Daniel

Daniel

21
August

 

Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat tahun baru 1442 Hijriah melalui unggahan di  jejaring sosialnya, Kamis (20/8/2020). Presiden  Jokowi mengajak masyarakat Indonesia untuk menyambut tahun baru Islam dengan kembali menegaskan tekad untuk berhijrah. Jokowi juga mengungkapkan, tentang tantangan yang masih dihadapi bangsa.

Indonesia memang masih berjuang keras melawan pandemi Covid-19 yang imbasnya merembet ke banyak hal, terutama ekonomi nasional. Presiden-pun mengajak masyarakat ikut berdoa bersama di momen tahun baru Islam ini agar Indonesia mampu mengatasi tantangan ini. rri

20
August


Pelaksana tugas Wali Kota Tanjungpinang, Rahma akan merelokasi sekitar 600 kepala keluarga (KK) dari kawasan hutan lindung Sungai Pulai di provinsi Kepulauan Riau sebagai langkah awal untuk mengembalikan fungsi hutan lindung yang menyokong ketersediaan air di waduk Sungai Pulai. Rahma di Tanjungpinang, Rabu (19/8) mengatakan, kawasan tujuan relokasi itu, direncanakan akan dibangun di atas lahan dengan luas 26,6 hektare, yang pada saat ini statusnya masuk dalam database tanah terindikasi terlantar.

Dikatakannya, pada kawasan tersebut, telah direncanakan sebagai kawasan yang memenuhi kualitas kawasan perumahan yang baik dan sesuai dengan standar teknis. Kawasan ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai.

Selain mendapatkan hunian pengganti yang dilengkapi dengan legalitas tanah, masyarakat juga akan mendapatkan hunian yang dilengkapi dengan penyediaan jalan lingkungan, sarana penerangan jalan, sumber air bersih, prasarana air limbah, sarana dan prasarana persampahan, saluran drainase yang baik, sistem proteksi kebakaran, dan ruang terbuka hijau publik lebih dari 20 persen dari luas kawasan, serta beberapa fasilitas umum lainnya.

Rahma menambahkan, relokasi ini dilaksanakan dengan konsep kolaborasi yang melibatkan berbagai unsur pemerintahan dan juga peran serta masyarakat selama proses perencanaan, pembangunan dan proses penempatan kawasan hunian relokasi.

Menurut Rahma, hutan lindung Sungai Pulai memiliki peran sangat penting sebagai daerah tangkapan air waduk Sungai Pulai dan perlindungan terhadap badan air. Saat ini, waduk Sungai Pulai menjadi satu satunya sumber air baku bagi kota Tanjungpinang. Data dari PDAM menyatakan bahwa tinggi muka air pada waduk Sungai Pulai terus mengalami penurunan hingga pernah mencapai level 3 sentimeter pada musim kemarau.

Rahma menambahkan, penurunan muka air ini adalah dampak dari luasnya keterbukaan lahan pada hutan lindung Sungai Pulai yang mencapai 80 persen. kemampuan hutan lindung untuk mengatur tata air dan tanah (hidrologis) bagi waduk Sungai Pulai juga menurun.

19
August

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meresmikan pengeluaran uang rupiah edisi  khusus secara virtual di Jakarta, Senin (17/8). Uang kertas pecahan 75.000 rupiah dirilis sebanyak 75 juta lembar untuk memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia. Dalam acara tersebut Sri Mulyani menegaskan, Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 Tahun Republik Indonesia pecahan 75.000 rupiah bukan sebagai tambahan likuiditas untuk kebutuhan pembiayaan atau pelaksanaan kegiatan ekonomi. Peluncuran uang rupiah edisi  khusus tersebut dilakukan dalam rangka memperingati peristiwa atau tujuan khusus yang dalam hal ini peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun.

Sri Mulyani menjelaskan, pengeluaran uang peringatan Kemerdekaan 75 tahun RI telah melalui perencanaan matang dari tahun 2018. Perencanaan dan penentuan jumlah rupiah yang dicetak khusus itu sudah melalui koordinasi lintas sektor yakni Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Sosial dan para ahli waris pahlawan.

Adapun pahlawan yang ada di lembaran Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 Tahun Republik Indonesia itu yakni Proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan pengeluaran dan pengedaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 tahun RI ini merupakan bagian dari rencana penciptaan uang tahun anggaran 2020 sesuai kebutuhan masyarakat dan berdasarkan ketentuan dan tata kelola sesuai Undang-Undang Mata Uang.

BI telah beberapa kali mengeluarkan uang edisi khusus diantaranya 25 tahun Kemerdekaan RI, perjuangan angkatan 45, kemudian 50 tahun Kemerdekaan RI, Hari Anak, cagar alam, hingga 100 tahun pemimpin Indonesia. Ke depan pengeluaran Uang Peringatan Kemerdekaan akan dilakukan setiap 25 tahun sekali sesuai usia kemerdekaan RI.

Perry Warjiyo lebih jauh menjelaskan, uang rupiah edisi khusus ini dilengkapi unsur pengaman teknologi tinggi terbaru dan bahan kertas yang lebih tahan lama. Inovasi ini ditujukan agar rupiah semakin dikenali ciri keasliannya, nyaman, dan aman digunakan, dan lebih sulit dipalsukan.

Dalam kesempatan yang sama, setelah peluncuran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI, Menkeu dan Gubernur BI kemudian menyerahkan secara simbolis uang khusus itu kepada ahli waris kedua proklamator yakni Guntur Soekarno Putra dan Mutia Hatta. Sekian Indonesiaku hari ini.

Uang Peringatan Kemerdekaan 75 tahun Republik Indonesia menggambarkan filofosi Mensyukuri Kemerdekaan,  Memperteguh Kebinekaan  dan Menyongsong Masa Depan Gemilang.  Mensyukuri Kemerdekaan digambarkan dengan peristiwa Pengibaran Bendera pada saat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, gambar Proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta, serta gunungan yang memiliki filosofi pembuka dan permulaan lembaran baru. Memperteguh Kebhinekaan digambarkan dengan anak Indonesia menggunakan pakaian adat yang mewakili daerah barat, tengah, dan timur NKRI serta beragam kain motif kain Nusantara yaitu tenun Gringsing Bali, batik kawung Jawa, dan songket Sumatera Selatan. Kain-kain ini menggambarkan kebaikan, keanggunan, dan kesucian. Sedangkan Menyongsong Masa Depan Gemilang digambarkan dengan Satelit Merah Putih sebagai jembatan komunikasi NKRI, peta Indonesia Emas pada bola dunia yang melambangkan peran strategis Indonesia dalam kancah global, serta anak Indonesia yang digambarkan sebagai Sumber Daya Manusia unggul di era Indonesia Maju.

19
August


Ketegangan hubungan dua negara di Semenanjung Korea terus berlanjut. Alih alih meneruskan usaha mencari jalan keluar menuju perdamaian, Korea Selatan  malah akhir akhir ini seolah memicu ketegangan hubungan baru. Sementara Korea Utara tetap saja pada posisi defensif.

Ketegangan baru muncul sehubungan dilanjutkannya kembali latihan militer bersama Korea Selatan dengan Amerika Serikat. Latihan gabungan kedua negara itu telah berlangsung sebelumnya, namun terhenti karena pandemi Corona. Setelah pandemi di Korea Selatan mereda, inisiatif latihan bersama itu dilanjutkan kembali Selasa 18 Agustus 2020. Washingon menyebut ini akan berlangsung hingga 28 Agustus 2020. Pyong Yang di sisi lain,  menilai bahwa latihan militer itu akan terus memicu permusuhan antara Korea Selatan dan  Amerika Serikat dengan  Korea Utara.

Ketegangan antara kedua Korea sebelumnya meningkat karena Korea Utara telah menghancurkan kantor penghubung antar Korea Utara dan Selatan di perbatasan pada Juni lalu. Ketika itupun Pyong Yang bahkan  mengancam akan melakukan tindakan baru. Langkah Korea Utara itu, menurut Pyong Yang dipicu tindakan Korea Selatan yang dinilai provokatif oleh Korea Utara. Yaitu  meluncurkan balon balon udara  berisi buku buku serta selebaran  di perbatasan yang kemudian jatuh di wilayah Korea Utara.

Masyarakat internasional sebelumnya melihat adanya harapan baru bahwa kedua Korea akan bergerak ke arah perdamaian. Momentum bagi perdamaian adalah ketika Kim Jong-Un dan Donald Trump melakukan perundingan di Singapura dan Hanoi, Vietnam. Namun baik Korea Utara, Korea Selatan dan Amerika Serikat kehilangan momentum menapak menuju rekonsiliasi karena bekunya perundingan, dan tidak ada inisiatif lebih lanjut dari masing masing pihak. Presiden Korea Utara semula telah bersikap kooperatif  dalam dialog tersebut. Namun belakangan, Pyong Yang berbalik menyalahkan Seoul karena dianggap tidak berinisiatif mempengaruhi sikap Washington agar melonggarkan sanksi bagi Korea Utara. Isu dalam perundingan yaitu perlucutan senjata nuklir Korea Utara dan pelonggaran sanksi akhirnya kembali memudar.

Keikut sertaan negara ketiga dalam setiap konflik memang dapat menjadi perantara untuk menghasilkan solusi atau mediator.  Tetapi dapat juga  menjadi sebaliknya, malah memperkeruh situasi. Terutama ketika negara ketiga memainkan peran karena mempunyai kepentingannya sendiri. Rasanya itulah yang terjadi dalam konflik kedua negara di Semenanjung Korea yang sesungguhnya adalah satu bangsa.