July
Perlu Usaha Bersama Masyarakat Dan Aparat Atasi Terorisme
Written by Sugiyanto
Presiden RI Joko Widodo mengatakan, terorisme masih ada di Indonesia. Diperlukan upaya dan kerja sama seluruh masyarakat bersama aparat untuk mengatasi dan melawannya. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi seperti disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu (15/7). Pernyataan tersebut dikatakan Presiden Jokowi menanggapi penembakan tiga terduga teroris di Kaliurang, Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (14/7). Kepala Negara di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu mengungkapkan, pemerintah sudah melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah terorisme, baik pendekatan lunak maupun pendekatan keras. Menurut Bey Machmudin, rencana kunjungan Presiden ke Yogyakarta tidak terganggu dengan kejadian tersebut. Antara
July
Kepala Biro Sekretariat Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI, Muhammad Rizal, mengatakan, Pancasila adalah nilai yang hidup di masyarakat, sehingga bukanlah milik perseorangan atau rezim tertentu. Antara melaporkan, Muhammad Rizal mewakili Ketua MPR, Zulkifli Hasan, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada anggota Citra Bhayangkara Kepolisian Sektor Curug, Tangerang, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/7), mengajak anggota Citra Bhayangkara Kepolisian Sektor Curug untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan, para pendiri bangsa merumuskan jatidiri bangsa melalui proses dan sejarah yang panjang, hingga dirumuskan dalam lima sila Pancasila. Lebih lanjut ia mengungkapkan, Pancasila mempersatukan bangsa Indonesia dan telah teruji dalam perjalanan bangsa. Negara Amerika Serikat dan negara lain memuji Pancasila. Antara
July
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor -IPB mengembangkan inovasi "Swarm-Ship", yakni kapal otonom atau tanpa awak yang berfungsi untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia. Salah satu dari tiga mahasiswa IPB perancang `Swarm-Ship’, Ahmad Vidura, di Bogor, Jawa Barat, Senin (16/7) menjelaskan, `Swarm-ship` digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk penyergapan, pengintai, pemantau, maupun pertahanan. Kapal ini dilengkapi program terbaru, yakni partical swarm optimization, yakni membuat kapal mampu berkomunikasi dengan sesama kapal otonom lainnya. Seperti dikutip Antara, Swarm-ship dirancang oleh tiga mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, yakni Chaidar Aji Nugroho, Ahya Mudah Siti Rohmawati, dan Ahmad Vidura, di bawah bimbingan Prof Indra Jaya. Melalui program Pekan Kreativitas Mahasiswa 2018, Ahmad dan kawan-kawan mengenalkan inovasi ini, sehingga mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI. antara
July
Presiden Harapkan Studio Alam Tingkatkan Perekonomian Desa
Written by Sugiyanto
Presiden RI Joko Widodo berharap, Studio Alam di Desa Gamplong, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dapat menghidupkan perekonomian desa. Studio Alam tersebut dihibahkan oleh salah seorang pengusaha Indonesia, Mooryati Soedibyo, kepada pemerintah Kabupaten Sleman. Berbicara saat menghadiri penyerahan hibah Studio Alam tersebut, Minggu (15/7) sore, Presiden mengatakan, Studio Alam tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendorong sektor pariwisata. Menurutnya, saat ini banyak orang ingin memiliki pengalaman dalam berwisata, bukan hanya berbelanja.
‘’Jadi kita berharap selanjutnya studio ini bisa dimanfaatkan untuk wisata, karena memang sekarang ini banyak orang pengen pengalaman, bukan semata-mata melihat sesuatu atau belanja oleh-oleh tapi ingin mencari pengalaman mencari experience. Jadi kalau nanti melihat studio yang ada di sini saya kira desa Gamplong ini akan menjadi terkenal. Ekonomi juga hidup. Yang kita harapkan itu.
Studio Alam merupakan lokasi pengambilan gambar film kolosal berjudul Sultan Agung : The Untold Love Story. Sultan Agung yang memimpin kesultanan Mataram pada tahun 1613-1645 memiliki nama lengkap Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma. Selama masa kepemimpinannya, Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di Jawa dan Nusantara pada saat itu. Studio Alam yang menjadi lokasi pengambilan gambar film kolosal tersebut memiliki lahan seluas 2 hektar yang terdiri atas bangunan Pendopo Keraton Mataram, Songgo Mataram, Benteng Perusahaan Hindia Timur Belanda atau VOC, Jembatan Ungkit, Kampung Mataram, dan Kampung Pecinan. (Ndy)