03
July

 

VOInews.id- Kerusuhan di Prancis sedikit mereda tadi malam ketika puluhan ribu polisi dikerahkan ke berbagai kota setelah pemakaman seorang remaja yang tewas ditembak polisi, kata kementerian dalam negeri pada Minggu. Polisi diterjunkan ke jalan-jalan untuk menjaga ketertiban setelah Nahel dimakamkan. Remaja 17 tahun keturunan Aljazair dan Maroko itu ditembak oleh seorang polisi saat pemeriksaan lalu lintas pada Selasa di kawasan pinggiran Paris, Nanterre.

Setelah penembakan itu, para perusuh tidak hanya membakar mobil dan angkutan umum serta menjarah toko, tetapi juga mengincar gedung-gedung yang dianggap mewakili negara Prancis, seperti balai kota, kantor polisi, dan sekolah. Kemendagri Prancis mengatakan 719 orang ditangkap pada Sabtu malam, lebih sedikit dari 1.311 pada malam sebelumnya dan 875 pada Kamis malam.

 

antara

27
June

 

 

VOInews.id- Rusia mencabut operasi antiteroris terhadap organisasi paramiliter swasta Wagner di wilayah Moskow mengingat normalisasi situasi saat ini, kata pemerintah Rusia. "Mengingat tidak adanya ancaman terhadap kehidupan, kesehatan, properti, dan kepentingan masyarakat yang dilindungi secara hukum, kepala operasi antiteroris, kepala Dinas Keamanan Federal Rusia untuk Kota Moskow dan wilayah Moskow memutuskan untuk mencabut operasi antiteroris di Moskow dan wilayah Moskow," kata Komite Antiterorisme Nasional Rusia dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, pembatasan keamanan sementara di Moskow dan wilayah Moskow juga telah dicabut, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa situasi di wilayah Moskow saat ini tetap stabil. Komite Antiterorisme Nasional Rusia pada Sabtu (24/6) mengumumkan pemberlakuan operasi antiteroris di Kota Moskow, wilayah Moskow, dan wilayah Voronezh untuk mencegah kemungkinan aksi terorisme setelah kelompok militer swasta Wagner dituduh mencoba melancarkan pemberontakan bersenjata.

 

antara

27
June

 

VOInews.id- Pangeran William pada Senin meluncurkan proyek ambisius berjangka waktu lima tahun dengan tujuan untuk mengakhiri kasus tunawisma di Inggris yang dianggapnya sebagai tugas besar. William, 41, putra tertua Raja Charles dan pewaris takhta, telah lama mendukung kegiatan amal untuk menolong tunawisma. Sang pangeran terinspirasi dari mendiang ibunya Putri Diana, yang pernah membawa William mengunjungi tempat penampungan kaum terlantar ketika dia berusia 11 tahun.

Pada 2009, William melakukan aksi tidur di jalanan pada musim dingin untuk menyoroti masalah tersebut dan tahun lalu terlihat di jalanan London menjual majalah "Big Issue", yang biasanya dijual oleh para tunawisma.

Proyek terbaru William yang diberi nama Homewards didanai tiga juta poundsterling (setara Rp57 miliar) oleh yayasan amalnya. Selain itu, yayasan tersebut juga akan menyediakan tenaga ahli dan program kemitraan untuk mencegah kasus tunawisma di enam wilayah.

Pangeran William dijadwalkan berkeliling pada Senin dan Selasa untuk memublikasikan proyek tersebut dan bertemu dengan pihak yang terlibat dalam menangani masalah tersebut. "Saya beruntung telah melihat secara langsung kerja keras dari orang-orang dan organisasi di seluruh sektor. Ini membawa dampak nyata dari upaya mereka dan apa yang dapat dilakukan ketika masyarakat lebih fokus pada pencegahan tunawisma, daripada mengelolanya," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah tugas besar, tetapi saya yakin bahwa semua mungkin dilakukan dengan kerja sama untuk mengurangi angka tunawisma dan mencegah mereka kembali ke jalanan," sambungnya. Proyek ini didukung oleh Royal Foundation, organisasi amal William dan istrinya Kate. Setiap lokasi yang disasar akan menerima 500.000 poundsterling (sekitar Rp9.5 miliar).

Menurut yayasan tersebut, terdapat lebih dari 300 ribu orang, setengahnya adalah anak-anak, yang tidur di luar atau di mobil, tinggal di akomodasi sementara, hostel, atau dengan kerabat. Sejumlah badan amal telah memperingatkan bahwa angka tersebut diperkirakan akan meningkat karena krisis biaya hidup yang sedang berlangsung.

Program yang digambarkan juru bicara pangeran sebagai "momen besar bagi sang pangeran" adalah proyek William yang paling signifikan sejak ia diangkat menjadi Pangeran Wales setelah kematian neneknya Ratu Elizabeth September lalu.

Sementara itu seorang kritikus mengatakan William sebagai seseorang yang munafik untuk berbicara tentang pengentasan tunawisma. "Hal terakhir yang kita butuhkan adalah William terlibat dalam masalah ini. Seorang pria yang memiliki tiga rumah besar dan tanah luas yang diberikan kepadanya oleh negara," ujar kepala eksekutif kelompok anti-monarki, Graham Smith.

 

Sumber: Reuters

27
June

 

VOInews.id- Berakhirnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam akan berdampak pada negara-negara Afrika timur dan mengakibatkan kenaikan harga pangan serta mengancam kelaparan bagi puluhan juta orang, ujar seorang pejabat bantuan pada Senin. Rusia telah mengancam untuk meninggalkan kesepakatan yang dikenal sebagai inisiatif biji-bijian Laut Hitam - yang ditengahi oleh PBB dan Turki pada Juli tahun lalu - jika hambatan pengiriman biji-bijian dan pupuknya tidak dihilangkan.

Seorang utusan Ukraina mengatakan dia yakin Rusia akan menolak untuk memperbarui kesepakatan pada 18 Juli. Inisiatif ini memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina dan produk pertanian lainnya dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam yang merupakan pasokan bahan pangan esensial ke pasar global. Kelaparan di negara-negara Afrika timur, atau yang disebut Tanduk Afrika, dapat dihindari tahun ini karena musim hujan, yang diproyeksikan tidak akan turun selama lima tahun berturut-turut, akhirnya turun.

Tetapi pejabat bantuan mengatakan sekitar 60 juta orang masih berada dalam rawan pangan di tujuh negara Afrika timur dan khawatir tentang dampak lebih lanjut. “Inisiatif Laut Hitam yang tidak diperbarui akan benar-benar berdampak pada Afrika Timur,” ujar Pejabat Darurat Senior dari Badan Pangan Dunia (WFP), Dominique Ferretti, saat pengarahan di Jenewa. "Ada sejumlah negara yang bergantung pada gandum Ukraina dan tanpanya kita akan melihat harga pangan yang makin tinggi," tambahnya.

Ferretti menjelaskan bahwa pihaknya berusaha untuk mendistribusikan makanan sebanyak mungkin dan akan mencoba mengganti pemasok jika kesepakatan itu dibatalkan. Brenda Lazarus dari Organisasi Pangan dan Pertanian, mengatakan bahwa pola makan di Somalia, Sudan Djibouti, dan Eritrea akan difokuskan pada gandum meskipun prosesnya dilakukan bertahap. Data PBB menunjukkan bahwa sekitar 700.000 ton gandum telah dikirim ke Kenya dan Ethiopia sejak kesepakatan Laut Hitam dimulai.

Meskipun jumlah itu hanya sekitar dua persen dari total volume, kawasan ini juga telah dilanda lonjakan harga gandum sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, meskipun harga telah turun sejak itu. Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sekitar 10.4 juta anak menghadapi kekurangan gizi akut dan melaporkan persentase tertinggi kasus kesehatan yang dirawat di fasilitas medis dalam tiga tahun terakhir di Somalia, Sudan Selatan, dan sebagian Kenya.

 

Sumber: Reuters