14
April

VOInews.id - Ghana menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin malaria buatan Universitas Oxford. Anak-anak di bawah umur tiga tahun akan menjadi yang pertama merasakan manfaat vaksin ini.

Penyakit yang dibawa nyamuk itu membunuh lebih dari 600 ribu orang setiap tahun yang sebagian besar anak-anak di Afrika. Bertahun-tahun lamanya, para peneliti berupaya menciptakan vaksin ini.

Belum diketahui secara pasti kapan vaksind buatan Oxford itu beredar di Ghana.

Umumnya vaksin anak-anak di Afrika ditalangi organisasi-organisasi internasional semacam Gavi dan Unicef setelah disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meninjau keamanan dan efektivitas vaksin.

Namun, peneliti Oxford Adrian Hill mengungkapkan badan pengawas obat-obatan Ghana sudah menyetujui vaksin tersebut untuk kelompok umur paling rentan terkena malaria, yaitu anak-anak berusia 5 bulan sampai 36 bulan.

Badan obat-obatan Ghana itu bersepakat dengan Institut Serum India untuk memproduksi 200 juta dosis vaksin setiap tahun.

 

antara

13
April


VOInews, Jakarta: Kedutaan Besar Rusia di Indonesia mengatakan negaranya tengah berupaya meningkatkan hubungan kemanusiaan dengan Indonesia. Kepala Bidang Bilateral Kedubes Rusia Roman Romanov dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya itu dilakukan salah satunya melalui kunjungan seorang mufti Moskow ke Indonesia pada 6-8 Februari 2023 dalam rangka mengikuti Konferensi Hukum Islam Internasional yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama.
Rusia juga tengah bersiap menyambut kunjungan sejumlah pemuka agama Indonesia ke Moskow dan Kazan yang menjadi ibu kota Tatarstan sekaligus salah satu kota terbesar di Rusia dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Kunjungan itu dilakukan untuk mengikuti salah satu acara besar, Economic Forum Kazan Summit, yang akan digelar di Kazan pada 18-19 Mei tahun ini.

Fokus lain dalam peningkatan hubungan kemanusiaan dengan Indonesia adalah bidang pendidikan yang dalam ini Rusia mengundang delegasi Kazan Federal University ke Indonesia guna mengikuti Indonesian International Education and Training Expo di Jakarta. Rusia tahun ini menambah jumlah beasiswa untuk warga Indonesia yang ingin belajar di Rusia menjadi 300 orang per tahun.Sejak tahun lalu Rusia juga tengah berupaya mengundang beberapa universitas Rusia agar membuka cabang di berbagai kota di Indonesia. Tidak hanya di Jakarta, beberapa universitas Rusia juga tertarik membuka cabang mereka di Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. (ANTARA)

13
April


VOInews, Jakarta: Perusahaan-perusahaan Jepang dan kelompok pemerhati iklim meminta pemerintahnya meningkatkan transformasi energi terbarukan dan sesegera mungkin menerapkan harga karbon demi memerangi pemanasan global. Prakarsa Iklim Jepang (JCI) yang menghimpun sejumlah perusahaan, pemerintah daerah, dan organisasi nirlaba menyerukan diskusi mengenai upaya menghadapi perubahan iklim, sebelum pertemuan para menteri keikliman negara-negara G7 pada 15 sampai 16 April mendatang di Sapporo, Jepang. 

Untuk mencapai target dekarbonisasi seluruh atau sebagian besar sektor sumber tenaga pada 2035 seperti disetujui G7 tahun lalu, Jepang harus mengambil langkah-langkah yang tepat dan mengaplikasikan reformasi regulasi agar memacu perkembangan dalam energi terbarukan. JCI meminta bantuan agar pembangunan pembangkit listrik tenaga udara lepas pantai dipercepat, dan mewajibkan pemasangan panel surya pada bangunan-bangunan baru. Transisi menuju energi bersih sangatlah penting bagi negara Asia timur itu karena dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia itu tergantung kepada impor energi minyak dan LNG.  (ANTARA)

13
April

VOInews, Jakarta: Irak dan Arab Saudi menggelar pertemuan untuk mendiskusikan berbagai peluang kerja sama bilateral dalam bidang energi terbarukan dengan memanfaatkan keunggulan Arab Saudi dalam bidang tersebut. Diskusi tersebut terjadi saat Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dan Menteri Kelistrikan Irak Ziyad Fadel bertemu di Riyadh, Arab Saudi. Menurut Saudi Press Agency (SPA), kedua menteri membahas perkembangan proyek interkoneksi kelistrikan antara Irak dan Arab Saudi yang akan berkontribusi dalam "mendukung keandalan jaringan listrik bermutu tinggi di kedua negara dan mencapai target penghematan ekonomi".

Proyek itu juga akan mempromosikan "pencapaian bauran energi yang optimal untuk produksi listrik, mendukung penyerapan jaringan listrik untuk masuknya energi terbarukan, memanfaatkan kemampuan dan keahlian perusahaan Saudi (Aqua Power) dalam bidang tersebut, dan mengembangkan proyek-proyek lainnya di Irak pada masa mendatang.Pada pertemuan tersebut, delegasi Irak juga mendapatkan paparan terkait perombakan keuangan dan peraturan yang dilakukan Arab Saudi di sektor kelistrikan dalam tiga tahun terakhir, serta tawaran untuk bertukar pengalaman dalam bidang tersebut. (ANTARA)