Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Orang Pribadi Tahun 2017 secara elektronik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/2) pagi.
“Hari ini saya melaporkan SPT tahunan pajak melalui e-filling. Dan saya sudah mendapatkan bukti penerimaan elektroniknya,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, penyampaian SPT secara elektronik memberikan kemudahan kepada para pembayar pajak untuk melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya.
“Caranya mudah, tidak perlu ke kantor pajak, bisa di mana saja, kapan saja. Enggak pagi, enggak siang, enggak malam, bisa semuanya,” ucap Presiden.
Oleh karena itu, Presiden mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut serta melaporkan SPT-nya masing-masing hingga batas waktu yang telah ditentukan.
“Ayo segera laporkan SPT Tahunan Pajak. Ditunggu sampai 31 Maret 2018,” kata Presiden Jokowi mengajak masyarakat.
Saat melakukan pengisian SPT PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Tahun 2017, Presiden didampingi oleh Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan dan Kepala KPP Pratama Surakarta Eko Budi Setyono (Setkab)
Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan agar rakyat Indonesia tidak retak karena pilihan berbeda dalam Pilkada serentak 2018. Ia meminta masyarakat memilih pemimpin yang dianggap paling baik.
"Berbeda pilihan boleh-boleh saja, silakan. Tetapi setelah itu, marilah kita rukun, bersaudara dan bersatu kembali. Marilah kita terus menjalin persaudaraan kita," kata Presiden pidato dalam acara pembukaan Festival Sholawat Nusantara Piala Presiden yang diselenggarakan Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (25/2).
Dalam kesempatan ini, Jokowi mengajak ribuan santri yang hadir untuk selalu berpikir positif. Ia meminta mereka saling menghormati, saling menghargai, menjunjung nilai-nilai agama, etika dan budi pekerti.
"Jangan lagi kita berburuk sangka terhadap saudara kita, jangan lagi kita saling menjelek-jelekkan saudara kita, jangan lagi kita mencemooh di antara kita sebagai bangsa. Jangan lagi kita berprasangka buruk, suuzhan satu sama lain. Jangan lagi kita saling mencela dan memfitnah di antara kita," katanya.
Presiden juga mengungkapkan kunjungan kenegaraannya ke Bangladesh dan Afghanistan yang melihat langsung saudara Umat Islam yang menderita karena konflik. Jokowi mengungkapkan di Bangladesh mengunjungi di Cox's Bazar, tempat pengungsian Etnis Rohingya dari Myanmar yang hidup di tenda-tenda yang berdesakan dan menderita.
Presiden juga mengungkapkan saudara umat Islam di Afghanistan yang sudah 40 tahun menderita karena konflik di negaranya tidak selesai-selesai.
"Untuk itu, marilah kita jaga ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wataniah kita, ukhuwah basariah kita," katanya.
Kepala Negara juga menyampaikan bahwa dirinya sebagai umara (pemimpin) harus selalu melakukan silaturahim kepada para ulama untuk memandu dirinya dalam bekerja.
"Bagi kita pemerintah, ulama penyalur suara masyarakat, penyalur suara rakyat, penyalur suara umat. Sebagai umara, saya juga berkepentingan memperoleh saran, wejangan, dan tausiyah dari para ulama yang hadir pada acara malam ini," katanya. (Rol)
Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Soleman Yusuf, mengungkapkan kebanggaannya bahwa RRI bisa dipercaya untuk menggelar 6 Dekade Ajip Rosidi mewarnai Sastra Indonesia.
“Ini merupakan kerjasama yang baik antara Voice Of Indonesia dan museum Sastra HB.Jasin,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara 6 Dekade Ajip Rosidi mewarnai Sastra Indonesia di Auditorium Abdul Rahman Saleh RRI, Jakarta, Sabtu (24/2/2018) malam.
Menurut Soleman, acara tersebut merupakan sebuah acara yang sangat luar biasa, bahkan disiarkan langsung oleh Pro 4 RRI.
“Pro 4 RRI ini siaran yang merangkum seluruh budaya Indonesia, termasuk di dalamnya sastra indonesia,” tambahnya.
Khusus Voice of Indonsesia, Soleman menjelaskan bahwa VOI merupakan siaran luar negeri RRI yang dikhususkan untuk warga Indonesia yang berada di luar negeri.
“Kita ada program Bilik Sastra yang merupakan bentuk apreasiasi kami untuk satrawan seluruh iIndonesi,” (Kbrn)
Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir dan Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata (KIPS), Grata Werdaningtyas menggelarpress briefingmembahasa rencana kunjungan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi ke Lebanon dan Afghanistan (22/2)
Dalam kunjungannya selama 2 hari, Menlu Retno dijadwalkan bertemu dengan Kontingen Garuda, pasukan perdamaian Indonesia yang saat ini bertugas dalam UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon). Menlu Retno akan mengadakan dialog dengan batalyon infantry yang bertugas di daerah Adchit al-Qusayr danMaritime Task Force(MTF) yang bertugas di Port of Beirut, serta mengunjungi KRI Usman Harun yang turut 'bertugas' dalam misi perdamaian UNIFIL.
Kunjungan Menlu Retno ke misi perdamaian ini memiliki nilai tersendiri bagi Indonesia. Pertama, kunjungan ini menunjukkan komitmen dan dukungan Indonesia dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Komitmen inilah yang menjadi kredensial yang selalu Indonesia dengungkan dalam pencalonan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019 – 2020.
Selain itu, kunjungan ini adalah bentuk apresiasi serta penghargaan kepada pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia yang saat ini berjumlah 2.700 personil dan tersebar di 9 misi perdamaian PBB.
UNIFIL menjadi misi perdamaian PBB dengan jumlah personil asal Indonesia terbesar, termasuk di dalamnya 48 orang personil perempuan. Selain UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia juga tersebar dalam UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Republik Afrika Tengah), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINUSMA (Mali), MINURSO (Sahara Barat), MINUJUSTH (Haiti), UNMISS (Sudan Selatan), dan UNISFA (Abyei, Sudan).
"Sebagai informasi, saat ini kita menjadi 10 negara terbesar penyumbang pasukan perdamaian terbesar untuk PBB, hal ini sesuai dengan visi Indonesia untuk mengirimkan 4000 personil penjaga perdamaian pada tahun 2019" ungkap Direktur KIPS.
Pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia di UNIFIL memiliki reputasi yang membanggakan, Kontingen Garuda meraih penghargaan pada tahun 2010, 2014 dan 2015 atas upayanya dalam mencegah kekerasan dan berbagai kegiatan sosial pada masyarakat sekitar.
Menlu Retno juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil sebelum bertolak menuju Kabul, Afghanistan untuk mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kala menghadiri konferensi perdamaian Kabul Peace Process.
Kehadiran Wapres RI dalam konferensi ini atas undangan dari Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. Hal ini merupakan suatu bentuk dukungan Indonesia dalam upaya pembangunan perdamaian secara inklusif di Afghanistan. (Kemlu)