VO BERITA Indonesia ingin terlibat dalam penggarapan proyek infrastruktur Sri Lanka, yang sedang melakukan pembangunan secara besar-besaran.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ketertarikan Indonesia berpartisipasi dalam pembangunan Sri Lanka dalam kunjungannya ke negara itu pada Kamis menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, yang turut serta mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut, mengatakan kunjungan Presiden ke Sri Lanka diharapkan mendorong langkah konkret dalam kerja sama dua negara.
"BUMN Indonesia sudah melakukan kontak dengan beberapa mitranya di sini dan menunjukkan ketertarikannya. Oleh karena itu Presiden mendorong agar BUMN Indonesia juga diberikan peran berpartisipasi di dalam pembangunan infrastruktur di Sri Lanka," kata Retno.
Selain itu ada pembicaraan mengenai kerja sama di bidang pengadaan kereta api. Presiden menyampaikan beberapa usulan seperti kerja sama di bidang perkeretaapian yang melibatkan PT INKA, telah melakukan beberapa kali pertemuan teknis dengan mitranya di Sri Lanka.
"Mudah-mudahan dengan kunjungan Presiden ini akan ada tindak lanjut yang konkret, yaitu ekspor dari gerbong, baik gerbong penumpang maupun gerbong barang dari PT INKA," tutur Retno.
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sri Lanka merupakan kunjungan Presiden Indonesia pertama ke negara itu setelah 39 tahun. Kunjungan itu juga ditujukan untuk memperingati 66 tahun hubungan diplomatik kedua negara menuruut Retno kepada wartawan di Colombo, Rabu malam.
Dalam kunjungan itu, menurut Retno, Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena di Presidential Secretariat dan pertemuan pleno yang juga dihadiri oleh PM Sri Lanka dan para anggota kabinet dari Sri Lanka.
"Kedua kepala negara juga sepakat akan dibentuk Joint Consultant Meeting secara reguler yang akan diketuai menteri luar negeri kedua negara," katanya. Antara
VOI BERITA Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan rapat pimpinan (Rapim) TNI/Polri 2018 yang digelar guna memantapkan profesionalitas dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah.
"Para peserta Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri agar menggunakan kesempatan ini dengan baik, jalin komunikasi yang harmonis dalam penyamaan persepsi dan pelihara terus sinergitas dan soliditas TNI-Polri guna mendukung kebijakan pemerintah," kata Panglima TNI saat membuka Rapat Pimpinan TNI-Polri tahun 2018, dengan tema "Dilandasi Dengan Sinergi, Soliditas dan Profesionalitas, TNI-Polri Siap Mengamankan Pilkada Serentak 2018 dan Tahapan Pemilu 2019 Dalam Rangka Menjamin Kelangsungan Pembangunan Nasional" di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, tema yang dipilih pada Rapim TNI-Polri tahun 2018 sangatlah tepat dihadapkan dengan tantangan tugas TNI-Polri ke depan yang tidak semakin ringan.
"Kita (TNI-Polri) harus bergerak cepat dengan tetap mengedepankan efektivitas pencapaian hasil," ucapnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengharapkan, Rapim TNI-Polri tahun 2018 akan menghasilkan berbagai pemikiran cerdas dan keputusan yang bernilai strategis, dalam rangka efektivitas pelaksanaan tugas pokok TNI-Polri ke depan di tahun politik 2018 dan 2019.
"Disamping itu juga mendukung suksesnya penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018 yang diikuti oleh 54 negara di Jakarta dan Palembang," ujarnya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini mengatakan, Rapim TNI-Polri dilaksanakan secara bersama-sama, dengan sasaran menginformasikan arah kebijakan pemerintah tahun 2018 dan untuk mengetahui arah kebijakan Presiden RI terhadap TNI-Polri dihadapkan tantangan tugas dalam mengantisipasi tahun politik 2018-2019 serta mewujudkan sinergi TNI-Polri guna menjaga stabilitas nasional dalam rangka menegakkan kedaulatan NKRI.
Tujuan yang ingin dicapai dari Rapim TNI-Polri, menurut Panglima TNI yaitu adanya kesamaan pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam mewujudkan sinergi dengan para pemangku kepentingan lainnya guna mengantisipasi perkembangan situasi di tahun politik ini.
Selain itu, peserta Rapim mampu mengelola situasi di wilayahnya sehingga pelaksanaan Pilkada serentak 2018 dan tahapan Pemilu 2019 dapat berjalan aman dan kondusif.
Serta, terwujudnya situasi di wilayah yang mantap dan kondusif menjelang, saat dan pascapelaksanaan Pilkada serentak 2018 serta tahapan Pemilu 2019.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto merasa bangga dan berterima kasih, serta mengapresiasi seluruh unsur Pimpinan dan segenap prajurit TNI dan personel Polri dimanapun bertugas dan berada.
"Dengan kebersamaan yang tulus ikhlas TNI-Polri telah melakukan peran, tugas dan fungsi sebagai wujud dharma bhakti terbaik kepada NKRI yang kita cintai dan banggakan bersama. Pelihara terus sinergitas dan soliditas TNI-Polri dimanapun bertugas," ujarnya. Antara
VOI BERITA Presiden Joko Widodo pada Selasa sore meresmikan renovasi Istora Senayan,Jakarta Pusat yang akan digunakan untuk ajang Asian Games 2018.
"Saya betul-betul terkejut masuk ke sini tadi ada perubahan total dari Istora dari keadaan sebelumnya," kata Presiden di Istora Senayan Jakarta.
Presiden didampingi Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Renovasi besar ini saya lihat mengembalikan kepada bangunan awal pada tahun 60-an dan ini merupakan renovasi besar yang betul-betul mengubah Istora Senayan diharapkan bisa digunakan untuk venue olahraga lainnya," tambah Presiden.
"Dengan mengucap Bismillahirrohmannirohim dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa renovasi Istora GBK saya resmikan," ungkap Presiden.
Usai menyampaikan sambutan singkat, Jokowi langsung menandatangani prasasti peresmian. Setelah itu, Jokowi juga secara simbolis memberikan raket kepada para atlet bulu tangkis yang hadir.
Para atlit yang hadir dan mendapat raket adalah Retno Kustiah, Lius Pongoh, Alan Budi Kusuma, Chandra Wijaya, Haryanto Arbi, Ivana Lie, Susy Susanti dan Yuni Kartika.
Dalam sambutannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan Istora Senayan dapat menjadi tempat berbagai kegiatan.
"Istora ini berfungsi sebagai gedung serbaguna. Pada saat Asian Games digunakan untuk basketball dan badminton, kemudian konser musik.
Pada saat ini peresmian venue juga sedang berlangsung Indonesia Master yang diikuti beberapa negara dengan para top atlet," kata Basuki.
Sebelum direnovasi, Istora dapat menampung sekitar 10.000 penonton. Kursi panjang kayu yang dulu terpasang kemudian diganti dengan kursi single seat sehingga kapasitasnya berubah menjadi 7.120 penonton.
Selanjutnya, jika dulu Istora hanya menggunakan lampu gantung. Kini, dengan teknologi baru, lampu bisa bergerak naik-turun pada ketinggian 9-12 meter dan dapat diatur sesuai kebutuhan. Antara
VOI BERITA Presiden Joko Widodo membagikan 1700 Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk pelajar mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga SMK di Lapangan SMA N 1 Palembang, Sumatra Selatan pada Senin (22/01/2018).
Dalam sambutannya, Presiden kembali mengingatkan kepada para pelajar agar dapat menggunakan uang yang ada dalam KIP dengan bijak, yaitu untuk kepentingan sekolah. Kepala Negara berujar, jika dana yang ada di kartu digunakan untuk kepentingan di luar urusan pendidikan, maka kartu tersebut akan dicabut.
"Boleh ndak untuk beli seragam? Boleeeh.. Boleh ndak untuk beli buku? Boleeeh.. Boleh ndak untuk beli sepatu? Boleeh.. Boleh ndak untuk beli tas? Boleeh.. Boleh ndak untuk beli pulsa? Ndak boleh lho ya.. Kalau uangnya dipakai untuk yang lain, kartunya akan ditarik," ujar Presiden.
Sedangakn untuk para ibu yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH), Presiden berpesan agar uang digunakan untuk keperluan gizi keluarga dan anak.
"Jadi ibu-ibu, uangnya kalau diminta sama suami untuk beli rokok boleh ndak? Ndak boleh? Ndak sayang suami donk.. Ya betul,, ndak boleh.. Gunakan uangnya untuk keperluan pemenuhan gizi keluarga, khususnya anak-anak. Karena mereka generasi penerus bangsa. Masa depan bangsa di tangan mereka," ujar Presiden.