04
July

 

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Belanda Stephanus Arbraham Blok di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (3/7). Usai pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dirinya telah meminta Belanda sebagai salah satu negara anggota Uni Eropa untuk membantu Indonesia menghadapi diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia.

“ Salah satu komponen terbesar ekspor Indonesia ke Belanda adalah minyak sawit. Karena itu, saya mengangkat isu diskriminasi terhadap minyak sawit agar menjadi perhatian Menteri Blok. Kami telah membaca draf komunikasi tiga arah dan tetap sangat prihatin dengan potensi besar peningkatan diskriminasi. Draf itu menetapkan bahwa akan menggunakan indirect land-used changed atau ILUC,  sebagai kriteria yang lebih mencerminkan pandangan Eropa  daripada pandangan yang diterima secara internasional “.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi lebih lanjut mengatakan, Pemerintah Indonesia akan melanjutkan negosiasinya dengan Uni Eropa untuk menyelesaikan salah satu kesepakatan perdagangan terbesar di kawasan tersebut, yakni Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia- Uni Eropa, meskipun perselisihan di antara keduanya terkait minyak kelapa sawit masih berlanjut. Menteri menegaskan, negosiasi yang akan dilakukan harus mempertimbangkan kepentingan kedua belah pihak, termasuk kepentingan Indonesia atas minyak sawit. (Rezha)

03
July

 

Indonesia dan Kanada sudah punya hubungan dan kerjasama yang cukup baik, salah satunya adalah dalam memajukan kesetaraan gender. Demikian dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise. Menteri Yohana Yembise dalam sambutannya sebagai tamu kehormatan pada perayaan Hari Nasional Kanada ke-151 di Jakarta, Senin (2/7).

“ Indonesia dan Kanada punya kesamaan dalam hal kesetaraan gender. President Joko Widodo dan Perdana Menteri Justin Trudeau sangat mendukung kampanye HeForShe dari PBB. Kedua negara kita juga berkomitmen untuk memajukan kualitas dan pemberdayaan, pemajuan, dan peningkatan kesetaraan gender. Saya senang karena kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan adalah inti bantuan pembangunan dari pemerintah Kanada “.

Lebih lanjut Menteri Yohana Yembise mengatakan, Indonesia telah menerapkan program pengarusutamaan gender dalam kementerian dan institusi pemerintah yang ada di Indonesia. Selain itu perlindungan perempuan dan hak anak terus dijamin dalam beragam undang-undang dan peraturan. Menteri Yohana juga mengatakan, Indonesia akan menerima dukungan dan kerjasama Kanada dalam upaya memajukan isu-isu kesetaraan gender. (voi/Steve)

03
July

 

Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Marie Louis Hannan dalam pidatonya menyampaikan, ASEAN dan Kanada bekerjasama dalam merespon berbagai ancaman lintas batas, seperti terorisme dan ekstremisme dengan kekerasan, kejahatan terorganisasi, proliferasi senjata dan kejahatan siber dalam upaya membangun dunia yang lebih damai dan aman. Pada peringatan 151 tahun Hari Nasional Kanada pada Senin, 2 Juli 2018 di Jakarta ia menyebut hubungan ASEAN dan Kanada sebagai mitra wicara adalah contoh sempurna dari kerjasama dalam menghadapi tantangan global. Kanada dan ASEAN juga bekerjasama di bidang pemajuan kesetaraan gender.

“ Kami memajukan kesetaraan gender dengan meningkatkan kerja sama regional di antara anggota ASEAN: untuk meningkatkan peran kepemimpinan perempuan dalam isu-isu penting, seperti pencegahan dan penyelesaian konflik dan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan dan memastikan semua perempuan berpartisipasi sepenuhnya dalam ekonomi global “. 

Duta Besar Marie Louis Hannan lebih lanjut menjelaskan, Kanada dan ASEAN juga akan melanjutkan diskusi terkait Perjanjian Free Trade Agreement. Agenda ini juga termasuk komitmen kuat atas penghormatan kepada hak asasi pekerja dan pemangku kepentingan lokal dan bisnis yang bertanggung jawab. Menurutnya, ASEAN dan Kanada sudah banyak bekerjasama dalam menghadapi berbagai tantangan terkini. Namun masih banyak yang dapat dilakukan untuk menghadapi kesempatan dan tantangan masa depan. (voi/Sekar)

03
July

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada bulan puasa atau Ramadhan 2018 khususnya di bulan Mei terjadi penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Pada bulan April 2018 tercatat 1,32 juta kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia, sedangkan pada bulan Mei 2018 tercatat hanya sebesar 1,28 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia atau turun 7,65 persen. Menurut Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto dalam konferensi persnya di Jakarta pada Senin, 2 Juli, penurunan tersebut adalah sesuatu yang normal terjadi di bulan Ramadhan.

‘’Jumlah wisatawan mancanegara pada bulan Mei 2018 ini adalah 1,2 juta. Ada penurunan disana. Jadi membandingkannya bukan Mei 2018 ke Mei 2017 bulan puasa. Tetapi pada tahun 2016 juga terjadi penurunan jumlah wisman pada bulan puasa. Pada tahun 2016 ini bulan puasa jatuh di bulan Juni 2016. Jumlah wisman 1,2 juta. Mengalami penurunan di bulan puasa adalah sesuatu yang biasa terjadi. Karena Ramadhan wisman dari beberapa negara seperti Malaysia, Timur Tengah, dan negara Muslim lainnya biasanya tidak melakukan perjalanan’’.

Suhariyanto menambahkan, jika dibandingkan dengan bulan Mei tahun lalu, ada kenaikan sebesar 4,55 persen pada bulan Mei tahun ini. Secara kumulatif dari Januari hingga Mei tahun ini, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 6,17 juta. Angka tersebut naik 11,89 persen dibandingkan kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada bulan Juli-Desember mendatang, Suhariyanto optimistis jumlah kunjugan wisatawan mancanegara akan mengalami lonjakan signifikan. Apalagi, pada Oktober mendatang Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan Dana Moneter Internasional International IMF dan Bank Dunia. voi/Rezha