28
August

 

VOInews.id- Jepang dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berencana menegaskan komitmen terhadap peningkatan ketahanan pangan dalam keadaan darurat saat pertemuan puncak peringatan 50 tahun kemitraan kedua pihak, kata sejumlah sumber pemerintah.

Pertemuan yang akan berlangsung di Tokyo pada Desember itu akan membahas upaya Jepang untuk memperluas bantuannya kepada ASEAN, termasuk meningkatkan langkah-langkah melawan serangan siber, perubahan iklim, serta kerja sama di bidang keamanan maritim, kata sumber tersebut. Jepang telah berupaya memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara dan memperdalam hubungan dengan negara-negara berkembang Global South dalam upaya untuk melawan pengaruh China.

Sebelum KTT di Tokyo, para pemimpin Jepang dan ASEAN akan bertemu di Indonesia pada September untuk membahas peningkatan hubungan menuju kemitraan strategis komprehensif, kata sumber tersebut. Jepang rencananya akan memperluas pelatihan dan bantuan teknologi ke ASEAN melalui program pemerintah dan swasta guna mempertahankan dan meningkatkan rantai pasokan pangan.

Kedua belah pihak juga akan berkoordinasi untuk menghasilkan produk pertanian dan kelautan bernilai tambah tinggi sesuai permintaan konsumen. Berkenaan dengan keamanan siber, Jepang berencana untuk memberikan pelatihan lanjutan kepada para peserta di Pusat Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber ASEAN-Jepang di Thailand, kata sumber tersebut.

Pemerintah Jepang juga berharap Tokyo-ASEAN dapat menyoroti pentingnya Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dalam pernyataan bersama yang akan diadopsi pada pertemuan puncak pada Desember. Pada 2020, Jepang berjanji akan meningkatkan infrastruktur di kawasan ASEAN, antara lain dengan membina sekitar 1.000 tenaga kerja selama tiga tahun.

 

Sumber: Kyodo-OANA

25
August

 

VOinews.id- Beberapa pemimpin negara Pasifik mengecam keputusan Jepang untuk memulai proses pembuangan air limbah yang terkontaminasi nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh ke Samudra Pasifik.

Menurut sejumlah laporan media, Menteri Luar Negeri Vanuatu Matai Seremaiah mengatakan keputusan Jepang membutuhkan tindakan tegas, seraya mendesak para pelaku pencemaran untuk "secara serius mempertimbangkan opsi lain."

Para pemimpin dari Vanuatu, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Fiji, dan partai berkuasa di Kaledonia Baru, yang merupakan anggota organisasi internasional Melanesian Spearhead Group (MSG), bertemu di Port Vila, ibu kota Vanuatu, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin MSG ke-22. Seremaiah mengatakan mereka mendorong dilakukannya penyampaian deklarasi bagi seluruh kelompok MSG guna mencegah Jepang membuang apa pun ke Samudra Pasifik sampai mereka benar-benar yakin bahwa tidak ada bahaya yang mengintai.

Diguncang gempa bumi dahsyat yang disusul tsunami pada Maret 2011, PLTN Fukushima Daiichi mengalami kerusakan inti dan menghasilkan sejumlah besar air yang tercemar zat radioaktif dari upaya pendinginan bahan bakar nuklir.

 

anrara

25
August

 

VOinews.id- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam KTT BRICS di Afrika Selatan pada Kamis bahwa Moskow ingin memperdalam hubungan dengan negara-negara Afrika, dan Moskow akan tetap menjadi mitra andalan dalam pasokan pangan dan energi. Dalam pidatonya lewat tautan video, Putin menyebutkan Rusia tertarik mengembangkan "hubungan multi aspek" dengan Afrika, yang sedang diguncang kenaikan harga bahan bakar dan pangan akibat konflik Ukraina.

Keluarnya Rusia dari kesepakatan pangan Laut Hitam pada Juli telah menaikkan harga gandum dan sejenisnya, sehingga berdampak sangat buruk terhadap banyak negara Afrika. Rusia dan Ukraina adalah salah satu eksportir biji-bijian terbesar di dunia.

Dalam pidato daring, Putin menyatakan Rusia memiliki lebih dari 30 proyek energi di negara-negara Afrika. Dia menambahkan bahwa pasokan bahan bakar Rusia akan membantu berbagai pemerintah di Afrika dalam membendung kenaikan harga. "Dalam dua tahun terakhir, ekspor minyak mentah, produk minyak bumi, dan gas alam cair Rusia ke Afrika naik 2,6 kali lipat," kata dia.

Putin menambahkan bahwa transisi global menuju perekonomian yang lebih ramah lingkungan dan rendah emisi karbon harus dilakukan bertahap, seimbang, dan disesuaikan dengan cermat, mengingat proyeksi bakal terus naiknya jumlah penduduk dunia dan permintaan energi. Rusia ingin mengubah kelompok BRICS yang saat ini terdiri atas Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan, menjadi blok yang lebih berpengaruh dan mampu menantang dominasi Barat dalam perekonomian global.

Pada pertemuan puncak tiga hari di Johannesburg pekan ini, para pemimpin BRICS sepakat mengundang enam negara lagi -Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab– untuk bergabung dalam blok itu. Dalam sambutannya Kamis, Putin mengkritik negara-negara Barat bekas kolonial dan dukungan mereka terhadap apa yang disebutnya "neoliberalisme", yang menurut dia adalah ancaman terhadap nilai-nilai tradisional negara-negara berkembang dan munculnya dunia multi-kutub di mana tak ada negara atau blok yang dominan.

 

Sumber: Reuters

25
August

 

VOInews.id- Para pemimpin negara-negara BRICS mengatakan pada Kamis bahwa mereka menghargai usulan mediasi untuk mengakhiri konflik di Ukraina secara damai melalui dialog dan diplomasi. “Kami mengingat kembali posisi nasional kami mengenai konflik di dan sekitar Ukraina sebagaimana yang sudah disampaikan dalam forum yang tepat, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB,” kata para pemimpin blok itu dalam Deklarasi Johannesburg II pada akhir pertemuan tiga hari KTT ke-15 BRICS. Mereka juga memuji upaya Misi Perdamaian Para Pemimpin Afrika yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Ukraina dan Rusia untuk melakukan mediasi.

Blok ekonomi yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan itu juga menekankan pentingnya menyelesaikan masalah nuklir Iran melalui cara-cara damai dan diplomatis sesuai dengan hukum internasional. Mereka juga menyampaikan kecaman keras terhadap terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. Blok tersebut juga berjanji akan memerangi terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, termasuk gerakan teroris lintas batas, jaringan pendanaan terorisme, dan tempat persembunyian mereka.

“Kami menegaskan kembali bahwa terorisme tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban, atau suku," demikian bunyi deklarasi itu. Sebelumnya, BRICS mengumumkan perluasan bloknya dengan mengundang enam negara, yakni Argentina, Mesir, Iran, Ethiopia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota baru.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan para pemimpin blok tersebut telah menugaskan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota BRICS untuk mempertimbangkan isu penggunaan mata uang lokal dalam transaksi pembayaran, dan laporannya akan diberikan pada pertemuan puncak berikutnya.

Lebih dari 20 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan blok negara-negara berkembang itu. “Kami menghargai minat negara-negara lain dalam membangun kemitraan dengan BRICS,” kata Ramaphosa. Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan negaranya selalu mendukung penuh ekspansi BRICS. Dia menambahkan bahwa anggota baru akan memperkuat blok tersebut. Ia mengatakan perluasan BRICS merupakan pesan kepada seluruh institusi global untuk beradaptasi dengan zaman global.

 

Sumber: Anadolu