22
September

 

(voinews.id)Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI, Lestari Moerdijat menilai kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) harus terus ditingkatkan seiring dengan dibukanya kembali sejumlah kegiatan masyarakat di wilayah Pulau Jawa dan Bali, untuk antisipasi penyebaran COVID-19.Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu mengatakan, saat ini jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia menunjukkan tren menurun.

Menurut Lestari, semakin banyak sektor yang dibuka kembali harus diimbangi dengan kesiapan fasilitas kesehatan dalam mengantisipasi potensi lonjakan penularan COVID-19.Ia menegaskan, langkah persiapan tersebut harus dilakukan agar tidak terjadi lagi kendala dalam mengatasi potensi meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 akibat peningkatan aktivitas masyarakat.Antara

22
September

 

(voinews.id)Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia terus berupaya mempersempit kesenjangan distribusi vaksin COVID-19 antara negara maju dan negara berkembang dengan mengangkat isu tersebut pada Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.Retno Marsudi ketika menyampaikan keterangan pers virtual dari New York, Amerika Serikat, Rabu,(22/9) menegaskan, pihaknya akan terus menyuarakan isu kesetaraan vaksin bagi semua negara.

Selain menjadi isu prinsip yang terus diperjuangkan Indonesia sejak awal pandemi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus mendorong pemajuan isu tersebut karena memiliki tanggung jawab tambahan sebagai salah satu ketua bersama COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group.Menlu Retno menambahkan, pada awal pidato yang disampaikan dalam pembukaan High Level Segment Sidang Majelis Umum, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyoroti ketimpangan akses terhadap vaksin yang masih sangat lebar.Ketimpangan itu akan membuat dunia kesulitan untuk dapat pulih dan keluar dari pandemi.Antara

22
September

 

(voinews.id)Anggota Komisi IX (Sembilan) Dewan Perwakilan Rakyat RI, Netty Prasetiyani Aher mendorong Indonesia menjadi pusat produksi vaksin global karena dapat membantu terwujudnya kemandirian industri farmasi nasional.Netty dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa mengatakan, Indonesia memenuhi syarat untuk menjadi pusat produksi vaksin global.Apabila peluang ini lepas , Indonesia akan merugi.Bukan soal hitungan kerugian material, tapi yang lebih penting adalah hilangnya kesempatan membangun kemandirian di bidang farmasi.

Untuk itu Netty menginginkan pemerintah menjalankan strategi yang tepat agar peluang dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin tidak hilang.Ia menilai, Indonesia sangat tepat dijadikan pusat produksi vaksin mengingat statusnya sebagai negara menengah yang masih membutuhkan banyak vaksin.Netty menambahkan, dengan dijadikannya Indonesia sebagai pusat produksi vaksin global, maka terjadi transfer teknologi ke negara berkembang, khususnya di bidang farmasi.Antara

22
September

 

(voinews.id)Pemerintah terus memaksimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).Hal ini diharapkan dapat mendorong UMKM naik kelas dan go digital, serta berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa mengatakan, penyaluran KUR secara efektif menjadi kunci untuk terus mendukung UMKM Indonesia menjalankan kegiatan usaha dan meningkatkan digitalisasi agar mereka bisa naik kelas.

Terhitung 13 September 2021, penyaluran KUR telah mencapai 179,54 triliun rupiah atau mencapai 63 persen dari target 2021 sebesar 285 triliun rupiah.Adapun jumlah debitur penerima KUR telah mencapai 4,77 juta debitur.Jhonny menambahkan, realisasi penyaluran KUR yang cukup tinggi menandakan ekonomi UMKM sudah mulai bergerak.Antara