(voinews.id)Anggota Komisi IX (Sembilan) Dewan Perwakilan Rakyat RI, Netty Prasetiyani Aher mendorong Indonesia menjadi pusat produksi vaksin global karena dapat membantu terwujudnya kemandirian industri farmasi nasional.Netty dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa mengatakan, Indonesia memenuhi syarat untuk menjadi pusat produksi vaksin global.Apabila peluang ini lepas , Indonesia akan merugi.Bukan soal hitungan kerugian material, tapi yang lebih penting adalah hilangnya kesempatan membangun kemandirian di bidang farmasi.
Untuk itu Netty menginginkan pemerintah menjalankan strategi yang tepat agar peluang dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin tidak hilang.Ia menilai, Indonesia sangat tepat dijadikan pusat produksi vaksin mengingat statusnya sebagai negara menengah yang masih membutuhkan banyak vaksin.Netty menambahkan, dengan dijadikannya Indonesia sebagai pusat produksi vaksin global, maka terjadi transfer teknologi ke negara berkembang, khususnya di bidang farmasi.Antara
(voinews.id)Pemerintah terus memaksimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).Hal ini diharapkan dapat mendorong UMKM naik kelas dan go digital, serta berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa mengatakan, penyaluran KUR secara efektif menjadi kunci untuk terus mendukung UMKM Indonesia menjalankan kegiatan usaha dan meningkatkan digitalisasi agar mereka bisa naik kelas.
Terhitung 13 September 2021, penyaluran KUR telah mencapai 179,54 triliun rupiah atau mencapai 63 persen dari target 2021 sebesar 285 triliun rupiah.Adapun jumlah debitur penerima KUR telah mencapai 4,77 juta debitur.Jhonny menambahkan, realisasi penyaluran KUR yang cukup tinggi menandakan ekonomi UMKM sudah mulai bergerak.Antara