Friday, 09 February 2018 15:24

Indonesia Terus Menjaga Pertumbuhan Ekonomi

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati memastikan Indonesia terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang sudah baik dengan mempertahankan stabilitas kinerja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. Sri Mulyani mengatakan hal tersebut di Jakarta, Rabu (7/2) menanggapi hasil penilaian terbaru Dana Moneter Internasional IMF terhadap perekonomian Indonesia. Sri Mulyani mengatakan, salah satu upaya untuk mempertahankan stabilitas kinerja APBN adalah menjaga defisit anggaran dalam tingkat yang terkendali serta berada dalam batas yang diperkenankan oleh Undang-Undang, yaitu tiga persen terhadap produk domestik bruto PDB. Menurut Sri Mulyani, konsolidasi terhadap APBN untuk menjaga agar defisit anggaran lebih terkendali menjadi landasan ketika terjadi gejolak ekonomi yang berasal dari luar.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional menerbitkan hasil penilaian yang dimuat dalam Laporan Konsultasi Artikel IV (empat ) untuk Indonesia 2017. Laporan tersebut telah dibahas dalam pertemuan Dewan Eksekutif IMF di Washington D.C, 10 Januari 2018. Dalam penilaian IMF, Indonesia saat ini berada dalam posisi yang baik untuk mengatasi berbagai tantangan sosial-ekonomi. Posisi itu didukung oleh membaiknya kinerja sektor investasi maupun ekspor,yang tumbuh positif sepanjang 2017. IMF memperkirakan dengan skenario reformasi fiskal dan reformasi lainnya pertumbuhan potensial Indonesia dapat mencapai 6,5 persen di jangka menengah pada 2022. Seluruh Direktur Eksekutif IMF dalam pertemuan tersebut memuji perekonomian Indonesia, dan menyambut baik fokus kebijakan jangka pendek otoritas yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan sekaligus menjaga stabilitas.

Dewan Direktur juga memandang positif upaya otoritas yang memfokuskan pengeluaran publik ke sektor-sektor prioritas dan menyambut baik kemajuan investasi infrastruktur di Indonesia. Direktur Eksekutif IMF juga menekankan tahapan reformasi fiscal struktural yang baik harus menjadi prioritas. Selain itu, Direktur Eksekutif melihat kebijakan moneter saat ini cukup memadai untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta merekomendasikan adanya peningkatan transmisi kebijakan lebih lanjut.

Sementara itu Gubernur Bank Indonesia ( BI ) Agus DW Martowardojo, menyatakan, pandangan IMF tersebut sejalan dengan hasil penilaian BI yang meyakini resiliensi perekonomian Indonesia semakin membaik. Inflasi selama 2017 berada pada level yang rendah sebesar 3,61 persen (year on year). Sehingga dalam tiga tahun terakhir secara konsisten inflasi berhasil dikendalikan dalam kisaran sasaran. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi 2017 mencapai 5,07 persen ditopang oleh perbaikan investasi infrastruktur oleh pemerintah dan peran investasi swasta. Selain itu, membaiknya resiliensi ditandai oleh neraca transaksi berjalan yang sehat dan aliran masuk modal asing yang tinggi, serta nilai tukar Rupiah yang stabil. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir 2017 mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, yakni sebesar 130,2 miliar dolar Amerika. Sejalan dengan hal itu, stabilitas sistem keuangan selama 2017 juga dinilai tetap terjaga. Pendengar, demikian Indonesiaku Kali ini.

 

Read 1138 times Last modified on Saturday, 10 February 2018 13:31