(Voinews) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan kontribusi sektor ESDM terhadap penerimaan negara hingga Juli 2021 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan periode sama 2020. Hingga Juli tahun ini, kontribusi sektor ESDM dalam penerimaan negara mencapai Rp141 triliun atau lebih tinggi 103 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, investasi ESDM telah mencapai lebih dari 12 miliar dolar AS.Hal itu dikatakan Menteri Arifin pada Upacara Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-76 secara virtual, dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa. Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-76, yang jatuh pada 29 September 2021 ini mengambil tema "Energi Tumbuh, Energi Tangguh".Sejalan dengan tema tersebut, menurut Menteri, kontribusi dan kinerja sektor ESDM pun terus tumbuh positif di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang mulai terkendali. Kinerja sektor ESDM semakin bangkit dan menunjukkan peningkatan dengan kebijakan dan capaian yang strategis.ANTARA
(Voinews) Korea Utara-Korut menembakkan sebuah proyektil tak dikenal ke perairan lepas pantainya pada Selasa. Menurut militer Korea Selatan, Insiden itu muncul setelah Korut mendesak Amerika Serikat dan Korsel untuk menghapus "kebijakan bermusuhan" mereka. Militer Korsel tidak menjelaskan lebih rinci tentang insiden itu, namun kementerian pertahanan Jepang mengatakan tampaknya proyektil itu adalah sebuah rudal balistik. Laporan itu muncul sebelum duta besar Korut di PBB mendesak AS untuk meninggalkan kebijakannya yang tak bersahabat terhadap negaranya. Dia mengatakan tak ada seorang pun yang menyangkal hak Korut untuk membela diri dan melakukan uji senjata. Korut menuduh Korsel dan AS menerapkan "standar ganda" yang disebutnya telah mencela pengembangan senjata Korut, tapi terus melanjutkan aktivitas militer mereka. Pada 15 September, Korut dan Korsel menguji rudal balistik mereka masing-masing. Peristiwa itu menjadi "perlombaan senjata" terbaru di antara kedua negara yang dengan pesat mengembangkan senjata canggih mereka. REUTERS/ANTARA
(Voinews) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan penerapan ekonomi sirkular pada lima sektor prioritas akan menambah nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp593 triliun hingga Rp638 triliun. Hal itu dikatakan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa. Menurut dia, kelima sektor tersebut berkontribusi hingga 33 persen dari PDB Indonesia dan mempekerjakan lebih dari 43 juta orang pada 2019. Selain itu, implementasi ekonomi sirkular di lima sektor tersebut juga berpotensi mampu menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru dan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 126 juta ton karbondioksida ekuivalen pada 2030. Maka dari itu, untuk mempercepat transisi Indonesia menuju ekonomi sirkular Arifin menyadari perlu adanya suatu peta jalan ekonomi sirkular supaya mempertegas arah kebijakan ekonomi sirkular di Tanah Air.
Peta jalan tersebut terdiri dari lima fase, diantaranya fase satu, analisis potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan ekonomi sirkular.ANTARA
(Voinews) Dua ton tanaman stevia diekspor perdana ke Korea Selatan, setelah berhasil dibudidayakan selama beberapa bulan di Desa Tountimomor, Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara-Sulut. Hal itu dkatakan Kepala Dinas Perkebunan Sulut, Yeittij Fonnie Roring di Minahasa, Selasa. Stevia Farm Korea memutuskan Sulut sebagai daerah yang paling tepat untuk pengembangan tanaman berdaun manis tersebut dan akhirnya sukses dibudidayakan. Direktur Utama PT Bejana Kasih Sempurna, Oktavianus, yang dipercaya Stevia Farm Korea sebagai pengelola perkebunan tersebut mengungkapkan, penyiapan lahan dan penanaman bibit sudah dilakukan dari tahun lalu dan terus dikembangkan sampai sepuluh tahun ke depan.Tanaman stevia merupakan bahan pemanis pengganti gula tebu yang diklaim lebih sehat karena memiliki kalori yang rendah, terbukti tanaman ini telah lama populer di negara-negara maju seperti Korea dan Jepang.Sementara Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih mengatakan, ke depan Stevia Farm berencana mengembangkan perkebunan tersebut hingga 40.000 hektare bermitra dengan petani lokal. ANTARA