertulisnya Rabu, 8 Januari mengatakan, pihaknya memperbarui nota kesepahaman tersebut dengan merujuk pada perkembangan kondisi yang terjadi sekarang ini. Menurutnya, urgensi kerja sama untuk mencapai tujuan diplomasi ekonomi Indonesia di mancanegara sudah sedemikian tinggi.
Rosan mengatakan perkembangan ekonomi Internasional semakin penuh tantangan dan sangat penting mengamankan strategi untuk menjadikan Indonesia bagian dari lima ekonomi terbesar dunia dalam 20 tahun. Menurut Rosa, pihaknya akan mendorong peningkatan perdagangan dan investasi baik untuk di dalam negeri dan di luar negeri bagi kepentingan perekonomian Indonesia. Bersama Kementerian Luar negeri, Kadin akan melakukan aktivitas diplomasi ekonomi Indonesia di negara-negara akreditasi serta menyusun database yang lebih kredibel dan aktual dalam mendukung aktivitas tersebut.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W Kamdani mengatakan, pihaknya akan melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan bersama secara terprogram dan sistematis, saling bertukar informasi mengenai potensi dan peluang usaha, serta kebijakan dan peraturan terkait diplomasi ekonomi, pengembangan kapasitas dan akses perusahaan-perusahaan kecil dan menengah (UKM) ke pasar internasional, juga meningkatan daya saing Indonesia di pasar internasional. Shinta mengatakan, pelaku usaha perlu melakukan kajian secara mendalam terhadap permasalahan umum dan sektoral, khususnya mengenai investasi dan perdagangan. Diperlukan dorongan agar pelaku usaha Indonesia dapat lebih berorientasi pada ekspor. Menurut dia, untuk mendorong perdagangan dan investasi, perlu dilakukan pula reformasi pada institusi publik dan swasta yang bertanggung jawab atas promosi, perdagangan dan investasi melalui kajian-kajian dan penguatan riset pasar. Antara lain mencakup promosi, market intelligent, pengumpulan data dan informasi hambatan non-tarif termasuk regulasi teknis, standar, dan private standards, pengumpulan data usaha, business matching, serta pendampingan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi banyak upaya yang dilakukan Satuan Polisi Kehutanan (Polhut) Reaksi Cepat (SPORC) dalam menanggulangi ancaman kejahatan terhadap ekosistem kawasan hutan. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong dalam sambutan perayaan Hari Ulang Tahun SPORC ke-14 di KLHK Jakarta, Senin lalu, sangat mengapresiasi semua kerja yang telah dilakukan SPORC dalam menangani berbagai ancaman kejahatan terhadap keutuhan ekosistem kawasan hutan selama ini.
SPORC merupakan satuan polisi kehutanan reaksi cepat dan tanggap yang membantu pemulihan keamanan kawasan hutan serta penegakan hukum. SPORC dibentuk pada 4 Januari 2006 dan kini didukung 657 personil, tersebar di 16 brigade mulai dari Medan hingga Papua.
Alue Dohong mengungkapkan lebih rinci, sebanyak 441 operasi pembalakan liar berhasil ditindak, dengan hasil yang bisa diamankan sebanyak hampir 35 ribu meter kubih kayu ilegal.
Telah dilakukan pula 460 operasi perambahan kawasan hutan dengan hasil luas yang bisa diamankan seluas lebih dari 18 juta hektare. 279 operasi tumbuhan dan satwa liar dengan hasil yang bisa diamankan sekitar 200 ribu ekor satwa dan 12 ribu lebih bagian tubuh satwa.
Alue mengingatkan, walaupun sudah banyak kerja yang dilakukan, SPORC harus tetap menjaga dan meningkatkan kerja kerasnya agar harapan dan kepercayaan publik kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan semakin meningkat.
Sementara itu Direktur Jenderal Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rasio Ridho Sani menambahkan, meskipun berhadapan dengan beragam keterbatasan, SPORC terus menunjukan dedikasi loyalitas yang tinggi.
Menurut Ridho ke depan akan dilakukan penguatan kepada para anggota SPORC melalui berbagai jenis pendidikan dan latihan seperti penanganan satwa, pengambilan sample DNA, dan penyidikan serta penguatan mental di pusat pendidikan militer maupun kepolisian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung sepenuhnya program Provinsi Bali mencapai Satu Juta Ternak Sapi Bali pada 2025. Hal tersebut disampaikannya saat menyaksikan penandatangan tiga nota kesepahaman antara Kementerian Pertanian dengan Gubernur Bali di Denpasar, 4 Januari lalu.
Salah satu nota kesepahaman tersebut adalah terkait Populasi Sejuta Sapi Bali Mendukung Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri. Menurut Menteri Syahrul, Bali merupakan provinsi yang memiliki potensi pertanian dan peternakan yang sangat besar. Dengan adanya nota kesepahaman ini, maka Kementerian Pertanian akan mendukung sepenuhnya program-program pertanian dan peternakan di Bali.
Dalam keterangan tertulis yang diterima media, Senin 6 Januari, Menteri Syahrul mengatakan Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan pembangunan pertanian menuju pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Lebih lanjut Menteri Syahrul juga menyampaikan harapannya, ke depan produksi pertanian tersebut bisa diekspor dengan meningkatnya produksi dan produktivitas. Langkah ini sejalan dengan gerakan tiga kali ekspor.
Sementara Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan bahwa Provinsi Bali merupakan provinsi yang berbasis pertanian, dan penyediaan pangan merupakan salah satu program utama saat ini. Gubernur memandang, dukungan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian di Bali sangat penting dalam membantu program Pemerintah Daerah dan masyarakat Bali.
Wayan Koster menambahkan, Bali kaya akan komoditas pertanian lokal seperti jeruk, salak, kopi, sapi, kambing dan lain-lain. Namun komoditas-komoditas ini belum diberdayakan secara optimal. Ke depan, diharapkan bantuan Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan potensi ini.
Khusus terkait Program satu juta ternak Sapi Bali pada 2025, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita menyampaikan target tersebut dapat dicapai apabila ada peningkatan jumlah induk sapi sebesar 30 persen hingga 45 persen dari populasi saat ini, dan didukung oleh peningkatan kelahiran pedet sebesar 80 persen hingga 85 persen dari Indukan jumlah sapi.
Sementara itu angka pemotongan sapi betina produktif di Bali harus bisa diturunkan hingga 5 persen sampai 10 persen dari pemotongan tercatat saat ini, dan angka kematian anak sapi yang lahir harus diturunkan ke angka di bawah 5 persen.
Situasi di Afrika Selatan masih sangat menantang bagi Indonesia untuk dapat memperluas pasar lebih dalam dan membawa beragam produksi Indonesia ke Afrika Selatan Demikian diungkapkan Duta Besar Republik Indonesia untuk Afrika Selatan/ Salman Al Farisi di Petroria membuka tahun 2020 Duta Besar menjelaskan, pada tahun 2019, beberapa indikasi positif sudah Indonesia dapatkan, mulai dari komitmen beberapa perusahaan Indonesia mengirimkan perwakilan di Afrika Selatan, hingga rencana investasi baru perusahaan Afrika Selatan ke Indonesia Seperti dikutip laman kemlu.go.id (03/01) Duta Besar Salfan Al Farisi mengatakan beberapa perjanjian seperti Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dan Nota Kesepahaman Bidang Perikanan, sudah sampai proses akhir Indonesia berharap tahun 2020 membawa perkembangan yang menggembirakan.
Sejak tahun 2015, tren perdagangan Indonesia-Afrika Selatan menunjukan grafik yang fluktuatif Duta Besar Salman Al Farisi tidak terlalu mengkhawatirkan neraca perdagangan Indonesia-Afrika Selatan tahun 2018 yang menunjukkan surplus bagi pihak Afrika Selatan Menurutnya, pembelian barang modal yang meningkat dari Afrika Selatan menunjukkan kegiatan produktif di Indonesia, utamanya terkait kebutuhan pembangunan infrastruktur yang intensif beberapa tahun terakhir Indonesia masih memiliki potensi besar untuk menambah ekspor non migas seperti produk otomotif, kelapa sawit serta produk makanan dan minuman ke negara-negara Afrika Sub Sahara.
Hingga saat ini, kendala hambatan tarif masih dirasakan mengganjal hubungan dagang Indonesia dan Afrika Selatan Dalam kunjungan kerjanya ke Cape Town, 18-19 Desember 2019, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Afrika Selatan, Ebrahim Patel Dalam pertemuan itu, Menteri Ebrahim Patel menyambut baik rencana pembahasan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dengan Afrika Selatan Menteri Patel menginginkan langkah konkret dengan dimulainya studi oleh tim teknis yang diharapkan dapat bertemu awal tahun 2020 di Indonesia. Menteri Patel juga mengindikasikan beberapa potensi investasi oleh pebisnis Indonesia, terutama relokasi industry tekstil dan alas kaki.
Situasi dan kondisi ekonomi Afrika Selatan dan negara sekitarnya dalam akreditasi KBRI Pretoria mempengaruhi strategi Pemerintah Indonesia dalam upayanya memperluas pasar potensial bagi produk Indonesia.
Duta Besar Salman Al Farisi meyakini investment-led model sebagai salah satu mekanisme kerja sama antara kedua Negara Dia menilai para pebisnis Indonesia sudah harus mempertimbangkan melakukan investasi di negara-negara Afrika yang pada gilirannya akan meningkatkan ekspor Menurutnya, dengan membantu perekonomian negara setempat melalui pembukaan lapangan kerja baru/ pada akhirnya akan meningkatkan kesadaran/ permintaan dan daya beli atas produk-produk Indonesia
Hal ini diantaranya dapat dilakukan dengan mengekspor produk setengah jadi dari Indonesia/ sedangkan proses produk akhir dilakukan melalui kemitraan dengan pihak lokal Menteri Luhut Pandjaitan mendukung pentingnya investasi keluar Indonesia karena akan berimplikasi pada peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan ekspor ke luar negeri.
Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan membangun 2 ribu balai latihan kerja (BLK) Komunitas pada tahun ini. Angka tersebut ditetapkan jauh lebih besar dari jumlah BLK komunitas yang dibuka sejak 2017 hingga 2019 yakni sebanyak 1.113 unit. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, program pengembangan BLK komunitas merupakan sebuah terobosan dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) lokal. Balai-balai latihan tersebut dibangun di kawasan lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha, dan pasraman guna memberikan hard skill dan melengkapi soft skill serta pendidikan karakter yang telah diberikan pada lembaga pendidikan formal. Ida Fauziyah melalui keterangan resmi di Jakarta Jumat (3/1) mengatakan, dengan program ini, para santri atau murid dari lembaga pendidikan keagamaan serta masyarakat di sekitar bisa memiliki akses untuk mendapatkan pelatihan ketrampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal.
Penentuan kejuruan di BLK komunitas sudah didasarkan pada permintaan pihak penerima bantuan, dalam hal ini lembaga pendidikan keagamaan di tiap-tiap lokasi, supaya lebih tepat sasaran. Karena mereka adalah pihak yang paling mengetahui potensi apa yang terdapat di daerah itu. Selain untuk memenuhi kebutuhan industri setempat, melalui BLK komunitas, pemerintah juga berupaya menghasilkan banyak wirausahawan yang bisa menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang. Ida menambahkan setiap lembaga pendidikan penerima bantuan akan mendapatkan dukungan berupa pembiayaan pembangunan satu unit gedung workshop, peralatan pelatihan vokasi untuk satu kejuruan, bantuan biaya operasional dan bantuan biaya untuk melaksanakan dua paket program pelatihan.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga telah meresmikan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) se-Indonesia, di Pesantren Alfadlu 2, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Menurut presiden persaingan sumber daya manusia antarnegara akan berfokus kepada daya keterampilan dan kejuruan tenaga kerja. Karena itu, pendidikan kejuruan melalui Balai Latihan Kerja Komunitas diharapkan meningkatkan tenaga kejuruan yang berkualitas, salah satunya melalui lembaga pendidikan agama, seperti di pesantren.
Produk keramik Indonesia untuk lantai dan dinding terbebas dari pengenaan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) atau safeguard yang dipungut Filipina. Pembebasan tarif merupakan hasil penyelidikan kasus safeguard yang diumumkan Komisi Tarif Filipina pertengahan Desember lalu. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto seperti dikutip Antara, Senin (30/12) mengatakan, pembebasan tarif membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekspor keramik Indonesia ke Filipina.
Agus Suparmanto menjelaskan, pembebasan BMTP jelas menguntungkan Indonesia, mengingat Filipina pernah menerapkan BMTP pada produk keramik Indonesia selama 10 tahun. Pembebasan ini akan membuat produk keramik Indonesia lebih kompetitif di pasar Filipina. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, produk yang terbebas dari pengenaan BMTP adalah produk keramik dengan 13 nomor kode dalam harmonized system (HS) yaitu nomenklatur klasifikasi barang yang digunakan secara seragam di seluruh dunia. Menurut Agus, pembebasan pengenaan bea masuk tersebut karena produk keramik RI tidak terbukti membuat lonjakan impor yang signifikan. Sesuai dengan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) Agreement on Safeguards, suatu negara diperbolehkan menerapkan bea masuk tambahan terhadap suatu produk impor apabila ditemukan lonjakan impor yang menyebabkan kerugian atau ancaman kerugian bagi industri dalam negeri. MenurutAgus Suparmanto belakangan, banyak negara, seperti Filipina, aktif mengenakan instrumen pengamanan perdagangan kepada Indonesia. Di antaranya dengan mengenakan special agricultural safeguard terhadap produk kopi instan, serta melakukan penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan terhadap produk semen dan kaca.
Sementara itu, Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Pradnyawati menambahkan, hasil positif penyelidikan tidak terlepas dari peran aktif pemerintah Indonesia bersama dengan produsen dan eksportir selama proses pemeriksaan berlangsung. Sejak dimulai penyelidikan, pemerintah mengikuti prosedur sesuai ketentuan WTO. Mulai dari mendaftarkan diri sebagai pihak berkepentingan, melakukan koordinasi dengan para pelaku usaha, hingga menyampaikan sanggahan tertulis hingga dengar pendapat publik.