Print this page
Thursday, 18 October 2018 00:00

Kesenian Okokan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Kesenian Okokan. 10 Oktober kemarin, 200 delegasi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia -Monetary Fund- World Bank (IMF-WB) mengunjungi objek wisata Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali. Kedatangan para delegasi tersebut disambut dengan kesenian Okokan yang dimainkan oleh masyarakat setempat. Setelah disambut dengan kesenian khas Tabanan tersebut, para delegasi ini kemudian disuguhkan jajanan khas Bali. Mereka mengaku terkesan dengan keindahan pemandangan di Tanah Lot.

Edisi pesona indonesia kali ini, akan memperkenalkan kesenian Okokan, yang ditampilkan untuk menyambut para delegasi IMF-WB yang berkunjung ke Tanah Lot. Okokan adalah alat musik semacam bel berukuran raksasa yang dibuat dari kayu dan dijadikan alat komunikasi oleh kelompok masyarakat di desa-desa terpencil. Instrumen yang sama, namun dengan ukuran yang lebih kecil disebut kroncongan yang biasa dipasang di atas pohon untuk mengusir binatang--binatang perusak tanaman kelapa, dan sebagai kalung ternak (sapi maupun kerbau). Kata okokan berasal dari bunyi yang dikeluarkan oleh alat musik itu sendiri, yakni “klok-klok-klok” sehingga disebut okokan.  

Okokan termasuk kesenian sakral. Kesenian ini dipentaskan tatkala masyarakat ditimpa wabah penyakit yang disebut "gerubug". Biasanya, untuk mengobati penyakit tersebut, masyarakat keluar rumah dan memukul alat bunyi-bunyian berupa kentongan kaleng, okokan, dan tektekan. Masyarakat Tabanan mempunyai keyakinan bahwa dengan bunyi-bunyian itu dapat mengusir penyebab wabah penyakit yang menyerang warga setempat. Oleh sebab itu, masyarakat menjadikan kesenian okokan sebagai kesenian sakral. Okokan pun dipentaskan apabila ada tanda-tanda seperti panen gagal dan wabah penyakit yang menimpa desa.

Okokan dimainkan oleh beberapa orang sambil berkeliling kampung. Selain untuk upacara religi, Okokan juga dipentaskan saat event-event tertentu, seperti Pesta Kesenian Bali. Bahkan sering juga dipentaskan untuk menghibur para tamu yang ingin menikmati kesenian tradisional. Saat dipentaskan, kesenian ini juga dilengkapi olah alat-alat musik Bali Lainnya untuk menambah indah dan uniknya suara Okokan, antara lain gong, kendang, tawa-tawa dan lainnya.

Read 1502 times
Suprapto

Latest from Suprapto