Kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Pakistan diharapkan terus berkembang dan saling menguntungkan kedua negara. Kedua negara terus membentuk komisi bersama untuk meningkatkan kerjasama yang menguatkan Islamabad dan Jakarta.
“Pakistan berharap di tahun 2018 ini komisi bersama antara Pakistan dan Indonesia akan melakukan penilaian. Menteri Luar Negeri Indonesia akan mengunjungi Pakistan untuk meresmikan komisi tersebut. Kami akan melihat ikatan yang lebih kuat hubungan kedua negara dan akan menjadi mitra dagang utama. Kami sedang mengembangkan kerjasama ekonomi dan perdagangan kedua Negara,” Duta Besar Pakistan Mohamed Aqil Nadeem mengatakankepada Voice of Indonesia RRI di Kedutaan Pakistan Jakarta Kamis sore (8/3).
Mohammad Aqil Nadeem menjelaskan paling telat pada tahun 2019 Perdana Menteri Pakistan akan mengunjungi Indonesia untuk mempererat kerjasama kedua negara di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, budaya dan perdagangan. (VOI/AF)
Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Pertemuan Ulama 3 negara yaitu ulama dari Indonesia, Afganistan dan Pakistan pada akhir Maret 2018. Duta Besar Pakistan untuk Indonesia , Mohamed Aqil Nadeem kepada Voice of Indonesia RRI di Kedutaan Pakistan Jakarta Kamis (8/3) mengatakan pertemuan tersebut menjadi momen berharga bagi para ulama untuk mendorong perdamain di Afganistan. Mohamed Aqil mengatakan para ulama tersebut akan mampu memberikan masukan demi terciptanya stabilitas dan dukungan bagi warga Afganistan untuk kembali merasakan perdamaian akibat konflik berkepanjangan.
“Saya pikir ini adalah inisiatif yang sangat bagus dan Anda tahu pemerintah Pakistan telah mengumumkan untuk mendukungnya.Sekarang diskusi sedang berlangsung tentang bagaimana mengatur pertemuan itu. Pemerintah kami, pemerintah Indonesia, dan pemerintah Afghanistan sedang berkonsultasi untuk menyukseskan konferensi tersebut. Saya yakin bahwa inisiatif pemerintah Indonesia ini akan berkontribusi pada dunia untuk perdamaian abadi di Afghanistan.” kata Mohamed Aqil Nadeem.
Selain itu Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Mohamed Aqil Nadeem juga mengharapkan pertemuan para ulama dari 3 negara tersebut juga dapat berperan mendukung perdamaian di Suriah. Bahkan para ulama dapat memfasilitasi resolusi penghentian kekerasan yang ada di Suriah, sehingga masyarakat Suriah dapat hidup dengan stabilitas negara yang aman. (VOI/AF)
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Khusus ASEAN-Australia (ASEAN-Australia Special Summit) di Australia, 18 Maret 2018. Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN Kementerian Luar Negeri Benny Siahaan di Jakarta, Kamis mengatakan, ASEAN-Australia Special Summit bertujuan untuk mendorong kerja sama strategis antara Australia dan ASEAN.
Menurut Benny, pertemuan itu disebut Konferensi Tingkat Tinggi- KTT Khusus karena menjadi pertemuan pertama kali antara kepala negara ASEAN yang dilakukan di luar wilayah negara-negara anggota ASEAN. Ia menyebutkan beberapa rangkaian acara "Special Summit" tersebut yang diadakan di Australia, antara lain pertemuan ASEAN-Australia Business Summit, ASEAN-Australia Disaster Management, ASEAN-Australia Engagement, ASEAN-Australia Economic Partnership, ASEAN-Australia Counterterrorism Partnership. Dokumen utama yang akan dihasilkan dari ASEAN-Australia Summit adalah Sydney Declaration dan Nota Kesepahaman Kontra-Terorisme. Sydney Declaration adalah dokumen yang akan diadopsi para kepala dan pemimpin negara ASEAN dan Australia yang berisi tentang komitmen rencana aksi ASEAN dan Australia. (antara)
Pemerintah Indonesia menggelar "roadshow" pameran pariwisata di beberapa negara Eropa Tengah untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara dari kawasan tersebut. Keterangan pers Kedutaan Besar RI Budapest Sabtu menyebutkan, Pemerintah Indonesia mulai meningkatkan promosi pariwisata di negara-negara Eropa Tengah, seperti Hongaria, Ceko dan Slowakia walaupun negara-negara tersebut memiliki jumlah penduduk yang relatif kecil.Hal tersebut dilakukan karena masyarakat di negara-negara tersebut gemar melakukan kunjungan wisata ke negara asing, baik di kawasan Eropa maupun negara-negara eksotis dunia, seperti Indonesia.
Melihat potensi tersebut, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan pemerintah daerah dan operator perjalanan di Indonesia melaksanakan "road show" terpadu pameran pariwisata Indonesia di ketiga negara tersebut.Pejabat Direktorat Eropa II Kementerian Luar Negeri RI, Taufiq Lamsuhur mengatakan, Road show pariwisata itu dimulai dengan pameran pariwisata Utazas 2018 di Budapest pada 1-4 Maret 2018, pertemuan bisnis di Bratislava dan Praha pada 5 Maret 2018 dinilai sebagai langkah awal yang tepat untuk mendorong peningkatan kunjungan wisman dari kawasan Eropa Tengah ke Indonesia.Ditambahkan, pameran Utazas 2018 juga ikut diramaikan dengan keikutsertaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang dipimpin langsung Gubernur Erry Nuradi, yang mengajak para pengunjung untuk mengunjungi danau Toba dan melihat secara langsung kebudayaan di pulau Nias. antara