Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyambut kunjungan kehormatan dari Wakil Presiden Gambia Ousaino Darboe di Istana Wakil Presiden Jakarta, Senin. Mereka membahas persiapan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) 2019. Gambia, selaku tuan rumah KTT OKI 2019 yang rencananya digelar November, meminta bantuan Indonesia dalam bidang keprotokoleran. Hal itu dikatakan Wapres Darboe kepada wartawan di Istana Wapres Jakarta, Senin siang. Wapres Darboe terkagum dengan protokoler dan pelayanan keamanan Pemerintah Indonesia sejak ketibaannya di Jakarta, Minggu (15/7).Sementara itu Wapres Kalla mengatakan selain menyampaikan undangan untuk menghadiri KTT OKI di Gambia tahun depan, pertemuan tersebut juga membahas mengenai peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Gambia. Antara
Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla menerima kunjungan bilateral Wakil Presiden Republik Gambia A.N.M Ousaino Darboe di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 16 Juli. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Tujuan kunjungan Wakil Presiden Darboe ke Indonesia adalah mengundang Indonesia untuk hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) yang akan dilaksanakan pada November tahun depan di Gambia. Selain itu, menurut Menteri Retno Marsudi, Indonesia akan membantu Gambia mempersiapkan KTT-OKI melalui pelatihan protokoler dan pengembangan kapasitas personel kepolisian.
‘’Jadi tim kita yang akan ke Gambia membantu mereka adalah untuk melakukan assesment dari keprotokolan, mungkin dari Kementerian Luar Negeri. Yang kedua mungkin dari Kepolisian akan melakukan assesment mengenai kebutuhan capacity building untuk Kepolisian’’.
Menteri Retno Marsudi menambahkan, pertemuan tersebut juga membahas peningkatan kerjasama dalam bidang pendidikan, pertanian, dan perdagangan. Selain itu, Indonesia juga meminta kepada Gambia yang juga anggota Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) untuk mendukung proposal Persetujuan Preferensi Perdagangan (PTA) sebagai upaya untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia ke wilayah barat Afrika. Salah satu produk yang akan jadi faktor peningkatan kinerja ekspor ke wilayah barat Afrika adalah Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit. (VOI/Rezha)
Indonesia merupakan negara yang tergolong rawan bencana. Dalam 15 tahun terakhir, jumlah kejadian bencana meningkat hampir 201 kali lipat. Selama tahun 2017 saja, bencana di Indonesia terjadi lebih dari 2.300 kali. Pada keadaan bencana tersebut, anak–anak berpeluang besar menjadi korban, karena mereka masih belum bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Selain itu mereka juga berpotensi mengalami trauma fisik dan psikis karena keterbatasan pemenuhan kebutuhan dasar selama di pengungsian. Oleh karena itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan Workshop dengan tema “Perlindungan Anak dalam Keadaan Darurat Bencana” di Jakarta, Selasa 17 Juli. Usai membuka workshop tersebut, Menteri PPPA RI, Yohana Yembise mengatakan, workshop bersama Kementerian PPPA RI dan BNPB merupakan kesempatan yang sangat strategis untuk membahas lebih lanjut penanganan masalah anak – anak dan juga perempuan dalam situasi bencana.
‘’Anak–anak itu, tumbuh kembang mereka dan juga perlindungan khusus bagi mereka sangat kurang diperhatikan. Pada kesempatan ini adalah kesempatan yang sangat strategis dimana melalui workshop kita bisa sharing pengalaman – pengalaman, best pratices, termasuk lesson and learn yang bisa digunakan antara dua kementerian dan lembaga, termasuk kementerian kami dalam menangani masalah perempuan dan juga masalah anak’’.
Menteri Yohana Yembise lebih lanjut mengatakan, selama ini ia menyadari bahwa penanganan perlindungan anak dalam situasi bencana selama ini belum maksimal. Oleh karena itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana terus berupaya untuk meningkatkan perlindungan anak dalam situasi bencana baik pada tahap mitigasi, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Termasuk diantaranya adalah mencegah adanya tindak kekerasan seperti menjadi sasaran perdagangan anak dan pengiriman keluar daerah bencana. VOI/Rezha
Hari Nelson Mandela Sedunia 2018 turut dirayakan di Indonesia. Hari Nelson Mandela Sedunia adalah hari yang ditetapkan oleh Majelis Umum PBB di tahun 2009 untuk mengenang Nelson Mandela, aktivis anti-apartheid atau diskriminasi terhadap kaum kulit hitam asal Afrika Selatan, dan semangatnya untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Direktur Pelaksana Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC) Jakarta (Ms) Eshila Maravanyika dalam wawancara khusus dengan Voice of Indonesia pada Senin (16/7) mengatakan, Hari Nelson Mandela Sedunia 2018 di Indonesia akan dirayakan dengan kunjungan ke Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) 3 di Tebet, Jakarta Selatan pada hari Rabu 18 Juli 2018.
‘’Kami bekerja sama dengan Kedutaan Afrika Selatan ke PSAA 3, rumah bagi gadis usia 12 sampai 18 tahun. Mereka bersekolah dan tinggal bersama. Kami ingin melihat dan berbuat sesuatu bagi para gadis itu, meluangkan waktu bersama mereka di tempat mereka tinggal. Memang kegiatan kami bukan sesuatu yang besar, tapi lihatlah gagasannya. Gagasan inilah yang ingin kami tanamkan, bahwa anda pun juga bisa menolong. Ungkap Eshila Maravanyika
Eshila Maravanyika lebih lanjut mengatakan, tujuan utama Hari Nelson Mandela Sedunia adalah untuk mendorong masyarakat dunia untuk menciptakan perubahan yang baik bagi masyarakat sekitar. Menurut Eshila, UNIC Jakarta menemukan semangat itu di Indonesia saat kunjungan pada tahun lalu ke sebuah komunitas berkebun di Jakarta yang mampu memberdayakan masyarakat melalui berbagai gagasan dan aktivitasnya. voi/steve