PT Bank Negara Indonesia –BNI Tbk terus membantu warga negara Indonesia -WNI yang menetap di Taiwan untuk meraih mimpinya. Caranya adalah dengan mengajak para WNI mengikuti seminar kewirausahaan. Seperti dikutip Republikaonline, kegiatan ini merupakan bagian dari program 'Kami Bersama BNI', sebuah program pendidikan kewirausahaan bagi para Pekerja Migran Indonesia di luar negeri. Negara yang menjadi target di antaranya Jepang, Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Malaysia, Arab Saudi, dan Taiwan. Seminar terbaru dilaksanakan di Taiwan, Minggu (15/7) waktu setempat. BNI bersama Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia Taiwan mengundang pembicara asal Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada para pekerja migran Indonesia. Sekretaris Perusahaan BNI, Kiryanto, menyebutkan, tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk membekali Pekerja Migran Indonesia dengan wawasan kewirausahaan dan meningkatkan kemampuan dari Pekerja Migran Indonesia. Republika
Badan Pemeriksa Keuangan meyakini, peningkatan fungsi pengawasan anggaran yang dimiliki parlemen amat penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Terutama bila dikolaborasikan dengan pelaksanaan mandat untuk melakukan pemeriksaan oleh lembaga audit. Hal itu dikatakan anggota V (lima) Badan Pemeriksa Keuangan –BPK, Isma Yatun, dalam seminar bersama BPK dan Supreme Audit Office of Czech Republic -SAO Ceska di Praha, Republik Ceska, pekan lalu berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (16/7). Menurut Isma Yatun, seminar yang diadakan ini sebagai bentuk implementasi kerja sama bilateral, sekaligus merupakan kelanjutan dari kunjungan SAO Ceska dan Parlemen Ceska pada 2017 lalu. Pada pertemuan kali ini, delegasi BPK dipimpin Isma Yatun yang didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceska, Aulia A Rahman, bersama dengan SAO Ceko berkesempatan untuk bertatap muka dengan Wakil Ketua Parlemen Ceko, Vojtěch Fili,p dan saling bertukar pengetahuan mengenai peran lembaga audit dan parlemen dalam upaya pemberantasan korupsi. Republika
Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Osama Mohammed Abdullah Alshuaibi, dianugerahi gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Pendidikan Indonesia. Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa tersebut dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, Senin (16/7), disaksikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir. Seperti dilaporkan Antara, gelar itu diberikan kepada Duta Besar Arab Saudi dalam bidang Pendidikan Umum dan Karakter sebagai penghargaan dan pengakuan atas dedikasi dan prestasinya dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia. Selain itu, juga karena jasa-jasanya yang begitu besar untuk umat Islam Indonesia, baik dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, maupun keagamaan. Duta Besar Osama Mohammed Abdullah Alshuaibi juga dianggap berjasa menambah kuota haji Indonesia hingga 50.000 visa dan atas prakarsanya, moratorium pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi dicabut. Antara