Friday, 19 January 2018 09:26

Bank Dunia Kunjungi Desa Pamsimas Magelang.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Senior Director Global Practice Water - Bank Dunia, Mr. Guang Zhe Chen berkunjung ke Indonesia. Ia mengunjungi lokasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat  (12/1). Dalam kunjungannya, ia ditemani oleh East Asia Pacific (EAP) Practice Manager, Mr. Sudipto Sarkar; Lead Municipal Engineer Social, Urban, Rural and Resilience Global Practice - Indonesia, George Soraya; dan Ketua CPMU Pamsimas  Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Tanozisochi Lase, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang.

Siaran pers Pamsimas Rabu (17/1) menyebutkan, kunjungan tersebut bertujuan untuk mengetahui dan melihat dari dekat pembangunan sektor air minum di Indonesia. Dalam kunjungan ke desa Pamsimas di Magelang, mereka bertemu dan berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa dan masyarakat penerima manfaat. Mereka ingin mengetahui bagaimana program tersebut dilaksanakan sebagai usaha Pemerintah mencapai akses universal di perdesaan. Juga, bagaimana program  dilaksanakan sebagai platform pembangunan air minum dan sanitasi untuk kawasan perdesaan. Disebutkan, selain mengunjungi dua desa Pamsimas – Desa Paripurno dan Ngampeldento di kecamatan Salaman, mereka juga mengunjungi Kampus Air Indonesia Akademi Teknik Tirta Wiyata (Akatirta) di Magelang. Kunjungan tersebut dimaksudkan membahas peluang kerja sama dalam pengembangan kapasitas penyelenggara bidang air minum melalui program NUWSP (National Urban Water Supply Project). Pamsimas  merupakan program terbesar di seluruh dunia yang ditangani Bank Dunia, dengan target sasaran 27.000 desa di seluruh Indonesia, tersebar di 365 kabupaten.

Wakil Gubernur DKI perintahkan revitalisasi Kawasan Wisata Kota Tua.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meminta agar kawasan wisata Kota Tua segera dilakukan revitalisasi. Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (17/1) mengatakan,  pada zaman dahulu, Kota Tua bukan hanya pusat perdagangan di Asia Tenggara, tetapi juga di dunia. Oleh karena itu  pihaknya  ingin Kota Tua segera direvitalisasi. Dengan demikian usulan yang disampaikan kepada UNESCO agar Kota Tua dijadikan sebagai warisan budaya dunia atau world heritage disetujui. Untuk mewujudkan revitalisasi  tersebut  Sandiaga Uno  terus mendorong Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta segera membuat perencanaan secara rinci. Pada 2015, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengusulkan kepada UNESCO agar Kota Tua dijadikan sebagai salah satu world heritage. Tetapi, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh Pemprov DKI Jakarta, salah satunya adalah revitalisasi kawasan wisata Kota Tua.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhirnya memenuhi permintaan para nelayan mencabut larangan penggunaan cantrang.

Ribuan pengunjuk rasa dari Aliansi Nelayan Indonesia yang memadati kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/1/2018), menyambut keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mencabut larangan penggunaan cantrang. Ketua Aliansi Nelayan Indonesia Riyono mengaku lega karena akhirnya nelayan dapat kembali melaut dan menangkap ikan dengan menggunakan cantrang. Ketua Umum Aliansi Nelayan Indonesia Riyono mengatakan penggunaan cantrang sebagai alat tangkap ikan di laut terbukti ramah lingkungan, bukan merusak sebagaimana dituduhkan selama ini. Riyono mengatakan cantrang selama ini dianggap paling efektif untuk dipakai nelayan saat melaut. Hasil tangkapan menggunakan cantrang lebih banyak daripada alat tangkap lainnya.Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pihaknya ingin agar para nelayan dapat mengikuti aturan yang diberikan pemerintah.  Selain itu, Susi Pudjiastuti juga menginginkan agar para nelayan menguasai wilayah perairan Indonesia. Susi menaruh harapan agar para nelayan menghormati putusan tersebut dengan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah.

Read 1366 times Last modified on Friday, 19 January 2018 10:07