(Kemlu Foto)
VOI BERITA Indonesia berkomitmen terus aktif meningkatkan kerja sama pembangunan di antara negara-negara berkembang dalam kerangka Kerja Sama Selatan Selatan. Komitmen Indonesia tersebut ditegaskan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Cecep Herawan, dalam pertemuan dengan jurnalis peliput diplomasi Indonesia di Kementerian Luar negeri Jakarta, Kamis (18/1).
Cecep Herawan mengatakan, sejak menjadi Ketua Gerakan Non Blok pada 1992, Indonesia telah tegas mencanangkan bantuan luar negeri khususnya kerja sama teknik kepada negara-negara berkembang dalam kerangka Kerja Sama Selatan Selatan. Ia menjelaskan, Pemerintah saat ini tengah menyelesaikan Rancangan Peraturan Presiden mengenai Pengelolaan Pemberian Bantuan Internasional. Payung hukum ini akan mengatur mulai dari perumusan kebijakan, mekanisme pengusulan program hingga pembiayaan dan evaluasi bantuan internasional yang akan diberikan Indonesia. Menurutnya, beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Indonesia, antara lain Program Pembangunan, Tata Kelola Pemerintahan yang baik, dan Program Ekonomi. kemlu.
(JPP FOTO)
VOI BERITA Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (18/1) menerima Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk membahas persiapan Pemilu 2019 di luar negeri. Keterangan pers yang dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis (18/1) menyebutkan, sebelumnya, Jumat (12/1), Kementerian Luar Negeri melakukan perjanjian kerja sama pemilu di luar negeri dengan Komisi Pemilihan Umum. Tujuan perjanjian tersebut adalah untuk melakukan kerja sama dalam rangka penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019 bagi warga negara Indonesia di luar negeri. Perjanjian tersebut merupakan pedoman bagi KPU dan Kementerian Luar Negeri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam penyelenggaraan pemilu di luar negeri. Kementerian Luar Negeri yang membawahi 132 Perwakilan RI di luar negeri berkomitmen, membantu kesuksesan dan kelancaran Pemilu di luar negeri pada 2019 sesuai dengan amanat Undang-Undang Pemilu No.7 Tahun 2017. kemlu.18.1’18.mar
(ANTARA FOTO)
VOI BERITA Perusahaan pertambangan asal Korea Selatan (Korsel), Made By Good (MBG) Group melalui anak usahanya PT MBG Nikel Indonesia memulai pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, dengan nilai investasi proyek yang diperkirakan mencapai Rp76 triliun.
“Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Konawe Utara yang berperan serta dalam menarik investor dari sektor industri,” kata Direktur Pengembangan Wilayah Industri I Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan melalui keterangannya di Jakarta, Rabu.
Arus menyampaikan, pihak perusahaan sudah melakukan peletakan batu pertama pada 2 Januari 2018. Pada kesempatan tersebut, Arus turut hadir menyaksikan prosesnya bersama Bupati Konut Ruksamin, Presiden Direktur MBG Group Lim Dong Pyo dan Komisaris PT MBG Nikel Indonesia Jang Jongsoo.
Rencananya, pembangunan pabrik smelter nikel ini akan selesai selama dua tahun ke depan secara bertahap dan ditargetkan menyerap ribuan tenaga kerja. Selain itu, luas lahan yang digunakan sekitar 311 hektare.
Arus pun menegaskan, aktivitas pabrik smelter merupakan salah satu upaya implementasi dari kebijakan hilirisasi industri yang membawa efek berantai terhadap perekonomian daerah dan nasional. Bahkan, dapat memperkuat struktur industri nasional sehingga akan lebih kompetitif di kancah global.
“Produk dari pabrik ini sangat diperlukan untuk indutri hilir di dalam negeri sehingga akan berkontribusi memenuhi kebutuhan pasar domestik. Selain itu mampu meningkatkan daya saing produk kita baik di skala nasional maupun internasional,” paparnya.
Ruksamin berharap, pembangunan pabrik smelter ini bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal di Konut, terutama dengan membuka lapangan pekerjaan baru. “Mohon doa dan dukungan masyarakat Konut agar semua pembangunan berjalan lancar sesuai yang diharapkan kita semua. Ini merupakan kado HUT ke-11 Konut yang kami persembahkan untuk warga Konut,” tuturnya.
Sementara itu, Lim Dong Pyo mengungkapkan, pihaknya antusias dan optimistis dalam berinvestasi di Indonesia khususnya di Konut.
“Kami senang dengan sambutan masyarakat di sini. Ini menjadi kampung halaman kedua kami. Karena sambutan yang sangat luar biasa ini, kami ingin lebih cepat membangun pabrik smelter nikel di Konut,” ujarnya.
Sejak MBG berdiri selama sembilan tahun di Korsel, Indonesia tercatat sebagai negara ketiga lokasi investasi smelter setelah Amerika dan Rusia. Untuk investasi smelter di Konut ini, pihaknya telah berkoordinasi dan mendapat rekomendasi langsung dari Presiden Korsel.
Tidak hanya membangun smelter, menurutnya, investasi MBG Group akan juga merambah sektor lain seperti tambak udang, pendidikan dan pelatihan untuk para petani, serta pengiriman mahasiswa lokal berprestasi untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi di Korsel. “Kami berharap dengan kerja sama ini memberikan lapangan kerja besar buat seluruh masyarakat dan juga bagi mahasiswa asal Konut yang akan melanjutkan pendidikan di Korsel,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, Kemenperin fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri, salah satunya di sektor logam.
“Indonesia tengah menargetkan produksi 10 juta ton baja pada tahun 2025. Di samping itu, akan menghasilkan stainless steel sebanyak empat juta ton pada 2019,” ungkapnya. Ant
(ANTARA FOTO)
VOI BERITA Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sejumlah duta besar yang menemui Presiden Joko Widodo untuk menyerahkan surat-surat kepercayaan menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia di kancah global. Hal itu dikatakan Retno ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Rabu (17/01).Retno mendampingi Presiden Jokowi menyambut para duta besar di Istana Merdeka. Menurutnya, sejumlah Duta Besar menyampaikan kepemimpinan Indonesia saat ini tidak hanya terbatas di kawasan Asia Tenggara, namun di tingkat internasional. Beberapa apresiasi terhadap politik luar negeri Indonesia disampaikan oleh Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBPP) Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun dan juga Duta Besar LBBP Tahta Suci Vatikan Uskup Agung Piero Pioppo. Dubes Palestina menyampaikan penghargaan kepada Indonesia yang selalu memberikan dukungan kepada kemerdekaan Palestina. Selain itu, para dubes menyatakan keinginan untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.Sementara itu, Dubes LBBP RRT Xiao Qian menyampaikan keinginan peningkatan kerja sama ekonomi.Sementara dengan Dubes Afrika Selatan Hilton Fisher, mengatakan Presiden membahas upaya peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi karena Afrika merupakan prioritas pasar non-tradisional Indonesia. Menurut Menlu, kerja sama Indonesia dengan Afrika akan diperkuat dengan penyelenggaraan Indonesia-Afrika Forum pada 2018. Kemudian Duta Besar LBBP Lebanon untuk Indonesia Mona El Tannir menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian ke Lebanon.Antara