VOInews.id- Pemerintah sementara Taliban membantah laporan Dewan Keamanan PBB yang mengklaim sejumlah kelompok teroris, termasuk ISIS, bermunculan di Afghanistan dan memiliki akses ke senjata peninggalan pasukan asing pimpinan AS.
"Keemiran Islam Afghanistan sekali lagi membantah tudingan tak berdasar ini," kata Taliban. Mereka menyeru pihak yang menyebarkan isu itu agar transparan, padahal dalam dua tahun terakhir pasukan keamanan Afghanistan telah melancarkan ratusan operasi terhadap senjata ilegal dan ISIS.
"Alhasil senjata dan amunisi disita dan kemampuan operasional ISIS dihancurkan," kata juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid via X (Twitter) pada Sabtu. Bantahan itu muncul setelah dua pejabat kontraterorisme PBB mengungkapkan kepada Dewan Keamanan PBB pada Jumat bahwa ISIS dan cabang-cabangnya seperti Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), dibekali senjata kaliber NATO dan terus menjadi ancaman besar di zona konflik serta negara tetangga.
"Siapa saja yang menyampaikan tudingan tak berdasar seperti itu, pati mendapatkan informasi minim atau sedang mendorong kemunculan ISIS yang sudah dilenyapkan dengan propaganda, selain memicu ketidakstabilan di kawasan," kata dia.
Antara
VOInews.id- Korea Utara mungkin memutuskan membuka kembali perbatasannya yang ditutup selama lebih dari tiga tahun untuk membatasi penyebaran COVID-19. Langkah ini diambil karena negara itu mengalami kesulitan ekonomi akibat penutupan perbatasan, kata Kementerian Unifikasi Korea.
Korea Utara pada Minggu mengizinkan warga negaranya yang berada di luar negeri untuk kembali setelah kekhawatiran terhadap COVID-19 berkurang. Warga negara yang kembali itu akan dikarantina selama sepekan. Keputusan itu menunjukkan rezim Korea Utara resmi membuka kembali perbatasannya.
"Akibat perbatasan ditutup, Korea Utara mungkin menghadapi berbagai kesulitan ekonomi, dan mungkin tidak nyaman karena pertukaran personel dihentikan," kata juru bicara kementerian tersebut, Koo Byoung-sam, dalam konferensi pers. Meski demikian, Korea Selatan memandang langkah Korea Utara itu sebagai langkah terbatas karena Korea Utara hanya membolehkan pemulangan warga negaranya di luar negeri, bukan mengenai kapan mereka membolehkan warga asing masuk.
antara
VOInews.id- Duta besar Prancis untuk Niger akan tetap berada di negara Afrika barat itu meskipun ada tekanan dari pemimpin kudeta baru-baru ini untuk pergi, kata Presiden Emmanuel Macron dalam pidatonya di hadapan para diplomat pada Senin. Macron juga menegaskan kembali dukungan Prancis kepada presiden terguling Niger Mohamed Bazoum, yang keputusannya untuk tidak mengundurkan diri dianggap berani oleh Macron.
"Saya pikir kebijakan kami sudah benar. Hal ini didasarkan pada keberanian Presiden Bazoum, dan pada komitmen duta besar kami di lapangan yang tetap bertahan meskipun ada banyak tekanan, terlepas dari semua deklarasi yang dibuat oleh pihak berwenang yang tidak sah," kata Macron. Sebelumnya pada Jumat, junta Niger yang merebut kekuasaan melalui kudeta pada 26 Juli, mengatakan pihaknya telah memerintahkan dubes Prancis Sylvain Itte untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam.
Macron juga menolak seruan dari beberapa pihak di Amerika Serikat dan Eropa agar negara-negara Barat menyerah terhadap Bazoum.
"Kami tidak mengakui mereka yang melakukan kudeta, kami mendukung presiden yang belum mengundurkan diri, dan selain itu kami akan tetap terlibat," kata Macron. Blok utama Afrika Barat, ECOWAS, telah berusaha bernegosiasi dengan para pemimpin kudeta di Niger. ECOWAS juga menyatakan siap mengerahkan pasukan untuk memulihkan ketertiban konstitusional jika upaya diplomatik gagal.
Sumber: Reuters
VOinews.id- Jepang pada Sabtu mengatakan tidak ditemukan kandungan tritium pada sampel ikan yang diambil di perairan dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, di mana air radioaktif yang telah diolah dibuang ke laut awal minggu ini. Pembuangan air dimulai pada Kamis meski nelayan setempat dan beberapa negara tetangga mengkhawatirkan dampaknya terhadap lingkungan, sementara badan pengawas nuklir PBB mengatakan prosedur pembuangan tersebut sesuai standar keselamatan global.
Sampel ikan yang diperiksa adalah kerapu dan ikan pipih, yang diambil pada Jumat dalam perairan berjarak 5 km dari saluran pembuangan Fukushima Daiichi, menurut Badan Perikanan Jepang di situs webnya.
Air buangan tersebut telah dipakai untuk mendinginkan bahan bakar nuklir yang meleleh di pembangkit itu, tetapi telah menjalani proses untuk menghilangkan sebagian besar radionuklida, kecuali tritium. Sisa tritium kemudian diencerkan menjadi 1/40 dari konsentrasi yang diizinkan menurut standar keamanan Jepang sebelum dibuang ke Samudera Pasifik melalui terowongan bawah laut yang berjarak 1 km dari pembangkit di tepi pantai itu, yang hancur oleh gempa dan tsunami hebat pada Maret 2011.
Badan itu berencana untuk mengambil sampel ikan setiap hari untuk melakukan analisis dan menyediakan pembaruan tentang hasilnya selama satu bulan. Kementerian Lingkungan Jepang juga mengambil sampel air laut dalam radius sekitar 50 km dari pembangkit dan mengumumkan hasilnya secepat mungkin, kemungkinan pada Minggu.
Sumber: Kyodo