VOI NEWS Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman/MOU dengan Voice of America (VOA) Indonesian Service, Rabu (7/7/2021) secara virtual.
Dalam sambutannya, Mohammad Rohanudin selaku Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) mengatakan, kerja sama antara RRI dan VOA sangat berharga bagi kedua negara Indonesia dan Amerika Serikat.
"Ini adalah kerja sama yang sangat penting dan berharga bagi kedua negara," kata Mohammad Rohanudin, Rabu (7/7/2021).
"Kenapa saya mengatakan demikian? Dua negara merupakan negara besar, yang intinya mencitrakan negara secara baik apakah itu Amerika di RRI, kemudian RRI dan Indonesia di Amerika Serikat sana," tambahnya.
"Memang belakangan tahun ini saya mendapatkan kerja sama yang kuat antara Voice of America dengan RRI, betapa besar RRI yang tersebar di seluruh Indonesia, dicitrakan oleh VOA dan dicitrakan budaya-budaya lokal Indonesia ke seluruh dunia yang dilakukan RRI secara bersamaan dengan VOA," paparnya.
Rohanudin mengingatkan RRI hati-hati untuk menjaga kualitas berita sehingga bisa diterima oleh masyarakat di Indonesia dan masyarakat Indonesia di Amerika.
"Berita-berita yang disiarkan oleh RRI dan VOA tentu saja bukan berita-berita yang sering terjadi di Indonesia, berita yang salah," pesannya.
Ia kembali mengingatkan citra Indonesia harus dijaga oleh RRI tanpa meninggalkan kemampuan jurnalistik.
"Mudah-mudahan kerja sama ini bermanfaat bagi kedua negara secara politik sosial dan ekonomi," harapnya.
Sedangkan Direktur Program Voice of America John Lippman mengapresiasi nota kesepahama antara VOA dan RRI. Dalam pandangannya, Indonesia merupakan negara yang amat penting bagi Amerika Serikat.
"VOA Indonesia service adalah salah bintang dari jasa kami. Dan kami sangat senang bisa bekerja sama dengan RRI sebuah multimedia organisasi yang kuat," kata Lippman.
Lippman pun memuji siaran dan program RRI saat berkunjung ke RRI pada beberapa waktu lalu.
"Bahkan kami yakin saat kami mengunjungi RRI, saya melihat sendiri RRIN bagaimana produksi dan menyiarkan program. Dan programingnya sangat ketat dalam menyaring dan berorientasi pada audience," ungkapnya.
Dan ini, lanjutnya adalah konten yang tepat yang kami bisa gunakan sebagai salah satu konten/program dari program 47 bahasa yang kami sajikan ke seluruh dunia.
"Dan kami beruntung anda menjadi partner kami. Kami berharap bisa berkolaborasi dengan RRI, bertukar konten, bertukar Best practices, dan memperluas kolaborasi antara kedua organisasi dan saya pribadi berharap bisa bertemu lagi dengan anda semua di Washington atau jakarta," paparnya.
"Dan atas nama VOA saya mengucapkan selamat bergabung sebagai bagian dari keluarga besar kami," tambahnya.
Penandatanganan ini dihadiri secara virtual oleh Direktur Informasi Polhukam Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Bambang Gunawan dan Yudho Sasongko dari KBRI Washington serta perwakilan dari RRI dan VOA. (rri.co.id)
VOI NEWS Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Indonesia Financial Group (IFG), yang merupakan holding BUMN perasuransian dan penjaminan, menjadikan Ping An Insurance sebagai acuan melakukan transformasi pada industri jasa keuangan.
"Seperti Ping An Insurance perusahaan asuransi Asia yang masuk dalam jajaran atas Fortune Global 500," katanya dalam webinar "IFG Progress Launching" di Jakarta, Rabu.
Erick menyatakan Ping An Insurance mampu mengikuti perkembangan zaman yang berdaya saing global karena memiliki tata kelola perusahaan yang profesional, berinovasi terhadap produk keuangan, maupun menerapkan teknologi terbarukan.
Tak hanya itu, ia menyebutkan Ping An Insurance juga mampu mendapatkan kepercayaan konsumen sekaligus adaptif dalam digitalisasi serta perubahan perilaku konsumen yang terus mengikuti zaman.
Menurutnya, jika IFG dapat mengimplikasikan berbagai aspek positif pada Ping An Insurance maka IFG menjadi pilar kekuatan ekonomi yaitu dengan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan maupun pemegang saham dan masyarakat luas.
"Saya berharap IFG dan sektor jasa keuangan Indonesia secara keseluruhan juga dapat bertransformasi dan berinovasi seperti Ping An," tegasnya.
Ia mengatakan hal itu akan mampu tercapai karena pada dasarnya pembentukan IFG merupakan salah satu upaya transformasi BUMN secara menyeluruh dan berlandaskan akhlak khususnya amanah, kompeten dan adaptif.
"Ini merupakan pembenahan sektoral secara komprehensif untuk mentransformasi industri jasa yang profesional, kuat, dipercaya masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman," tegasnya. Ant