Wednesday, 14 March 2018 11:37

Kabupaten Terbaik Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi 2017.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Saudara, di ujung masa kerjanya yang akan berakhir November 2018, Bupati Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Amin Said Husni mendapat hadiah sebagai kabupaten terbaik di Jawa Timur dalam komitmen mendukung program aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi tahun 2017. Hal itu dikatakan Bupati Amin Said Husni kepada RRI, Selasa (13/3/2018). Bupati berharap, penghargaan yang diberikan pada Rabu, 7 Maret 2018 oleh Pemprov Jatim tersebut, menjadi sebuah warisan yang terus dijaga dan ditingkatkan untuk mewujudkan Bondowoso yang lebih baik. Bupati menuturkan banyak hal yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten-Pemkab Bondowoso untuk mewujudkan pemerintahan yang baik di antaranya, terus bersinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi-KPK, Badan Pemeriksa Keuangan-BPK dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi  (Kemenpan RB) dalam melakukan reformasi birokrasi. Sementara untuk pencegahan korupsi, pemkab Bondowoso terus memperkuat sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP) yang saat ini sudah mencapai level 3. Dan hanya 16 kabupaten/kota di Jawa Timur, yang mencapai level bergengsi tersebut.Ia menambahkan, saat ini sedang mempersiapkan zona integritas untuk menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM). Zona integritas ini merupakan manifestasi dari penghargaan tersebut.Ada tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang disasar untuk zona integritas ini, diantaranya, Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Rumah Sakit Daerah,

Larang Pukat Trawl, Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) Berikan Solusi Bagi Nelayan Sibolga.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan tetap melarang beroperasinya kapal pukat trawl di perairan Pantai Barat Sumatera Utara, dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015. Larangan pukat trawl itu ditegaskan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja, usai berdialog dengan nelayan tradisional dan modern, di Aula Nusantara kantor Walikota Sibolga, Senin (12/3/2018). Meskipun demikian , Sjarief memberikan solusi bagi nelayan modern yang selama ini menggunakan alat tangkap pukat trawl, baik melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara-APBN maupun perbankan. Kapal pukat trawl di bawah 10 Gross Tonnage (GT) akan difasilitasi APBN. Sementara kapal diatas 10-30 GT akan difasilitasi lewat perbankan agar diberikan kemudahan dengan tingkat suku bunga terjangkau, tanpa harus membebani bisnis pengusaha, menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Selain itu, kata Sjarief, pihaknya mendorong para nelayan tradisional di Sibolga, agar bersama-sama memperbaiki kawasan pesisir yang rusak akibat pukat trawl.Kemudian, khusus bagi warga yang menggantungkan hidup dari hasil tangkapan nelayan seperti pedagang ikan asin dan pembelah ikan, lanjut Sjarief, pihaknya juga mendorong warga untuk segera membentuk koperasi nelayan. Menurut Sjarief, solusi yang disampaikan itu dalam waktu dekat ini akan segera direalisasikan, sehingga pengawasan terhadap aktivitas pukat trawl di Pantai Barat Sumatera Utara dapat diperketat, guna menjaga ekosistem perikanan di laut. Kehadiran Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan ke Sibolga juga turut didampingi oleh Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, serta anggota DPD RI Parlindungan Purba.

Arsitektur Nusantara Bisa Bersaing Sampai Mancanegara.

Arsitektur nusantara memiliki kesempatan tampil dikancah Internasional dan setara dengan asitektur Eropa, Amerika dan lainnya. Namun demikian hal tersebut tergantung pada sikap setiap orang dalam memandang kedudukan arsitektur nusantara itu sendiri.Arsitektur nusantara tidak hanya kebanggaan bangsa Indonesia, namun juga merupakan bagian dari arsitektur dunia. Hal itu dikatakan Guru Besar Departemen Arsitektur Institut Teknologi Surabaya-ITS, Prof Dr Ir Josef Prijotomo March disela-sela acara seminar dan sarasehan arsitektur yang bertajuk "Peng-konsteks-an Arsitektur Nusantara" di kampus ITS Surabaya, pada Senin (12/03/2018). Pria kelahiran Malang, 70 tahun silam itu menambahkan dengan pesatnya kemajuan teknologi, pengetahuan mengenai arsitektur modern maupun arsitektur luar negeri begitu cepat hadir di Indonesia. Ir Budiman Hendropurnomo, salah seorang panelis juga mengungkapkan bahwa arsitektur modern kini telah menjadi tradisi di Indonesia. Bahkan, juga mulai menggeser kedudukan arsitektur asli Indonesia. Sayangnya, semua pihak terbuai arsitektur luar negeri hingga lupa hal hebat apa saja yang dimiliki Indonesia. Di samping itu, Prof Ir Gunawan Tjahjono MArch PhD dari Universitas Indonesia juga memaparkan pemikirannya terhadap arsitektur nusantara. Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam merubah mind set bagi arsitek maupun calon arsitek nantinya.Acara Peng-konteks-an Arsitektur Nusantara ini juga mencakup sayembara makalah yang terdiri dari makalah penelitian, diskursus, studi kasus dan pengabdian. Makalah terbaik yang terpilih akan dipresentasikan dalam seminar arsitektur nusantara. Dalam acara tersebut, juga dilaksanakan diskusi terbuka terkait penerapan arsitektur nusantara dalam dunia pendidikan maupun keprofesian. Nantinya, diharapkan akan muncul pemikiran dan pandangan baru yang akan memberi sumbangan bagi hadirnya arsitektur Indonesia yang tidak meninggalkan karakter dan ciri khas dari Indonesia itu sendiri.

Read 948 times Last modified on Wednesday, 14 March 2018 11:40