VOInews, Tokyo: Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi mengapresiasi antusiasme lebih dari 100 perusahaan swasta Jepang dalam kegiatan Transit Oriented Development (TOD) Investment Forum 2024, di KBRI Tokyo, Kamis. Forum ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selaku pembicara kunci, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Parliamentary Vice Minister for MLIT Ishibashi. Turut hadir pula perwakilan Kemenko Perekonomian RI, PT MRT Jakarta dan PT Pembangunan Jaya Ancol, serta sejumlah delegasi pengusaha dari Indonesia.
Dalam sambutannya di hadapan para pengusaha swasta Jepang, Dubes Heri Akhmadi memastikan Investasi pengembangan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta menawarkan peluang yang cukup menjanjikan.
“Melalui Forum ini, Indonesia akan menawarkan 6 (enam) proyek investasi clean-and-clear di sektor TOD yang berlokasi di sekitar Jalur MRT Jakarta dan Kawasan Ancol, Jakarta Utara. Investasi pengembangan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta menawarkan peluang yang cukup menjanjikan, karena akan menciptakan lingkungan yang terhubung antara ruang hunian, komersial, dan rekreasi. Saya yakin dengan kolaborasi dan sinergi yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Kita dapat mewujudkan pengembangan TOD yang sukses di Jakarta, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang baru bagi investor,” ujar Dubes Heri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Dalam pemaparannya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan potensi investasi pada pengembangan proyek-proyek TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta.
“Pemerintah Indonesia siap memfasilitasi investasi pembangunan TOD di sepanjang jalur MRT sebagai salah satu solusi kemacetan, polusi, serta kebutuhan akan transportasi keberlanjutan di Jakarta. Terlebih sejak beroperasi pada 2019, MRT Jakarta telah meletakkan pondasi kuat untuk proyek-proyek TOD, dengan menyediakan jaringan transportasi yang efisien dan andal sehingga menciptakan banyak peluang kolaborasi sektor swasta termasuk real estate, ritel, perhotelan, dan lainnya. TOD penting karena di situ nilai komersil didapat dan salah satu solusi mengatasi kemacetan dan polusi. Hal ini tidak mungkin dilaksanakan pemerintah sendiri,” katanya.
Menhub menambahkan pengembangan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta akan menawarkan peluang investasi dan inovasi yang unik, serta menciptakan lingkungan yang terhubung antara ruang hunian, komersial, dan rekreasi. Dengan mengintegrasikan jaringan transportasi secara strategis, TOD tidak hanya meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta serta pertumbuhan ekonomi kota Jakarta.
PT. Jakarta MRT menyusun enam proyek tawaran investasi pada kesempatan ini yaitu pengembangan Mixed Use Blok M, Pedestrian Deck Sudirman Hub Dukuh Atas, Revitalisasi Stasiun Sudirman, Extended Concourse Bundaran HI, Extended Concourse Fatmawati, serta Revitalisasi Waduk Setiabudi Barat.
Kegiatan Transit Oriented Development (TOD) Investment Forum 2024 juga diikuti dengan penandatanganan 8 dokumen kerja sama dengan nilai lebih dari 11 triliun Rupiah atau 105 miliar Yen.
VOInews.id, Abu Dhabi: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno hadir sebagai salah satu pembicara di "AVPN Global" yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (23/4/2024). Saat hadir sebagai salah satu pembicara di "AVPN Global", Sandiaga Uno memastikan bahwa praktik-praktik pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan menjadi dasar utama dalam pengembangan ekonomi Indonesia ke depan khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam kontribusinya mendorong capaian visi "Indonesia Emas 2045".
"Melalui ekonomi berbasis pengetahuan, juga ekonomi hijau dan biru, serta ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, maka Indonesia akan dapat membuka potensi besarnya sebagai tujuan pariwisata global," ujar Menparekraf Sandiaga saat hadir sebagai salah satu pembicara di "AVPN Global" yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (23/4/2024).
Komitmen akan menjalankan praktik-praktik berkelanjutan tersebut sebelumnya juga telah disuarakan Indonesia dalam forum-forum internasional lainnya. Seperti pada saat Presidensi G20 Indonesia 2022 serta Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
Dua event tersebut menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam pemulihan ekonomi global. Selain juga menjelaskan pencapaian Indonesia yang mengesankan kepada dunia dan menjadi titik awal untuk memulihkan kepercayaan ekonomi pascapandemi di dalam dan luar negeri.
"Perekonomian Indonesia saat ini cukup baik dengan rata-rata pertumbuhan tahunan PDB melebihi 5 persen dalam satu dekade terakhir," ujarnya.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, komitmen terhadap pariwisata berkelanjutan ditunjukkan melalui berbagai program kementerian yang telah dilaksanakan sepanjang tahun. Beberapa di antaranya adalah program CHSE, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), penghitungan jejak karbon, dan pendampingan serta bantuan pengelolaan sampah.
Di hadapan para peserta AVPN Global, Menparekraf Sandiaga memaparkan sejumlah program yang akan mendukung pengembangan ekonomi ke depan. Yakni 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang merupakan terobosan untuk membantu mempromosikan destinasi wisata lain selain Bali.
"Kami juga memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang tersebar di seluruh tanah air dengan berbagai peluang investasi yang ditawarkan seperti akomodasi, makanan dan minuman, wellness and health tour yang berkonsep regeneratif berkelanjutan, juga hal-hal menarik lainnya di sektor ekonomi kreatif dan digital," kata Sandiaga.
VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno optimistis pelaksanaan Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024 mampu mengakselerasi pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara di tahun ini.
Dalam konferensi pers di Mercure Jakarta Batavia, Jakarta Barat, Senin (22/4/2024), Menparekraf Sandiaga mengatakan untuk tahun 2024, target pergerakan wisatawan nusantara yang telah ditetapkan adalah 1,25 miliar-1,5 miliar pergerakan dan 17 juta kedatangan wisatawan mancanegara. Sehingga, untuk mencapai target ini perlu dilakukan berbagai terobosan, salah satunya melalui kehadiran event-event musik berstandar internasional seperti Java Jazz.
"Alangkah indahnya pada 2024 kita berikan angka keramat 17 juta kunjungan wisman dan 1,5 miliar pergerakan wisnus dan (event) ini juga bisa kita harapkan mendukung target kunjungan wisman ke Indonesia" kata Sandiaga.
Selain itu, Menparekraf Sandiaga mengungkapkan festival yang akan digelar pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat ini telah dikenal oleh pasar Internasional. Sehingga, Kemenparekraf memberikan dukungan menyeluruh terhadap event ini.
"Kami terus mendukung karena ini kekuatan Indonesia, belum lagi kalau kita melihat musik etnik dan sebagainya, jadi kami sangat all out, dan brand yang paling banyak dikenal adalah Java Jazz, saya juga berharap Java Jazz bisa menjadi IP yang tampil di kancah dunia dan juga bisa membawa perubahan," katanya.
Sandiaga menuturkan salah satu dukungan terhadap event ini adalah dengan mengundang para menteri pariwisata dan ekonomi kreatif negara-negara ASEAN dan sekitarnya untuk menyaksikan festival ini. "Saya juga mengundang Menteri Ekonomi Kreatif Australia, Malaysia, India, Singapura, Timor Leste, Thailand, untuk menghadiri JJF dengan undangan resmi dari Kemenparekraf," ujar Sandiaga.
Sementara itu, President Director Java Festival Production Dewi Gontha mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Kemenparekraf terhadap event yang telah dilaksanakan untuk ke-19 kalinya ini. Menurutnya, kolaborasi ini selalu memberikan solusi atas kendala yang dihadapi tim produksi.
"Karena kami tidak bisa memaksimalkan promo di luar negeri dan ini adalah cara yang tepat. Sekarang Kemenparekraf juga perannya besar, khususnya musik, sangat concern terhadap aturan, bagaimana menampung kendala-kendala kita," ucap Dewi.
Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024 ini nantinya akan menghadirkan 11 panggung yang diisi oleh 120 pertunjukan dari 94 penampil yang terdiri dari 17 grup musisi asing dan 77 musisi lokal.
VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan pelaksanaan 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific di Bali pada 2-4 Mei 2024 menjadi momentum untuk memperkuat peran perempuan dan kesetaraan gender di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno", di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024), Sandiaga mengatakan kesetaraan gender merupakan isu penting yang perlu dikedepankan di berbagai sektor, termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terlebih 54,22 persen pekerja parekraf di Indonesia adalah perempuan dan masih menghadapi disparitas yang mencolok, terutama dari segi gaji dan kompensasi.
"Kita harus memberi perempuan kesempatan yang sama. Tidak hanya sebagai partisipan tapi juga sebagai pemimpin," kata Sandiaga.
Menparekraf mengungkapkan, pertemuan ini nantinya akan menghadirkan pejabat dan tokoh-tokoh perempuan yang berperan besar dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia dan di dunia sebagai pembicara. Selain itu, pertemuan ini juga diikuti 200 delegasi dari berbagai negara.
Dalam kesempatan yang sama, Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, menambahkan pertemuan ini dilaksanakan sebagai upaya memenuhi salah satu pilar dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu gender equality atau pengarusutamaan kesetaraan gender.
"Dengan penyelenggaraan konferensi di Indonesia ini juga menunjukkan bahwa Indonesia selaku anggota UN Tourism mengambil peran aktifnya di wilayah Asia Pasifik. Karena ini konferensinya adalah regional di wilayah Asia Pasifik dengan anggota 22 negara dan ada juga beberapa pembicara internasional yang diundang dari luar wilayah Asia Pasifik," kata Giri.
Kepala Pusbang SDM Parekraf Kemenparekraf Andar Danova L. Goeltom menuturkan, keterlibatan perempuan di sektor parekraf memegang peranan penting terutama dalam hal inovasi dan kreativitas. Sehingga, perekonomian juga dapat diuntungkan melalui penggunaan lebih baik dari talenta yang tersedia yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan probabilitas di sektor pariwisata.
"Jadi selain itu peserta lebih inklusif dan beragam dapat menarik wisatawan yang lebih luas dan tentunya memperkuat reputasi destinasi pariwisata sebagai ramah dan terbuka untuk semua," ujar Andar.