Thursday, 15 March 2018 09:35

Ganja dan Sejumlah Barang Terlarang Berhasil Diamankan Satgas Pamtas RI-PNG.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan-Satgas Pamtas RI-PNG kerap melakukan razia secara acak. Mereka mencari berbagai barang ilegal, berbahaya dan terlarang, yang dibawa secara bebas oleh masyarakat di sekitar kawasan perbatasan. Batalion Infantri Para Raider 501 Kostrad, pada Rabu (14/3) siang menggelar razia di sejumlah titik yang dipimpin langsung oleh Wakil Komandan satgas Kapten Inf. Puguh Prasetya. Dari razia tersebut Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad berhasil mengamankan sejumlah barang yang dinilai illegal dan berbahaya, yaitu 126 botol miras berbagai merek, 303 batang kayu besi Ilegal, dan 1 buah senjata Airgun dengan surat izin yang sudah kedaluarsa. Puguh mengatakan, razia ini sengaja digelar untuk menciptakan suasana yang kondusif serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh warga yang ada di kawasan perbatasan, khususnya di Kabupaten Keerom yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Di tempat terpisah, Satgas Yonif 121/Macan Kumbang  juga menggelar razia yang sama, bertempat di Kampung Yamara, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom. Dari razia yang di pimpin oleh Komandan Pos Yamara, Letda Inf. S.Rizal, Satgas Yonif 121 berhasil mengamankan 2 orang oknum warga yang kedapatan membawa sejumlah paket ganja kering siap pakai. Menurut Letda Rizal, untuk mencegah maraknya peredaran ganja di sekitar kawasan perbatasan, pihaknya akan terus mengintensifkan razia serupa, namun dengan waktu dan tempat yang berbeda, ini semua dilakukan semata-mata untuk menjaga keamanan di kawasan perbatasan RI-PNG.

BKIPM Entikong Gagalkan Pengiriman 1,5 Ton Kerang ke Malaysia.

Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Entikong menggagalkan pengiriman 1,5 ton kerang asal Kalimantan Barat dengan tujuan Kuching, Sarawak, Malaysia, Rabu (14/3). Kepala BKIPM Entikong Mas Wigrantoro Giri Pratikno menyampaikan, 1,5 ton kerang jenis Kerang Dara dan Tengkuyung itu diamankan saat akan diloloskan ke Sarawak melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau. Selain mengamankan 1,5 ton kerang, BKIPM juga mengamankan satu unit sarana pengangkut dengan nomor polisi KB 8690 PA milik Apriyanto. Pengiriman kerang dilakukan tanpa dokumen lengkap dan tanpa melapor lebih dulu kepada petugas karantina ikan. Giri Pratikno, mengungkapkan, modus pengiriman produk perikanan ke Sarawak bukan kali ini saja. Menurutnya, Indonesia bakal dirugikan jika produk perikanan sampai lolos ke luar negeri tanpa melalui mekanisme yang sebenarnya. Giri Pratikno menyebut, sementara ini 1,5 ton kerang asal Pontianak yang akan dikirim ke Sarawak itu ditunda pengirimannya sampai pemiliknya melengkapi dokumen dan menunggu hasil sertifikasi kerang yang sedang dilaksanakan di labolatorium BKIPM Entikong. Sedangkan Apriyanto, pemilik kerang diberikan teguran keras, bahkan jika masih mengulangi perbuatan serupa akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.

Festival Khanduri Laot Di Kota Sabang.

Festival Khanduri Laot yang direncanakan akan digelar di kota Sabang pada akhir April mendatang, diyakini mampu menghadirkan ribuan wisatawan ke kota wisata ini. Demikian diungkapkan Walikota Sabang Nazaruddin kepada RRI Sabang, Rabu (14/3). Dia mengatakan pada event Khanduri Laot yang akan digelar pada 27 April hingga 1 Mei 2018 mendatang tersebut, akan menghadirkan seluruh panglima laot se provinsi Aceh. Khanduri Laot adalah upacara tradisional menghanyutkan sesaji ke tengah laut, diikuti dengan makan bersama seluruh penduduk desa. Bila festival tersebut dapat terselenggara dengan sukses dan lancar, maka pemerintah kota Sabang, akan kembali meminta pihak kementerian Pariwisata membuat acara yang sama di kota Sabang, dengan cakupan yang lebih besar. Dikatakan, event Khanduri Laot ini merupakan salah satu upaya pemerintah, dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota Sabang. Dengan harapan, nantinya wisatawan yang berkunjung ke kota wisata ini, tidak hanya mengenal Sabang dengan wisata bahari saja, namun juga akan dikenal dengan wisata budaya-nya. Lebih lanjut dijelaskannya, dalam Khanduri Laot tersebut, panitia juga berencana akan meyelipkan serangkaian kegiatan tambahan, seperti festival kopi dan lomba memasak masakan tradisional Aceh, serta kegiatan pendukung lainnya

Read 929 times Last modified on Thursday, 15 March 2018 09:37