VOI PESONA INDONESIA Rapa'i Geleng adalah tarian yang berasal dari Manggeng, yang sekarang masuk kawasan Kabupaten Aceh Barat Daya. Tarian ini diperkirakan sudah berkembang sejak tahun 1965, namun baru marak di tahun 1980-an dan dikenal secara luas setelah dipertunjukkan dalam Pekan Kebudayaan Aceh tahun 2004. Tidak diketahui secara jelas siapa penciptanya. Tarian ini menggunakan alat musik tabuh Rapa’i, yaitu alat musik perkusi sejenis rebana yang berkembang seiring dakwah Islam di wilayah pesisir Aceh. Saat tarian ini berlangsung penarinya sering menggelengkan kepala, sehingga tarian ini kemudian dikenal dengan nama Rapa’i Geleng.
Pada mulanya, Tarian Rapai Geleng di bawakan untuk mengisi kekosongan waktu santri yang jenuh usai belajar. Lalu, tarian ini dijadikan sarana dakwah dan kemudian sekarang berkembang menjadi sarana hiburan. Tarian ini juga sering dipertunjukkan pada upacara perkawinan, sunatan, serta pertunjukan pada acara-acara penyambutan tamu kehormatan.
Tari Rapa’i Geleng dibawakan oleh 12 penari. Tarian ini pada awalnya hanya dilakukan oleh laki-laki, namun pada perkembangannya dapat juga ditarikan oleh perempuan, tentunya ditarikan secara terpisah. Saat menari, penari mengenakan kostum berwarna hitam-kuning berpadu manik-manik merah. Mereka menari dengan tabuhan gendang sambil bernyanyi. Syair yang dibawakan adalah sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana hidup bermasyarakat, beragama dan solidaritas yang dijunjung tinggi. Bagi masyarakat Aceh, tarian ini adalah syiar agama, menanamkan nilai moral kepada masyarakat, dan juga menjelaskan tentang bagaimana hidup dalam masyarakat.