Wednesday, 17 October 2018 06:40

Memburuknya Hunbungan Arab Saudi Dengan Amerika Serikat Pasca Hilangnya Jurnalis Jamal Kashogi.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Hubungan baik antara Arab Saudi dengan Amerika Serikat sedang diuji. Dugaan Tewasnya wartawan Jamal Kashogi yang melibatkan Konsulat Arab Saudi di Istanbul menjadi pemicu atas ujian hubungan bilateral kedua negara. Amerika Serikat mengancam memberikan sanksi kepada mitranya itu jika terbukti bahwa tewasnya jurnalis Washington Post itu akibat tindakan Arab Saudi. Jamal Kashogi adalah jurnalis Washington Post, yang kritis terhadap pemerintahan Arab Saudi. Walaupun Arab Saudi telah membantah dugaan itu, namun Presiden Donald Trump telah menyatakan akan memberikan hukuman jika Riyadh terbukti terlibat atas hilangnya Jamal Kashogi.

Ancaman trump itu telah menurunkan hubungan baik keduanya yang sebelumnya telah diperburuk dengan campur tangan Arab Saudi di Yaman. Atas ancaman Trump itu, dari Riyadh telah terdengar tanggapan keras. Seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya itu, membalas ancaman Washington. Sebagaimana diberitakan kantor berita AFP, pejabat pemerintah Arab Saudi  menyatakan akan membalas, jika Amerika Serikat memberikan sanksi ekonomi. Salah satu bentuk pembalasannya adalah dengan menjual minyak dan senjata dengan menukar informasi antara Arab Saudi dan Amerika Serikat serta mengalihkan hubungan baik ke Iran. Iran hingga kini adalah musuh bersama Arab Saudi dan Amerika Serikat. Lebih jauh televisi Al Arabiya menyebut, bahwa pemerintah Arab Saudi yang kaya minyak itu, mempunyai 30 langkah untuk membalas Amerika Serikat dan negara negara barat, jika sanksi itu diberlakukan. Retorika mengenai aksi balasan itu, menimbulkan tanda tanya.

Jika memang Arab Saudi tidak sedikitpun terlibat dalam kasus hilangnya Jamal Kashogi di Istanbul Turki sejak 2 Oktober, maka sesungguhnya Riyadh tidak semestinya bereaksi keras atas ancaman Trump. Ada dua langkah yang dilakukan, Pertama, melalui jalur diplomatic, atas nama persahabatan dan hubungan baik, pemerintah di Riyadh sesungguhnya dapat saja menyampaikan posisinya dan menyatakan bahwa dugaan pembunuhan Jamal Kashogi oleh unsur pemerintahannya, tidaklah benar. Langkah kedua adalah membiarkan dilakukannya penyelidikan atas dugaan pembunuhan Jamal Kashogi secara tranparan dan terbuka. Dengan penyelidikan itu akan dapat dibuktikan bahwa tuduhan Turki bahwa pemerintah Arab Saudi merekayasa hilangnya Kahogi, membunuh dan memutiliasinya, tidaklah benar. Arab Saudi semestinya memahami mengapa kemudian Donald Trump mengancam Arab Saudi. Di dalam negeri, Trump secara politik mendapat tekanan dari sejumlah anggota parlemen di Capitol Hill.

Akankah hubungan Amerika Serikat dan Arab Saudi akan terus memburuk, tentu masih akan dapat dilihat dari upaya Arab Saudi menindak lanjuti dugaan pembunuhan Jamal Kashogi.

Read 1153 times