13
October

VOI NEWS Utusan Khusus Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Urusan Pandemi COVID-19, David Nabarro, mengatakan lembaga tersebut  tidak menganjurkan karantina wilayah atau lockdown sebagai jalan utama mengendalikan wabah.Nabarro dalam sebuah wawancara dengan The Spectator, media yang berbasis di Inggris, seperti dikutip Antara Senin, menyebutkan   pihaknya meminta semua pemimpin dunia untuk berhenti menggunakan lockdown sebagai metode utama pengendalian wabah.

Nabarro mengkritisi langkah lockdown dalam kaitannya dengan dampak kesulitan ekonomi dan kemiskinan secara global.Ia mengambil contoh sektor pariwisata, seperti di Karibia atau wilayah Pasifik yang terpukul karena tidak ada turis.Menurutnya, karantina wilayah hanya dibenarkan untuk memberikan waktu kepada pemerintah agar dapat "mengatur, mengelompokkan, dan menyeimbangkan kembali sumber daya" untuk selanjutnya mengambil jalan tengah dalam penanganan pandemi.antara

13
October

VOI NEWS Sedikitnya  11 migran asal Afrika tewas setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam di lepas pantai Tunisia pada Minggu (11/10/2020), saat berupaya menyeberangi Mediterania menuju Pulau Lampedusa di Italia, menurut petugas keamanan Tunisia.Tim patroli pantai menemukan jasad delapan perempuan dan tiga anak di lepas pantai dekat Sfax seperti dikutip Reuters, Senin (12/10/2020).

Menurut petugas, sekitar 30 orang berangkat dengan kapal tersebut dengan harapan tiba di Italia.Tim patroli masih melakukan operasi pencarian orang hilang lainnya.Pada 2019, sekitar 90 migran Afrika juga  tenggelam usai kapal mereka, yang berlayar dari Libya menuju Eropa, terbalik. Insiden tersebut menjadi yang paling parah di perairan Tunisia.rri

12
October

 

VOI NEWS Kasus virus corona di India melonjak hingga melampaui 7 juta kasus pada Minggu (11/10). Data statistik Worldometers mencatat saat ini India memiliki 7.053.806 kasus Covid-19. Data kementerian kesehatan India menunjukkan penambahan hampir 75 ribu kasus baru pada Minggu. Mengutip AFP, India kini masih berada di urutan kedua kasus corona global tertinggi setelah AS dengan 7.945.505.Sejumlah ahli hingga saat ini mengatakan jika angka penularan virus corona di India sebenarnya lebih tinggi dari yang dilaporkan. Lonjakan kasus baru di India terjadi setelah pemerintah terus mencabut pembatasan untuk meningkatkan kembali aktivitas perekonomian. Pada Maret lalu, pemerintah India memberlakukan lockdown nasional sehingga berimbas pada sektor perekonomian. Selain menyebar di kota-kota besar seperti New Delhi dan Mumbai, lonjakan kasus corona dilaporkan juga terjadi di daerah terpencil seperti Andaman dan Nicobar. Baru-baru ini, kasus harian telah turun dari 100 ribu pada pertengahan September menjadi sekitar 60 ribu hingga 70 ribu kasus.CNN INDONESIA

12
October

 

VOI NEWS Dokter gedung putih menyebut Presiden AS Donald Trump tidak lagi berisiko menularkan Corona. Risiko ini hilang sembilan hari setelah Trump dijangkiti COVID-19. Hal itu dikatakan dokter Sean Conley seperti dilansir AFP, Minggu (11/10/2020). Conley, yang dituduh kurang transparan soal kondisi Trump, mengatakan terhitung sudah 10 hari sejak Trump pertama kali mulai menunjukkan gejala virus Corona. Trump dirawat di rumah sakit satu hari kemudian, pada 2 Oktober. Conley, menambahkan bahwa Trump telah bebas dari demam dan gejalanya telah membaik. Trump, yang dirawat di rumah sakit selama tiga hari sebelum kembali ke Gedung Putih, telah siap intuk kembali berkampanye.DETIK