VOI BERITA Bali akan menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia,
VOI BERITA Presiden Asosiasi Bisnis India-Indonesia (IIBA) Gopaal Ahuja mengatakan pengusaha Indonesia dan India harus menghapus stigma satu sama lain untuk meningkatkan kerja sama ekonomi. Gopaal Ahuja pada pameran “Expo Indonesia 2017” di Mumbai, India, Jumat mengatakan, stigma terbesar dari pebisnis India adalah perbedaan bahasa. Stigma kedua adalah perbedaan budaya. Padahal, menurut Ahuja yang telah beberapa kali mengunjungi Indonesia, bahasa Inggris telah menjadi bahasa kedua yang digunakan sehari-hari, sama seperti orang India yang menggunakan bahasa Hindi dan Inggris. Gopaal Ahuja memahami masih banyak pengusaha Indonesia yang juga memiliki stigma untuk berbisnis di India, karena itu IIBA berupaya menjembatani pengusaha India untuk menghilangkan prasangka-prasangka tersebut dan lebih memahami Indonesia. Ia berpendapat salah satu cara paling efektif menghilangkan stigma tersebut melalui hubungan antar-masyarakat kedua negara. Ia sangat mengapresiasi terobosan bebas visa bagi warga negara India untuk berwisata ke Indonesia. (antara)
VOI DIPLOMATIC FORUM RRI World Service Voice of Indonesia kembali menggelar Diplomatic Forum dengan tema Tantangan dan Peluang Literasi di Dunia Digital. Kepala RRI World Service Anhar Achmad menyampaikan pemilihan tema tersebut dilakukan didasarkan pada peran penting literasi masyarakat di tengah era digital. ia mengatakan. tingkat literasi masyarakat di indonesia perlu mendapatkan perhatian oleh semua pihak, terlebih di tengah era keterbukaan media dan informasi saat ini. Menurutnya saat ini masyarakat mampu mendapatkan informasi dalam waktu singkat menggunakan media gawai di tangan. Hal ini memungkinkan penyebaran informasi yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak tanpa proses penyaringan. Hasil studi yang dilakukan Central Connecticut State University pada bulan Maret 2016 menempatkan Indonesia di peringkat ke-60 dan 61 negara mengenai minat baca. Sementara riset yang dilakukan lembaga survei Nielsen mengungkapkan bahwa tiga dari empat atau 73 persen konsumen digital Indonesia telah menggunakan ponsel untuk mengakses internet. Menurut Anhar Achmad, hal ini perlu mendapatkan perhatian bukan hanya oleh pemerintah namun juga oleh masyarakat lndonesia. Anhar Achmad menyoroti pentingnya literasi dalam kehidupan masyarakat. Menurutnya minat baca yang tinggi di tengah masyarakat akan mampu meningkatkan peradaban yang pada akhirnya menempatkan Indonesia sebagai bangsa yang unggul di tengah komunitas global.
VOI BERITA Indonesia dan Suriname bersinergi dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM)