Friday, 02 November 2018 14:07

Soal Migran Bagi Trump

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump merasa tidak nyaman dengan persoalan imigran yang membanjiri Amerika Serikat dari kawasan Amerika Tengah. Meskipun ada sedikit apresiasi atas langkah Mexico mencegah melimpahnya arus imigran ke Amerika Serikat, tetapi Trump masih tetap mengerahkan pasukan ke kawasan perbatasan. Setidaknya lebih dari 5000 pasukan dilengkapi dengan peluru tajam diperintahkan mengawasi perbatasan.

Ini artinya Trump tidak memberi kesempatan kepada para imigran yang mencoba memasuki Amerika Serikat secara ilegal. Apalagi, jelang pemilihan sela di Amerika, Trump tidak ingin kehilangan momentum agar dapat mencegah  Demokrat mendapatkan banyak  kursi di parlemen. Trump menjadikan masuknya  imigran sebagai isyu utama dalam pemilihan sela ini.

Apa yang dilakukan Trump tidak sama dengan kebijakan sebelumnya. Bagi para migran yang sudah masuk Amerika Serikat, Trump akan membangun kota tenda bagi penampungan mereka. Para migran akan berada di penampungan ini selama 3 tahun sampai permohonan suaka mereka diterima. Anak-anak yang lahir selama masa itu, tidak akan lagi otomatis  mendapatkan status warga Negara Amerika Serikat. Harapan Trump dengan kebijakan ini, tidak ada lagi imigran yang mau masuk Amerika Serikat. Dalam kebijakan sebelumnya, para migran dilepaskan saat mengajukan suaka. Saat ada keputusan, para migran itu tidak muncul di persidangan. Trump tidak lagi memberlakukan hal ini.

Apa yang dilakukan Trump memang menjadi prioritas pemerintahnya untuk dilaksanakan. Dalam hal ini, untuk tidak membuka pintu  bagi masuknya para migran ke tanah Amerika Serikat. Kebijakannya yang tidak secara langsung memberi suaka pun menjadi hak presiden Trump. Namun yang ditunggu banyak orang adalah sikap konsisten Presiden Trump pada persoalan ini. Agar nasib para migran yang sudah masuk Amerika Serikat dan meminta suaka tidak terkatung-katung.

Read 1014 times