Wednesday, 05 September 2018 13:10

KTT Afrika-Tiongkok Ketiga Di Beijing, Momentum Penting Di Tengah Perang Dagang AS - Tiongkok.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Para pemimpin negara negara Afrika dan Tiongkok, kembali bertemu untuk membicarakan masa depan kerjasama di antara negara-negara berbeda benua itu. Pertemuan dan diskusi dilaksanakan dalam Konperensi Tingkat Tinggi Forum Kerjasama Tiongkok Afrika, di Beijing yang berlangsung sejak Senin.  Tujuan KTT tercemin dengan gamblang dari tema yang dicanangkan yaitu   Tiongkok dan Afrika: “menuju komunitas masa depan bersama yang lebih kuat melalui kerja sama yang saling menguntungkan.” 

Presiden Tiongkok Xi Jinping ddalam acara pembukaan menyajikan pidato yang sangat persuasif dengan judul  “Bergandengan Tangan dan Senasib Sepenanggungan”. Melalui pidatonya itu, Presiden Xi Jinping menegaskan prinsip-prinsip negaranya dalam melakukan kerjasama dengan negara lain di antaranya tidak melakukan intervensi negara lain yang menjadi rekanan serta tidak memberlakukan syarat politik apapun.  

Tema yang senada juga dicanangkan ketika Afrika dan Tiongkok memulai KTT di Beijing tahun 2006 dan ditindak lanjuti dengan KTT kedua tahun 2015 di Johanesbrug, Afrika Selatan.   Tiongkok sebagaimana diungkapkan Presiden Xin Jinping akan menjalankan delapan aksi besar untuk membantu negara negara Afrika selama 3 tahun ke depan. Salah satu dari delapan aksi itu adalah mendorong perluasan impor komoditas Afrika dan mendukung tercapainya target ketahanan pangan Afrika tahun 2030.

Bagi negara-negara Afrika, kerjasama dengan Tiongkok tentu sangat disambut baik. Sangat boleh jadi mereka melihat bahwa Tiongkok adalah alternatif utama untuk mendukung peningkatan dan perbaikan ekonomi mereka. Sebagai salah satu negara terkuat di dunia, peluang kerjasama dengan Tiongkok memberikan harapan harapan baru untuk Afrika sebagai alternatif selain Eropa dan Amerika Serikat. Bagi sebagian besar negara Arika peningkatan hubungan dengan Tiongkok bisa jadi telah memberikan harapan baru, sebab tidak seperti halnya Eropa, Cina bukanlah negara yang pernah menjajah benua hitam itu. 

Bagi Tiongkok sendiri peningkatan dan perluasan sektor kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan menjadi faktor cukup signifikan dalam upaya mencari keseimbangan kerjasama multilateral. Perang dagang yang dilancarkan Amerika Serikat, yang digencarkan pemerintahan Donald Trump, telah memberi dampak ekonomis kepada negara dengan penduduk terbanyak di benua Asia itu. Dalam perspektif itulah, KTT Afrika Tiongkok ke tiga di Beijing, menjadi momentum baru khususnya bagi Tiongkok dalam mencari keseimbangan baru di bidang ekonomi, secara nasional maupun global.

Read 996 times