VOI KOMENTAR Dalam suasana pandemi covid 19 yang masih terus berusaha ditangani di Thailand, polisi anti huru-hara Thailand mengosongkan bagian luar kantor perdana menteri dari ratusan ribu pemrotes pada Kamis (15 Oktober) dini hari. Dekrit darurat pun dikeluarkan untuk mengatasi protes yang meningkat dengan melarang kerumunan besar dan penerbitan berita-berita yang dianggap peka.
Serangkaian demonstrasi selama tiga bulan terakhir membawa ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan kota Bangkok, Thailand. Mereka menuntut lengsernya Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, bekas pemimpin rezim militer, dan adanya konstitusi baru. Para pengunjuk rasa mematahkan tabu selama ini yang melarang menyentuh keluarga kerajaan, dengan menyerukan reformasi terhadap monarki Raja Maha Vajiralongkorn. Mereka bahkan berani menghalang-halangi iring-iringan keluarga kerajaan, tindakan yang oleh pemerintah dijadikan alasan menetapkan Langkah daruratnya.
Segera setelah dekrit darurat berlaku efektif pada pukul 04.00 waktu setempat, polisi anti kerusuhan mendatangi para pemrotes yang berkemah di luar Gedung Pemerintah. Namun banyak di antara ribuan pemrotes yang berunjuk rasa di sana sudah pergi pada Rabu (14/10) malam.
Masa pandemic covid19 ini memang saat -saat yang berat bagi hampir semua pemerintahan di banyak negara. Menjaga stabilitas ekonomi merupakan kesulitan terbesar yang harus dihadapi. Yang menarik, di Thailand, entah efek pasca lockdown atau lainnya, masyarakat justru mulai mempertanyakan kekuasaan monarki Thailand yang pantang tersentuh. Ini adalah pertama kali Raja Thailand dirundung protes. Sesuatu yang selama ini termasuk tabu bahkan melanggar hukum.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dikenal sebagai salah satu raja terkaya di dunia dengan aset keluarga kerajaan yang secara konservatif bernilai US$ 70 miliar. Sekarang hal ini menjadi fokus gerakan pro-demokrasi yang menuntut transparansi yang lebih besar ke dalam keuangan monarki dan batasan pada wewenangnya yang amat luas. Inilah yang menjadi dasar gerakan demo ditengah pandemi yang kemudian coba diselesaikan dengan dekrit.
Mungkin Dekrit yang dikeluarkan Pemerintah Thailand ini bisa menahan laju aksi demo. Namun pandemi covid 19 ini masih sulit diprediksi kapan akan selesai. Sama sulitnya menduga apakah Thailand tidak akan terus diguncang aksi demo susulan .