Thursday, 02 June 2022 00:00

Kain Endek Bali

Written by 
Rate this item
(0 votes)

(voinews.id)Kain endek Bali dijadikan suvenir khusus bagi delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. GPDRR adalah pertemuan multi-stakeholders terbesar yang dikelola United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR).  Dalam perhelatan tersebut, tercatat ada sekitar 6.000 peserta yang akan hadir dari 138 negara. Nantinya, inovasi kain endek sebagai buah tangan GPDRR ini akan hadir dalam bentuk tas gail khas Bali dan masker.  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap melalui perhelatan GPDRR, kain Endek Bali bisa lebih mendunia dan terpromosikan secara luas. 

Endek adalah kain tenun tradisional Bali yang sudah digunakan sejak zaman dahulu. Endek berasal dari kata gendekan atau ngendek yang berarti diam atau tetap atau tidak berubah warnanya. Bentuk kain endek terdiri dari sarung, kain panjang, dan selendang. Sarung endek biasanya digunakan oleh laki-laki. Sedangkan kain panjang dipakai oleh perempuan. Bentuk kain endek terdiri dari sarung, kain panjang, dan selendang. Sarung endek biasanya digunakan oleh laki-laki. Sedangkan kain panjang dipakai oleh perempuan. Kain endek memiliki ciri khas lewat corak, motif, warna yang digunakan. Setiap simbol dalam kain endek sarat akan makna tersendiri. Kain ini banyak digunakan dalam upacara adat dan keagamaan di Bali. Motif tertentu juga hanya boleh digunakan oleh raja atau bangsawan.


Beberapa motif yang dianggap sakral hanya boleh digunakan dalam acara keagamaan saja seperti motif patra dan encak saji. Motif ini menunjukkan rasa hormat kepada Sang Pencipta. Motif-motif yang bersumber dari alam seperti flora dan fauna biasanya digunakan dalam kegiatan sosial maupun aktivitas sehari-hari. Ada pula motif yang bersumber dari tokoh pewayangan mitologi Bali. Masyarakat Bali memproduksi kain endek dengan alat tenun bukan mesin (ATBM). Pengrajin kain endek bisa ditemui di kawasan Karangasem, Klungkung, Buleleng, dan Jembrana. Sejak Februari 2021 lalu, Masyarakat Bali mengenakan pakaian berbahan kain endek atau kain tenun tradisional itu setiap Selasa.Aturan tersebut diresmikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster untuk melindungi dan melestarikan tenun endek  sebagai warisan budaya kreatif masyarakat Pulau Dewata.

Read 540 times Last modified on Friday, 03 June 2022 14:19