VOI BERITA Presiden RI Joko Widodo-Jokowi memberikan kuliah umum kepada lebih dari dua ribu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang sewaktu mengunjungi provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin. Setelah menyerahkan ribuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMK Negeri 3 Kupang, Jokowi bergerak ke Kampus Muhamadiyah Kupang untuk memberikan kuliah umum sekitar satu jam mulai 13.30 WITA. Dalam kuliah umumnya, Presiden Jokowi mengajak semua pihak menyadari bahwa Indonesia adalah negara yang besar dengan beragam suku, bahasa, dan agama. Menurut Presiden, berbagai macam suku, bahasa, dan agama itu merupakan kebihinekaan yang dianugerahkan Allah yang perlu disyukuri. Kodrat Indonesia sebagai bangsa multikultural, harus mampu dikelola dengan baik menjadi kekuatan besar. Cara mengelolanya adalah dengan politik kebangsaan. (antara)
VOI BERITA Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan realisasi penerimaan negara pada 2017 mendapatkan tambahan Rp4,2 triliun sehingga total menjadi Rp1.659,9 triliun atau 95,6 persen dari target APBNP.
"Realisasi per 8 Januari 2018 ini meningkat Rp4,2 triliun, dibandingkan posisi pada 31 Desember 2017," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan tambahan penerimaan ini berasal dari pajak nonmigas sebesar Rp3,5 triliun, penerimaan bea dan cukai Rp0,1 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp1,7 triliun. Namun pendapatan hibah berkurang Rp1,2 triliun.
Selain tambahan penerimaan, Sri Mulyani memaparkan realisasi belanja negara mengalami penurunan sekitar Rp15,6 triliun atau menjadi Rp1.986 triliun atau 93,1 persen dari pagu APBNP.
Dengan adanya tambahan penerimaan yang didukung oleh belanja yang tertahan, maka defisit anggaran ikut mengecil dari realisasi pada akhir tahun 2017 sebesar 2,57 persen terhadap PDB atau Rp345,8 triliun.
Realisasi defisit anggaran itu menjadi 2,42 persen terhadap PDB atau Rp326,09 triliun. Terdapat selisih sekitar Rp19,7 triliun dari realisasi akhir tahun.
Sri Mulyani menambahkan angka defisit anggaran ini masih menunjukkan adanya pergerakan seiring dengan realisasi belanja yang masih bergerak.
"Kalaupun bergerak, kami perkirakan tidak melebihi 2,5 persen terhadap PDB," katanya.
Secara keseluruhan, ia memastikan realisasi APBNP 2017 menunjukkan adanya hasil yang menggembirakan dari sisi pendapatan, belanja serta terjaganya keberlanjutan fiskal. Ant
VOI BERITA Presiden Joko Widodo berjanji tidak akan menganaktirikan daerah dan terus berkomitmen mewujudkan pembangunan yang merata di seluruh pelosok Tanah Air melalui konsep Indonesia sentris.
Presiden saat memberikan sambutan di hadapan para peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Tahun 2018, di Auditorium Tilangga, Kabupaten Rote, Nusa Tenggara Timur, pada Senin, sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, pembangunan gencar dilakukan mulai dari daerah-daerah perbatasan hingga daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) di Indonesia.
Hal ini sesuai dengan amanah nawacita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju melalui pembangunan Indonesia sentris.
"Bukan hanya membangun Jawa, membangun Sumatra, tapi membangun seluruh pelosok Tanah Air dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," ujar Presiden.
Tak hanya dalam pembangunan, Kepala Negara juga tak tebang pilih dalam melakukan kunjungan kerja. Daerah-daerah 3T pun tak luput dari tujuan kunjungan kerjanya.
"Tidak ada daerah yang dilupakan, tidak ada daerah yang dikesampingkan. Tidak ada daerah yang dianaktirikan, semuanya anak kandung Ibu Pertiwi," kata Presiden.
Seperti kunjungan kali ini yang menjadikannya sebagai Presiden Republik Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Rote.
"Dengan menginjakan kaki di Pulau Rote, saya sudah lengkap melihat Indonesia dari ujung ke ujung," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan kedaulatan yang telah dijalankan pemerintah. Mulai dari program BBM satu harga di seluruh Indonesia, pemberantasan "illegal fishing", pengembalian blok Mahakam, hingga perundingan dengan PT Freeport yang masih berjalan.
"Yang di Freeport baru diurus, kalau sudah rampung akan saya beri tahu. `Alot banget` sudah tiga tahun. Nggak apa alot asal nggak kalah," ucapnya.
Presiden meyakini bahwa dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, Indonesia akan menjadi negara maju, adil, dan sejahtera.
Oleh karena itu, Presiden menyambut baik Rakornas Bara JP Tahun 2018 yang diharapkan dapat menghasilkan perubahan bagi Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Saya yakin Relawan Bara-JP akan menjadi pelopor dari jalan perubahan menuju Indonesia sebagai negara maju," kata Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya. Antara
VOI BERITA Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Tonga, Tantowi Yahya dan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung, Dr. Anang Sutono, CHE sepakat bekerja sama memberikan bantuan pengembangan SDM dan peningkatkan kapasitas bagi warga Samoa dan Kerajaan Tonga di bidang pariwisata. Bantuan di bidang pendidikan dan peningkatkan kapasitas bagi warga kedua negara merupakan bagian dari people to people diplomacy dan Pacific Engagement.
Dubes Tantowi menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut sebagai bagian dari upaya bersama dalam merekatkan hubungan Indonesia dengan kedua negara di Pasifik Selatan, Samoa dan Kerajaan Tonga.
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Pernyataan Kehendak (Letter of Intent) yang ditandatangani oleh Dubes Tantowi Yahya dan Ketua STP NHI Bandung, Dr. Anang Sutono, CHE di Wellington pada tanggal 27 Desember 2017.
Tantowi mengatakan, STP NHI Bandung akan menyediakan program beasiswa pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa, pegawai/pejabat pemerintah, dan pelaku usaha dari kedua negara di bidang pariwisata. Program beasiswa dapat diberikan dalam berbagai jenjang pendidikan formal dari tingkat D-III, D-IV, S-1 sampai dengan S-2 dengan pengantar bahasa Inggris. Selain melalui berbagai jenjang pendidikan formal, bantuan peningkatan kapasitas di bidang pariwisata juga akan diberikan dalam bentuk pelatihan "short course".
"Untuk setiap tahunnya terbuka peluang mengikutsertakan penerima beasiswa dari masing-masing kedua negara. Beasiswa yang diberikan meliputi bebas biaya kuliah (tuition fee), bantuan akomodasi serta uang saku (allowance)", demikian Anang Sutono menambahkan.
Samoa dan Kerajaan Tonga merupakan dua negara kepulauan di Pasifik Selatan, yang memiliki potensi besar di pariwisata khususnya wisata bahari. Pemerintah kedua negara memiliki visi dan kepentingan dalam mengembangkan pariwisata sebagai industri untuk menopang pendapatan negara.
Dalam audiensinya ke PM Samoa,Tuilaepa Lupesoliai Neioti Aiono Sailele Malielagaoi di Apia dan Raja Tonga, Tupou VI di Nakualofa beberapa waktu lalu, Tantowi menyampaikan akan adanya bantuan tehnis dan peningkatan kapasitas SDM di bidang pariwisata dari Indonesia kepada kedua negara. Tawaran ini disambut dengan suka cita oleh kedua kepala negara mengingat pariwisata adalah indutsri utama mereka. Kemlu