VOI NEWS Dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Maroko, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Maroko di Indonesia mengadakan webinar tentang Smart-Cities Projects and Digital Partnership di Era COVID-19, Kamis.
Webinar dalam format konferensi video tersebut dihadiri oleh Bagus HK, Direktur Direktorat Timur Tengah di Kementerian Luar Negeri, Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko Hasrul Azwar, Duta Besar Maroko untuk Republik Indonesia Quadia Benabdellah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Presiden Dewan Daerah dari Souss-Massa Brahim Hafidi, Deputi Gubernur Jakarta Suharti, dan Presiden Dewan Daerah Casablanca Abdelaziz El Omari, dan Wakil Presiden Dewan Daerah Souss Massa Abdeljebar Qastalani.
“Acara ini menjadi momentum penting sekaligus bukti kuatnya hubungan Indonesia dan Maroko untuk mempererat tali silaturahmi dan kerja sama dalam situasi dunia yang sangat dinamis, termasuk saat pandemi COVID-19,” kata Bagus dalam sambutan pembukaannya.
Webinar ini dimaksudkan sebagai forum untuk berbagi perspektif dalam meningkatkan kemitraan digital dan proyek Smart City. Webinar ini juga untuk merayakan hubungan Indonesia dan Maroko yang telah berjalan sangat baik dan stabil selama 60 tahun terakhir.
“Semoga melalui webinar ini, kerjasama antara Indonesia dan Maroko dapat meningkatkan perdagangan dan investasi serta pertanian untuk membangun Smart City Project. Juga dalam penanganan pandemi COVID-19 dan percepatan pemulihan ekonomi,” lanjutnya.
Duta Besar Maroko Quadia Benabdellah mengatakan bahwa webinar tersebut memperkuat hubungan dan persaudaraan dua negara besar, yang lokasinya terpisah jauh tetapi dekat di hati.
"COVID-19 menghentikan segalanya di dunia, tetapi tidak dapat menghentikan visi bersama kami, tidak dapat menghentikan komitmen kami untuk bekerja lebih dekat," kata Benabdellah.
Webinar tersebut berfokus pada sisi ekonomi, IT, dan sosial yang menjadi perhatian kota-kota modern saat ini, juga menegaskan persaudaraan kota antara Jawa Barat dan Souss-Massa.
Jawa Barat telah berinovasi dalam proyek kota pintar dan mendapat perhatian internasional. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan bertukar ilmu dengan Souss-Massa, Maroko.
“Kami telah menciptakan 'Desa Digital' di pedesaan, yang meningkatkan wilayah secara digital, dari infrastruktur hingga produktivitas. Kita ingin berbagi pengetahuan ini dengan Souss Massa dan sebaliknya, "kata Ridwan.
Area fokus utama untuk kemitraan digital yang ditawarkan untuk Souss Massa meliputi Pembangunan Pedesaan, Provinsi Digital, Pendidikan Kejuruan, Manajemen Bencana, dan Provinsi Pariwisata.
Wakil Presiden Daerah Souss Massa Abdeljebar Qastalani mengatakan pihaknya telah melakukan kunjungan kerja ke Jawa Barat untuk menegakkan kesepakatan yang membuka peluang kerja sama ekonomi dan pertukaran perdagangan antara kedua kota tersebut.
“Saya berharap topik ini dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan Kesepakatan Sister Cities antara Jakarta dan Casablanca, serta Sister Province antara Provinsi Jawa Barat dan Souss Massa,” kata Qastalani.
Dubes Benabdellah menyampaikan bahwa kemitraan antara Jawa Barat dan Souss Massa sejalan dengan tujuan Raja Maroko Muhammad VI untuk menghubungkan kedua kota tersebut untuk kemakmuran rakyat dan pembangunan berkelanjutan. (VOI)